Hari ini Winter memutuskan untuk berangkat sekolah menggunakan bus, dia bersikeras ingin mencoba menggunakan bus seperti teman-temannya yang lain walau awalnya ayah dan ibunya tak mengizinkannya.
Winter berjalan menuju ke halte bus, alat transportasi ini sering digunakan teman-temannya, dia mempelajari petunjuk pemberhentian bus dari Karina melalui chat tadi malam, karena seperti yang kita tau, sistem pemberhentian bus di Korea sangat rumit.
"Oh itu sudah datang" ujar Winter bermonolog sendiri
Winter pun naik ke bus itu, tidak lama setelah itu, Winter sampai ke pemberhentian bus dekat sekolah nya, ia harus berjalan sekitar 2 menit lagi untuk sampai ke sekolahnya. Namun di tengah jalan Winter melihat seorang nenek sedang kesulitan membawa barang, jam menunjukkan pukul 07.05 sementara sekolahnya tutup pukul 07.15, masih ada 10 menit lagi pikir nya.
"Nek, nenek mau kemana? "
"Nenek mau kesana nak, itu toko mie nenek di seberang jalan"
"Aku bawain ya nek, ayo"
Winter kemudian membawa barang bawaan nenek itu dengan satu tangan sementara yang satunya lagi menggandeng tangan nenek itu.Winter menunggu sampai lampu merah, kemudian dia menyeberangi nenek itu dan membawa barang bawaanya ke toko yang dimaksud, toko itu toko sederhana tapi seperti sudah melegenda, dilihat dari eksistensinya di tengah kota seoul yang padat dan canggih.
"Terima kasih ya nak"
"Iya nek, kalau gitu aku pamit ya"
"Namamu siapa nak? "
"Winter nek, Lee Winter"
"Lain kali datanglah kemari, nenek akan buat kan mie yang enak untuk mu"
"Terima kasih nek, kalau begitu Winter pamit ya"
Setelah berpamitan Winter melirik jam tangannya
"Astaga, mampus gue, 07.13"
Dua menit lagi gerbang akan ditutup sementara dia masih berada di seberang jalan menuju ke sekolah nya, Winter panik kemudian berlari saat lampu menunjukkan merah, melewati banyaknya orang, langkah nya semakin cepat.
Bugh
"Ahh!! woy kalau jalan liat-liat dong ah" ujar Winter emosi
"Lo yang nabrak gue" ujar laki-laki yang ia tak kenal yang baru saja menabraknya
"Tau ah,"
Winter yang sedang terburu-buru, bangun dan membersihkan seragamnya, ya Winter terjatuh saat menabrak anak laki-laki yang berseragam sama dengan nya.
"Lo telat" ujar orang itu lagi
Winter hanya melihatnya dan berlari menuju gerbang sekolahnya yang kemudian dia lihat sudah di tutup.
"Ahhh gimana ni, astaga gue telat, mati ngomong apa sama mama nanti di rumah" ujarnya bermonolog sendiri khawatir ibunya akan marah karena ia membuat masalah
"Kan gue udah bilang lo telat" ujar laki-laki yang sejak tadi berdiri di belakangnya.
Winter berbalik menatap orang itu dan menatapnya kesal
"Apaan sih"
"Cantik"
Satu kata itu lolos dari mulut laki-laki itu, pelan memang tapi tetap terdengar ditelinga Winter, namun ia mencoba untuk tidak memperdulikan anak itu dan mencari cara agar bisa masuk ke sekolah nya.
"Pak pak, ijinin saya masuk dong, Pak"
"Mau lo mohon sambil berlutut juga dia nggak bakalan bukain gerbang ogeb" sahut orang yang tidak Winter kenal tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...