Hari demi hari berlalu, semua orang tak pernah bisa tenang karena keadaan Winter, fisik nya mungkin membaik tapi mentalnya semakin memburuk. Beberapa kali gadis itu kembali mengamuk berteriak histeris bahkan harus di isolasi oleh psikiater karena ia terus ingin melukai dirinya sendiri.
Yoona tak berhenti menangis melihat keadaan sang anak, ia hanya pasrah dengan keadaan, ia tidak tau harus melakukan apa saat ini karena ia pun bingung apa yang bisa ia lakukan untuk putrinya.
Winter tak tersentuh sedikitpun, gadis itu selalu mengamuk setiap melihat sang ayah, menangis dan terus memaki ayahnya karena meninggalkannya saat diculik dulu, Donghae hanya bisa melihat putrinya dari jauh, mengamati keadaan Winter dari jauh, tidak ada orang yang bisa mendekati gadis itu kecuali sang bunda.
Winter menerima nya namun tetap saja gadis itu masih tidak mau bicara, Taeyeon sedikit bersyukur setidaknya ia bisa berbicara dengan anaknya, memberi makan dan merawat gadis itu walaupun Winter tak merespon apapun yang ia bicarakan.
"Sayang makan dulu ya" ujar Taeyeon lalu menyuapi Winter, gadis itu sudah bisa duduk, Winter hanya diam memakan makanan yang diberi bundanya tanpa suara.
Taeyeon menatap sang anak sendu
"Sayang, Winter nggak mau ketemu mama nya Winter?" ujar Taeyeon dengan berat hati, ia terpaksa berkata seperti itu karena ia tak tega melihat Yoona yang terus menangis setiap melihat Winter dari jauh.
Taeyeon tak ingin menjadi sangat kejam pada sahabatnya itu, bagaimana pun Yoona lah yang merawat Winter hingga anaknya tumbuh menjadi gadis cantik seperti itu, ia tak bisa memaksakan kehendaknya pada Winter.
"Winter" panggil Taeyeon merasa sang anak mulai melamun lagi dan lagi. Taeyeon mencoba menyuapi Winter namun gadis itu menolak lalu menatap Taeyeon tak suka.
"Pergi" ujar gadis itu dingin
"Winter"
"PERGI" teriak Winter
"Bunda nggak mau menerima Winter kan?! Bunda sama aja, kalian sama aja!!! Winter benci kalian semua!!" ujar Winter berteriak
Taeyeon kaget sambil menggeleng ia mencoba menenangkan anaknya.
"Bukan begitu sayang, Bunda sayang sama Winter, Winter anak Bunda, Bunda akan bawa Winter sama bunda sayang"
"Bohong, Bunda juga nggak mengharapkan Winter kan? Winter cuma kesalahan kalian, Winter lahir karena kesalahan. WINTER INI CUMA ANAK HARAM KAN!!" teriak Winter
"WINTER", Taeyeon ikut berteriak membentak anaknya yang mulai keterlaluan dan membuatnya emosi.
"Bunda yang melahirkan kamu, walaupun semua yang terjadi itu kesalahan tapi bunda nggak pernah menganggap kamu sebagai kesalahan apalagi anak haram, kamu anak bunda, bunda mempertahankan kamu karena kamu anak bunda yang paling berharga, bunda sayang sama kamu sayang" ujar Taeyeon sedikit berteriak namun ia memelankan suaranya diakhir, ia menatap anaknya memelas, ia sangat ingin putrinya kembali normal seperti dulu, ia tidak bisa melihat anaknya seperti ini.
Taeyeon menitikkan airmata, lalu mencoba mendekati Winter namun gadis itu menolak dengan cepat ia tidur membelakangi sang ibu, Taeyeon menghela napas mencoba bersabar, ia lalu mengelus kepala anaknya.
"Bunda keluar ya, kamu istirahat" ujar Taeyeon lalu membawa nampan berisi makanan itu keluar dengan berat hati.
Sesampainya di luar, ia bertemu dengan Yoona yang menatapnya sendu.
"Masuk aja, coba bicara sama Winter" ujar Taeyeon namun Yoona menggelengkan kepalanya
"Nggak, aku nggak mau dia mengamuk lagi dan berakhir harus di ikat oleh dokter, kasian Winter" ujar Yoona lalu kembali menatap sang anak yang masih tidur membelakangi pintu yang sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...