Seorang laki-laki menatap sekeliling mencari seseorang yang sudah 3 hari ini tak ia temui, Jeno, laki-laki itu menatap ke arah kelas sang adik mencari-cari gadis itu namun ia tak menemukannya, Jeno menghela napas kala mendengar jawaban yang tak ia inginkan dari teman-teman adiknya.
Jeno berjalan pelan dengan wajah sendu, ia tak menemukan Winter di sekolah, bahkan Karina pun tak tau kemana gadis itu pergi 3 hari ini, tak ada keterangan, tak mungkin adiknya membolos sekolah. Jeno yang tak mau lelah berpikir sendiri akhirnya menemui Jaemin yang terlihat sedang berjalan ke arah mobilnya.
Ia menahan tangan musuhnya itu sambil bertanya mengenai keberadaan adiknya.
"Dimana Winter?" tanya JenoJaemin hanya menatap laki-laki itu datar tanpa mengucapkan apapun, raut wajah Jaemin sangat dingin, ia menghempaskan tangan Jeno yang menahan lengannya lalu berjalan kembali ke arah mobilnya.
"Dimana adek gue Na Jaemin" ujar Jeno menarik tangan Jaemin kasar hingga tubuh laki-laki itu berbalik menghadap Jeno sedikit kasar.
"Gue nggak tau brengsek" ujar Jaemin marah, ia menarik kerah baju Jeno dan menatap Jeno tajam
"Dia di rumah lo, nggak mungkin lo nggak tau adek gue dimana" ujar Jeno membalas tatapan tajam Jaemin
"Gue nggak tau dan gue nggak peduli" ujar Jaemin lalu melepaskan cengkramannya kasar dan berlalu meninggalkan Jeno yang menarik rambutnya frustasi. Ia hanya ingin tau kemana adiknya, kenapa gadis manja itu tidak ada di sekolah selama 3 hari ini, hanya itu.
Sementara di sisi lain Jaemin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, entah mengapa ia merasa sangat emosi dan marah karena tak tau apapun mengenai keadaan Winter padahal mereka berada di satu rumah yang sama. Ia memang tak melihat Winter beberapa hari ini di rumah, dan ia pun tak pernah ikut makan malam bersama seperti biasanya karena memilih pergi keluar bermain dan menghindari Winter, ia juga sebenarnya merasa aneh karena 3 hari ini ia tak berangkat ke sekolah dengan Winter, Bunda nya pun tidak berkata apa-apa padanya.
Setelah sampai di rumahnya, Jaemin berlari ke dalam rumah mencari keberadaan gadis itu namun ia tak menemukan siapapun disana, bahkan Bunda dan Ayahnya pun tak ada di rumah.
Jaemin berjalan menuju ke lantai dua dan berjalan ke depan kamar Winter yang tak jauh dari kamarnya, ia sedang berpikir apa ia harus memasuki kamar gadis itu atau tidak. Jaemin terus mondar mandir di depan kamar gadis itu hingga pintu terbuka dan mendapati ayahnya keluar dari kamar Winter.
"Ngapain mondar mandir kayak setrikaan di sini Jaem?" ujar sang ayah
"Nggak, itu hmm Jaemin cuma mau minjem buku matematika kelas 2 Winter" ujarnya canggung
Siwon menghela napas lalu menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya, ia tau pasti kalau Jaemin pasti sedang mencari Winter yang tak ia temui beberapa hari ini.
"Winter di dalam, masuk aja, ada bunda mu juga di dalam" ujar Siwon sambil menepuk bahu putranya lalu berjalan meninggalkan Jaemin sendiri dengan pikirannya.
Jaemin mengerutkan keningnya saat mendengar kalimat yang dikatakan ayahnya, mengapa ayah dan Bunda nya berada di kamar gadis itu.
Jaemin dengan ragu mengetok pintu kamar Winter dan membuka kenop pintu, Jaemin kaget melihat Bunda nya sedang duduk menghadap ke arah Winter yang tertidur dengan wajah pucat dan alat bantu pernapasan di wajahnya, kamar gadis itu berbau obat, bahkan di sekitar ranjangnya ada beberapa tiang infus yang terhubung ke tangan gadis itu, tabung udara juga ada di dalam sana, kamar gadis itu berubah menjadi kamar pasien di rumah sakit.
Jaemin shock benar-benar shock, ia tak mengetahui apapun mengenai keadaan Winter yang terbaring lemah seperti ini.
"B-bunda"panggil Jaemin pelan sambil berjalan menuju ke samping sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...