GARIS ATLANTIK || 4

165 20 0
                                    

"Nashwa," Anneth berlari mengejar Nashwa yang sedang berjalan menuju keluar kelas untuk pulang.

Nashwa berbalik badan sambil tersenyum. "Nape heh manggil inces?" tanya Nashwa dengan kekehanya.

"Dih, cantikkan gue juga," sahut Charissa.

"Iyain, kalian berdua cantik. Semua wanita itu cantik dimata pasangan yang tepat."

"BUCIN."

Anneth hanya cengengesan lalu menggandeng kedua lengan gadis itu. "kuy, kita pulang."

Ketiganya berjalan dengan anggun tanpa memperdulikan tatapan dari semua orang. Joa dan Zara sedang mengikuti rapat osis, karena mereka adalah anggota penting osis.

"Uwa, lo yang bawa mobil gue lagi mager," ucap Charissa.

"Uwa?" ulang Anneth.

Charissa menoleh pada Anneth lalu terkekeh. "Iya, gue itu di panggil Ucha kalau Nashwa ya Uwa."

Anneth mengangguk paham. "Gue kira lo bicara gitu sama orang yang bukan Nashwa," kata Anneth.

"Lupain aja, kita capcus pulang kuy, dah laper," ucap Nashwa.

Mereka berdua mengangguk, lalu ketiganya memasuki mobil. Sebelum memasuki mobil, Anneth melihat sosok Deven sedang berjalan dengan teman-temannya.

Anneth menatap sendu sahabat kecilnya itu yang tidak mengingatnya sama sekali.

"Neth, lo kenapa?"

Anneth menoleh kearah Charissa lalu menggeleng, Anneth memasuki mobil lalu menutup pintu mobil. Tidak lama mobil berjalan meninggalkan area sekolah.

Selama perjalanan Anneth hanya diam, dirinya mendadak diam saat melihat sosok Deven tadi. Ada rasa kecewa dan kesal karena Deven telah melupakannya.

Setidaknya Deven mengingat dia bukan?

Nashwa melirik Anneth melalui kaca spion. Tampak sedang melamun. "Lo napa Neth? Kenapa mendadak diam?"

Anneth menoleh pada Nashwa. "Gak ada kok, cuman iseng aja pengen ngelamun," kata Anneth.

Nashwa dan Charissa mengernyit bingung, baru kali ini mereka melihat orang ingin melamun dengan kata 'iseng aja'.

Anneth melihat Charissa yang terus berceloteh tanpa memperdulikan Nashwa dan Anneth yang tidak menjawab ucapan Charissa. Anneth tampak mengingat perkataan Deven saat menyebut nama Charissa sebagai sahabat kecilnya.

'Apa gue tanya Charissa aja ya?' batin Anneth sambil melihat Charissa yang duduk disamping Nashwa.

"Mm, Cha."

Charissa menoleh ke belakang. "Kenapa Neth?" tanya Charissa.

Anneth masih diam menatap Charissa, ada keraguan saat ingin bertanya.

"Jangan gegabah dulu Neth, di dunia bukan cuman satu orang saja yang punya nama Charissa. Mungkin itu kebetulan saja nama nya saja."

Charissa mengerutkan keningnya. "Kenapa Neth?"

Anneth tersadar dari lamunannya lalu tersenyum sambil menggeleng. "Oh nggak kok, udah lupa mau bilang apa tadi," ucap Anneth.

Charissa mengangguk sambil membulatkan bibirnya. Anneth hanya tersenyum lalu kembali menatap keluar jendela.

》》》》

Anneth berjalan memasuki rumah, namun langkahnya terhenti.

"Eh, tunggu-tunggu. Tadi gue pergi ke sekolah naik mobil, terus tadi pas gue udah sampe rumah turun dari mobil Charissa, berarti ...." Anneth perlahan-lahan melihat sekitar, sepi dan hanya ada pelayan.

Garis Atlantik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang