Mark menatap sekeliling, ia sangat bosan hari ini, tak ada kuliah tak ada kegiatan yang bisa ia kerjakan, padahal tugasnya banyak menunggu untuk diselesaikan tapi ia sedang tidak mood mengerjakan tugasnya. Ia ingin keluar jalan-jalan tapi entah dengan siapa, ia sedang marahan dengan kekasihnya dan di rumah tidak ada siapapun, ayah dan ibunya sudah pergi sejak pagi, Jaehyun sudah keluar entah kemana hanya bersisa ia dan adik menyebalkannya Jeno.
Mark berjalan menghampiri Jeno yang sedang menonton sambil mengemili keripik.
"Jen"
"Apa?"
"Ke rumah Jaemin yokk" ujak Mark
"Ngapain?"
"Jemput Winter, kita ajak jalan-jalan, bosen gue di rumah mulu"
"Males, lo aja sana"
"Ck, lo ah nggak asik, lo nggak kangen sama tu mesin pemotong rumput?"
"Gue ketemu setiap hari di sekolah" ujar Jeno santai
Mark kembali berdecak ingin memukul kepala adiknya, namun ia urung karena mendengar suara yang sangat familiar di telinganya.
"Gue udah gila atau emang ada suara Winter ya di rumah ini?" ujar Mark
Jeno menatap kakaknya itu lalu mengangkat bahunya tak tau, sebenarnya ia mendengar suara adiknya tapi ia tak terlalu memikirkannya.
"Kak Markkkkkkkk"
Mark kembali kaget mendengar suara adik bungsunya yang semakin lama semakin jelas.
"Kak Jennnnn, Kak Jaeeee, orang-orang dimana sih?!"
Mark menyipitkan matanya kala melihat tubuh kecil yang berjalan ke arah nya, ia menatap wajah adiknya dan sontak berteriak.
"KEBOOOOOO"
"KAK MARKKKKKKKK"
Jeno kaget mendengar teriakan Mark dan teriakan adiknya yang saat itu memang berada di rumah mereka.
Jeno menatap ke arah kakak dan adiknya itu dengan wajah datar, bagaimana tidak, Mark dan Winter saling memanggil dan berlari bak pasangan yang baru bertemu setelah sekian lama dipisahkan seperti di drama.
"KAK MARKKK"
"KEBOOOO"
"KAK MARKKK"
"KEBOOO"
Winter berlari ke arah kakaknya sambil berteriak senang melihat Mark yang juga sudah melakukan hal yang sama dengannya. Mereka saling memanggil dan berlari lalu berpelukan dramatis dan ditengah-tengah adegan itu ada Jeno dengan wajah datarnya.
"kebo kok lo bisa disini?" tanya Mark saat melepas dekapannya pada sang adik.
"Adek mau tinggal disini sama kakak" ujar Winter polos namun Mark dengan cepat menarik adiknya dan berbisik.
"Lo kabur dari rumah bunda lo ya?"
Winter menatap kakaknya aneh, apa kakaknya tidak tau kalau ayah dan ibu mereka sudah sepakat dengan bundanya membiarkan Winter tinggal di rumah mereka lagi.
"Tenang aja dek, nanti kalau bunda lo kesini lo ngumpet di kamar gue aja"
"Eh hahahhaa iya deh" ujar Winter sambil tertawa menertawakan kebodohan kakaknya.
"Kok lo ketawa kebo? Gue serius, biar lo nggak di bawa bunda lo lagi"
Winter kembali tertawa terbahak-bahak sambil mengangguk.
"Iyain aja deh" ujar gadis itu lalu beralih ke arah kakak ketiganya.
"Kak Jen, bantuin kerjain pr dong" ujar Winter lalu merangkul kakaknya itu, Jeno ikut merangkul adiknya dan membawa Winter untuk duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...