"Minjeong-ahh.."
Jaemin menarik Winter dalam pelukannya, Winter tersentak dan mencoba melepaskn diri namun suara berat Jaemin menghentikannya.
"Aku merindukanmu"
Winter terdiam mencoba mencerna apa yang terjadi, Minjeong? Nama yang tidak asing di telinganya, siapa Minjaeong? Dan kenapa Jaemin memanggilnya Minjeong.
"Aku sudah tau semua ini akan terjadi, sejak awal aku tau kalau kamu itu Minjeong tapi kenapa kamu tidak mengenali ku?" ujar Jaemin pelan sambil terus memeluk tubuh kecil Winter.
"N-na, lepasin, nanti ada yang liat"
"Biarin gini dulu, aku kangen sama kamu"
"Lo bicara apa sih na? Minjeong siapa?" ujar Winter penasaran
"Kamu Minjeong" ujar Jaemin semakin mengeratkan dekapannya
"Hah?"
"Nanti aku ceritain, semua terlalu membingungkan, yang jelas kamu Minjeong dan sekarang kamu pacarku" ujar Jaemin sambil tersenyum
Winter hanya pasrah lalu diam, ia mulai lelah karena sangat banyak pikiran sejak pagi belum lagi ia bertengkar dengan Jeno.
"Gue capek na" ujar Winter lalu meletakkan kepalanya di bahu Jaemin.
"Capek kenapa?" tanya Jaemin pelan
"Nggak ada yang mengharapkan kehadian gue di dunia ini, semua orang benci sama gue, gue cuma beban mereka, gue capek hidup gini" ujar Winter sedih
Jaemin melepaskan dekapannya dan menatap Winter yang sudah berkaca-kaca lalu menangkup wajah gadis itu.
"Siapa bilang? Tau dari mana hmm? Kamu nggak tau aja ada banyak orang yang sangat mengharapkan kamu hidup, ada satu orang yang rela menukar nyawanya hanya untuk membiarkan kamu hidup, bernafas dan melihat dunia"
"Siapa?" tanya Winter
"Orang yang melahirkan mu" ujar Jaemin yang membuat Winter tertegun
"Gue nggak tau orang itu dimana"
"Kamu bakalan tau nanti, nanti setelah keadaan lebih baik" ujar Jaemin yang dibalas anggukan oleh Winter
"Dan satu orang lagi" ujar Jaemin lagi lalu menekan wajah Winter dengan kedua tangannya hingga wajah gadis itu terlihat menggemaskan
"Siapa?" ujar Winter dengan wajah imutnya sambil mengerjap lucu
"Aku"
Winter tersenyum malu lalu mencubit tangan Jaemin yang menangkup wajahnya hingga terlepas, Jaemin terkekeh melihat wajah Winter yang memerah dengan raut wajah malu yang sangat kentara.
"Udah gue mau balik ke kelas" ujar Winter berlari kecil melarikan diri karena malu. Jaemin tertawa lalu mengekori gadis itu sambil menggodanya karena wajah yang memerah.
Winter sesekali tertawa lalu memukul Jaemin yang terus menggodanya saat mereka berjalan bahkan hingga sampai ke kelasnya Jaemin terus menggodanya.
***
Hari sudah sangat larut, namun seorang Lee Donghae masih terjaga menatap keluar jendela kamarnya. Ini hari ketiganya tinggal berdua dengan putrinya, ia tak pernah bisa tidur setelah kembali ke tempat ini, tempat dimana ia hampir saja melenyapkan dunianya.
Donghae berjalan keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar sang anak, ia berjalan pelan ke samping ranjang tempat anaknya tertidur pulas. Ia duduk dengan pelan menghadap kearah putrinya yang tertidur dibaluti selimut tebalnya. Ia mencoba mengulurkan tangannya menyentuh wajah kecil nan cantik itu, lalu beralih ke puncak kepala sang anak, mengelus pelan kepala sang anak sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...