Pagi itu keadaan rumah keluarga Lee terlihat seperti biasa, namun atmosfir di ruang makan keluarga sedikit berbeda hari ini. Tidak ada perdebatan atau candaan seperti biasanya. Mark yang biasanya akan membuat rusuh di pagi hari tidak lagi seperti itu, Winter bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Kak, Winter ikut kakak ya"
"Nggak bisa, lo naik bus aja kayak kemarin"
Semua orang menatap Mark termasuk Jeno yang juga ikut sarapan, tidak biasanya Mark menolak keinginan adik nya itu terutama dengan nada dingin seperti tadi.
"Kok gitu, tega banget sih kak, Winter ikut ya,ya,ya", Winter mencoba membujuk kakaknya dengan nada lucu, namun yang terjadi selanjutnya sukses membuat gadis itu kaget
"Kalau gue bilang nggak ya nggak, lo ngerti bahasa manusia nggak sih!!"
Winter kaget karena kakaknya membentaknya dengan nada tinggi dan dingin, semua orang di meja makan menghentikan aktifitas makannya. Ayah dan ibu nya pun kaget dengan perubahan drastis sifat Mark
"Kamu apa-apan Mark", sahut sang ayah
"Apa-apaan apa pa? Aku cuma kasi tau dia kalau aku nggak bisa dan nggak mau berangkat sama dia"
"Mark, kamu kenapa nak", Ibu mereka mulai mencoba menengahi, ia tidak mau sarapan pagi mereka berakhir buruk seperti terakhir kali
"Maaf ma, tapi Mark nggak mau lagi nganterin Winter"
Mendengar penuturan sang kakak, Winter merasa nyeri di dadanya, mata nya mulai berair, tapi ia menahan sekeras mungkin untuk tidak menangis agar dia tidak terlihat lemah di depan keluarganya.
Bahkan Jaehyun yang biasanya membela nya tidak bersuara sama sekali, Winter merasa kedua kakak nya akan ikut berubah seperti Jeno mungkin karena semua perdebatan kemarin.
"Winter pake bus aja ma", Winter dengan cepat menyela sebelum ayah mereka marah pada kakaknya, Winter dengan cepat menyelesaikan sarapannya.
"Winter udah selesai, Winter berangkat ya ma, pa"
Dengan cepat Winter membereskan bekas makannya, mengambil ransel nya dan tak lupa mencium pipi kedua orang tuanya.
"Winter sama papa aja sayang" ujar ayahnya yang tau kalau anak gadisnya pasti merasa sedih
"Nggak pa, Winter pake bus aja, Winter sekarang naik bus aja ke Sekolah"
"Winter"
"Nggak apa-apa ma, Winter banyak teman bareng di bus, Winter berangkat ya"
Winter berlari keluar dari rumahnya menuju ke halte bus, ia berlari bukan karena telat tapi karena ia tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya, kejadian pagi ini benar-benar membuat hati nya hancur, ia berlari sambil menangis. Winter tidak mengerti letak kesalahan nya dimana, kakak-kakak nya mulai membenci nya, bahkan Mark dan Jaehyun sekarang berubah menjadi dingin seperti Jeno.
Winter tidak bisa menahan air mata nya yang terus menetes dengan sendirinya, dengan cepat ia menghapus air matanya, takut orang-orang menatap nya aneh karena menangis dipagi hari
"Tiiittttt tiiitttt"
Gadis itu mendengar suara klakson motor dari arah depan nya dan ia dapati seorang laki-laki yang tidak ingin ia temui sejak kemarin.
"Woi galau pagi-pagi", Winter berpura-pura tidak mendengar dan mengabaikan perkataan laki-laki itu
"WOI CEWEK CANTIK RAMBUT PANJANG, RANSEL MERAH PAKE SERAGAM NAMETAGNYA LEE WINTER", teriak anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...