Hai udah lama banget hikkss
Sorry ya lama update
Typo berterbaran, ehe aku lagi males banget ngecek2 lagi apa yang ku tulis, ini udah berlumut di draf aku dari 2 minggu yang lalu...Cahaya memasuki celah jendela kamar bernuansa abu-abu itu, suara burung-burung menyadarkan Jaemin dari tidur nyenyaknya. Kelopak matanya terbuka, senyumnya terpatri kala menatap wajah polos gadis yang melekuk lucu dalam dekapannya.
Silahkan maki Na Jaemin karena mulai melewati batas, tapi bagi Jaemin jika ia tidak melewati batas maka ia akan kehilangan orang yang ia cintai. Perasaannya pada Winter bukan hanya perasaan sesaat yang akan mudah hilang digerus waktu, tapi sebaliknya, semakin lama waktu mengikis kenangan mereka semakin besar pula rasa cinta bercampur rindu pada gadis bertubuh mungil itu.
Jaemin sadar, apa yang mereka lakukan salah, tapi mereka bisa apa? Mengalah semakin membuat mereka terpuruk. Ia semakin merindukan gadis ini, ia semakin menginginkannya. Salahkan takdir yang mempermainkan mereka, entah apa yang akan terjadi selanjutnya Jaemin rasa kini dia siap menjadi orang paling jahat di dunia agar bisa mendapatkan Winter.
Sudah cukup dengan mengalah, berkorban, berdusta dan semua kepura-puraan, Jaemin sudah mulai sadar bahwa ia tak akan bisa melepaskan Winter lagi, ia akan menjadi egois sekali ini saja agar bisa terus menatap wajah polos nan lucu gadisnya setiap pagi.
Jaemin terkekeh saat melihat gadis lucu itu mengerjap mencoba menyadarkan diri.
"Morning" sapa Jaemin
Winter yang masih belum sadar hanya bergumam membalas sapaan kakak tirinya itu.
"Apa tidur mu nyenyak?" ujar Jaemin lagi
Winter mengangguk sambil mengucek matanya, "Hmmmm nyenyak seka---" ucapan Winter tertahan, dia mengerjap lucu menatap Jaemin bingung, tak lama setelah itu ia melotot.
"Aaahhhh!!!! Kok gue disini!!!!!" teriak Winter lalu melompat turun dari tempat tidur dengan selimut, ia menatap dirinya dengan panik.
Jaemin tertawa renyah melihat ekspresi lucu Winter yang shock.
"Lo? Lo ngelakuin apa ke gue hah?!" teriak Winter marah
"Nggak ada, cuma hmm mungkin sedikit saling menghangatkan?"
Winter melotot lalu mengambil bantal dan menggebuk Jaemin bertubi-tubi.
"Gue aduin Bunda ya lo, isshhh" gerutu Winter, namun Jaemin bukannya kesakitan laki-laki itu malah tertawa.
Dengan wajah kesal, Winter keluar dari kamar kakak tirinya itu sambil terus mengomel tak jelas, Jaemin yang melihat hal itu hanya terkekeh, ia kembali berbaring dengan senyum yang masih terpatri di wajahnya.
Namun tak lama Jaemin tersadar saat mendengar mejanya bergetar akibat ponselnya yang sejak pagi tak berhenti bergetar.
Raut wajah Jaemin berubah drastis, ia menghela napas lalu mengusap kasar wajahnya.
"Hmmm"
"Aku ketiduran semalam Li, sorry, aku mau bicarain sesuatu sama kamu"
***
Suasana sebuah rumah mewah tampak ramai, hari ini adalah hari special di rumah itu, semua anggota keluarga berkumpul untuk melaksanakan sebuah acara penting.
Disana ada Winter, dan ia memanyunkan bibirnya menatap kakak sulungnya yang terbalut jas hitam tampak tampan, sang kakak tampak sangat tampan malam ini. Di sampingnya terdapat seorang gadis cantik yang ia sangat kenal sebagai kekasih kakaknya yang akan segera berubah status menjadi istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...