GARIS ATLANTIK || 13

130 19 3
                                    

Anneth mengambil ponsel nya kemudian mencari kontak seseorang.

"Halo Neth?"

"Eh, Rai lo tau nggak kado yang paling spesial buat sahabat atau teman gitu?" tanya Anneth.

"Kado? Emang siapa yang ulang tahun?" tanya Mirai.

"Oh sahabat gue," jawab Anneth.

"Sahabat lo? Bukannya gue, Marsa, sama Britney lama lagi ya ulang tahun, terus buat apa?" tanya Mirai.

"Ya buat sahabat gue yang di Indonesia lah, si Zara."

"WHATT?!! PARAH LU NETH, LO UDAH PUNYA SAHABAT BARU DI SANA??! WAH BENAR-BENAR LO KAGAK SETIA KAWAN NETH," teriak Mirai.

Anneth menjauhkan ponselnya dari telinganya karena teriakan dari Mirai, bahkan sampai di dengar oleh Nashwa, Deven dan Devan.

Anneth hanya menyengir pada temannya yang sedang menatap bingung Anneth.

"Sama siapa lo telfonan?" tanya Nashwa.

"Sahabat gue," ucap Anneth lalu kembali mendekatkan ponselnya ke telinganya.

"Gak usah teriak juga bambang, pecah gendang kuping gue," ketus Anneth.

"Ya maaf kali, soalnya gue kaget gampang amat lo dapat teman baru disana," ucap Mirai.

"Jelaslah, orang cantik mah bebas," ucap Anneth dengan bangga.

"Cantikan putri cilik Indonesia tahun 2018 ketimbang lo Neth," ketus Mirai.

"Jahat amat lo ngatain gue jelek," ucap Anneth.

"Gue gak ngatain lo jelek Anneth, lo sendiri yang ngatain diri lo jelek astaghfirullah lo benar-benar harus di tabok biar nyadar," ucap Mirai.

"Berarti lo bilang gue cantik, nah gitu dong baru nyadar lo kalau gue cantik?" ucap Anneth.

"Udah lah Neth, ngomong ama lo sama aja ngomong ama burung beo bolak-balik mulu ngomongnya," ketus Mirai.

"Gue saranin lo kasih hadiah yang benar-benar tulus dari lo Neth, yang dari hati lo, yang benar-benar pengen lo kasih ke sahabat lo. Kalau lo kasih barang yang mahal atau mewah gitu tapi bukan sesuai dengan apa yang ada di hati lo gak usah kasih, mending ikuti kata hati lo."

Anneth tampak mencerna setiap ucapan Mirai lalu Anneth berdecak kagum pada Mirai. "Gila Rai, sejak kapan lo sebijak ini?" ungkap Anneth.

"Sejak lo ngejauh dari hidup gue," jawab Mirai.

"Noh, mulai lagi lo awas aja kalau gue balik ke Jerman jangan harap traktiran dari gue bakalan cair, by the way thank you buat sarannya bay bay," ucap Anneth lalu memutuskan sambungan telfonnya.

Anneth sempat mendengar suara Mirai yang menyumpahinya, Anneth terkekeh kecil.

"Neth, lo udah dapat hadiah gitu buat Zara?" tanya Nashwa.

Anneth mengangguk sambil tersenyum. "Udah, gue udah dapat!"

"Gue bentar ambil kadonya, kalian lanjutin lagi," ucap Anneth.

"Eh Neth, lo di temenin Devan aja Neth biar aman," ucap Nashwa.

Anneth berbalik badan kemudian tampak meninamang-nimang apa yang dikatakan Nashwa lalu mengangguk.

"Boleh tuh, kuy Van," ucap Anneth.

Devan mendengkus kesal menatap malas Nashwa lalu berdiri dan berjalan mendekati Anneth.

"Biar gue aja," ucap Deven.

"Eh kita disini aja Dev biar Anneth sama Devan, iya kan Van?" ucap Nashwa.

Garis Atlantik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang