Winter menatap aneh ada kekasihnya yang sejak tadi berdiam diri, ia heran tumben sekali Haechan diam dan kalem, biasanya laki-laki itu akan selalu merecokinya bicara tiada henti atau menganggunya tapi sekarang berbeda.
"Kak"
Haechan mengangkat kepalanya menatap ke arah Winter.
"Kakak kenapa? Ada masalah ya?"
Haechan menggelengkan kepalanya, "Nggak ada, cuma lagi pusing aja. Kamu nggak apa-apa kan disini sendiri, aku mau masuk istirahat" ujar Haechan lalu berniat bangun namun tangannya ditahan oleh Winter.
"Kak Jeno ya?" tanya Winter mencoba menebak dan sepertinya tebakannya benar karena Haechan terlihat menegang. Laki-laki itu tampak kaget.
"Kalian ada masalah apasih?"
Winter menunggu Haechan menjawab pertanyaannya namun laki-laki itu hanya diam.
"Kak, kakak nganggap aku apa sebenarnya?", Winter mulai kesal karena Haechan hanya diam.
"Kalau kakak nggak mau ngomong ke aku itu artinya hubunga kita cum--" ucapan Winter terhenti saat bibirnya dibungkam oleh laki-laki yang setahun lebih tua darinya itu.
Winter menutup matanya saat merasakan bibir Haechan yang mulai bergerak mengulum bibirnya. Winter menggenggam erat ujung baju Haechan saat laki-laki itu semakin mengulum bibirnya seduktif dan semakin intim. Winter melenguh saat lidah Haechan mulai menginvansi seisi mulutnya. Winter bahkan tak sadar kalau ia sudah berada dipangkuan Haechan.
Pagutan bibir mereka semakin intim.hingga Haechan melepaskan tautan bibir mereka lalu beralih ke leher gadis itu.
"K-kak" panggil Winter dengan bibir yang ia gigit untuk menahan suara yang ingin keluar dari mulutnya saat Haechan mulai menyentuhnya.
Winter pasrah, ia hanya bisa menggenggam erat lengan Haechan dengan mata tertutup dan bibir yang terus ia gigit.
"Winter, please be mine?" bisik Haechan ditelinga gadis itu sesekali mengigit kecil telinga Winter yang benar-benar membuat Winter kaget karena tubuhnya bereaksi aneh.
"Sayang, ya?" tanya Haechan lagi dengan deep voice nya.
Winter mengangguk pasrah seiring dengan tubuhnya yang kini berada di bawah kungkungan laki-laki itu, ia menatap wajah Haechan yang kini berada di atasnya.
Haechan tersenyum padanya lalu mulai menyatukan bibir mereka lagi. Winter tersentak saat merasakan tangan dingin Haechan menyentuh kulit perutnya lalu terus naik bersamaan dengan baju nya yang ikut tersikap.
"Ahhh k-kak", Winter mendorong Haechan pelan melepaskan tautan.bibir mereka saat ia merasa dadanya di remas pelan oleh Haechan.
"K-kak, a-aku takut" ujar Winter dengan mata sayunya.
Haechan mengecup pelan bibir Winter, "It's oke, kakak disini sayang" ujar Haechan
"Tapi hhghhh k-kak ahh", Winter mengigit bibirnya dengan mata terpejam, Haechan benar-benar memegang kendali atas dirinya, ia tidak bisa menahannya lagi, ia merasakan tangan dingin laki-laki itu meremas dadanya dari dalam bajunya.
"It's okee baby" ujar Haechan lalu menarik baju Winter hingga gadis itu naked dihadapannya hanya tersisa bra berwarna baby pink yang membuat Haechan semakin tak sadar dan menginginkan Winter.
Haechan melancarkan aksinya, menyentuh kekasihnya, membuat Winter mendesahkan namanya. Apartement Haechan dipenuhi oleh suara gadis yang merintih dan mendesah bahkan baju kedua sejoli itu telah tertanggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
Fiksi PenggemarKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...