Winter mengerjap beberapa kali, ayahnya membawanya ke taman hiburan, di tangannya sudah ada es krim dan di kepalanya sudah ada bandana berbentuk kupu-kupu lucu, ia sudah seperti anak sd saja sekarang, di tambah sang ayah terus menggenggam erat tangannya takut anaknya hilang kalau terlepas.
Winter benar-benar berubah jadi putri kecil lagi, ini bukan kencan namanya, tapi acara ayah dan putri kecilnya yang bermain di taman hiburan. Walaupun begitu gadis itu terhibur karena bisa menghabiskan waktu dengan ayahnya.
"Papa naik itu yuk" ujar Winter mengajak ayahnya menaiki komedi putar
"Adek naik, nanti papa fotoin dari sini" ujar Donghae
"Ihh mau naik sama papa, nanti fotoin Winter disana aja, ayoo"
Mau tidak mau Donghae akhirnya ikut menaiki komedi putar bersama anaknya, Winter terlihat senang, ia menaiki komedi putar berbentuk kuda dengan semangat, Donghae pun ikut menaiki kuda yang ada di samping milik anaknya. Ia mengeluarkan ponselnya dan memotret putrinya yang sedang tersenyum senang.
Beberapa kali Donghae memotret anaknya ala candid lalu ia memanggil putrinya.
"Sayang, lihat sini"
Winter menoleh lalu tersenyum manis sedikit berpose.
"Ayo foto berdua papa" ujar Winter mendekati ayahnya, Donghae mulai memutar kamera ponselnya menghadap ke arah mereka, lalu mereka berfoto mengambil foto bersama, Winter bahkan mengecup pipi ayahnya saat difoto membuat Donghae gemas lalu ikut memotret dirinya yang menggigit pipi putrinya.
Terlihat kedua orang itu tampak sanga bahagia, Winter tak berhenti tersenyum, selesai dari komedy putar mereka mencoba beberapa wahana lain hingga gadis itu lelah.
"Papa adek laper" ujar Winter memanyunkan bibirnya, ayahnya tertawa lalu menarik pipi anaknya gemas
"Tunggu disini ya, papa cari makanan buat adek, jangan kemana-mana, ingat" ujar ayahnya sambil mengacak rambut Winter yang bandananya sudah hilang entah kemana karena asik bermain
"Mau ikut"
"Nggak usah sayang, barang belian Winter banyak, tunggu papa disini, adek jagain aja barangnya ya, jangan kemana-mana, bentar lagi papa balik"
"Ayeyeye kapten" ujar Winter dengan wajah lucu memberi hormat, Donghae tertawa gemas lalu mencubit pipi anaknya lagi sebelum berlalu mencari makanan.
Beberapa menit berlalu, Winter kaget saat tangannya di tarik seseorang laki-laki yang wajahnya tertutup topi dan masker.
"Ihhh lepasin, kamu siapa? Papa!!!!" teriak Winter namun mulutnya di bekap dan ia dibawa ke tempat sepi.
Winter memberontak sambil terus mencoba berteriak
"Ahhhh nggak mau, nggak mau, nggak mau, Mama!!!!! Papa!!!!!"
"Hei hei hei, Winter astaga, ini gue, Winter woi astaga, ini gue dek" ujar Mark tak sanggup melawan adiknya yang memberontak saat ia tarik
"Kak Mark?"
"Iya ini gue, hadeh, penculik auto kena mental breakdance nyulik lo dek" ujar Mark sambil memperbaiki bajunya yang di tarik Winter
"Ihhh siapa suruh narik-narik kayak penculik" balas Winter lalu berjalan kembali
"Heh mau kemana, sini-sini" ujar Mark menarik adiknya
"Ihhh apaan sih, mau balik ke papa lah" Ujar Winter kembali memukul kakaknya yang menariknya
"Ayo pulang sama kakak" ujar Mark namun dibalas dengan tatapan aneh dari adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...