EPILOG

260 16 0
                                    

Terkadang kita tidak tau, apa yang sedang dirasakan oleh orang terdekat kita. Mereka berkata seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Sahabat dalam satu arti yang mengatakan jika ia akan selalu ada dan akan selalu bersama kita disaat dalam keadaan apapun itu. Berdiri disamping kita, disisi kita saat orang-orang tidak pernah menganggap kita ada.

Tersenyum seolah-olah semua membaik saja, tertawa walau sebenarnya disudut sana dia sedang menangisi sesuatu.

Apa yang aku tangisi?

Sahabat.

Iya, sahabat. Dia memang udah pergi jauh. Bahkan tidak akan pernah kembali, tapi dia berkata kalau dia akan selalu ada bersama ku. Di hati kami.

Mungkin dia sedang tertawa bahagia disana, sedangkan aku? Hanya mampu menatap kenangan yang tersisa.

Penyesalan selalu datang diakhir, orang-orang mungkin tidak akan sadar kalau mereka melakukan kesalahan tapi tetap menganggapnya benar. Mementingkan ego sendiri dan ingin menang sendiri.

Menjadi orang baik itu sangat sulit, tapi menjadi orang jahat itu juga sulit. Hanya saja kita tidak sadar, kalau kita melakukan keduanya setiap hari.

Apa kabar kamu sekarang? Ah ya, kamu pasti baik-baik saja disana. Karena kamu tidak merasakan kekejian lagi, sakit atau mungkin menangisi hal yang tidak penting.

Aku sadar, kalau bukan hanya aku saja yang merasa kehilangan. Masih ada banyak orang yang merasa kehilangan.

Mengajarkan ku untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun itu. Iya, selain bersyukur dia juga mengajarkan ku apa itu arti sahabat sejati.

Sahabat sejati tidak akan pernah menjauh saat orang-orang menjauh juga dari hadapan kita atau lebih parahanya dari hidup kita. Dia akan selalu ada, menghibur, membuat mu tertawa, membuat mu tersenyum, atau bahkan memarahi mu karena terlalu perduli dengan omongan orang lain yang terdengar omong kosong.

Makasih untuk semuanya, makasih untuk kasih sayang mu selama ini untuk ku. Aku nggak tau lagi mau gimana lagi ngucapin rasa trimakasih aku ke kamu. Kamu udah jauh dan tidak bisa digapai lagi. Bahkan untuk merasakan rengkulan mu dan pelukan mu lagi rasanya itu sangat mustahil.

Di luar sana aku pasti akan tunjukkan apa itu arti sahabat versi aku, itu pasti ... Anneth Delliecia.

Nashwa berhenti berlari, gadis berhijab hitam itu menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menatap langit senja itu. Nashwa tersenyum, awannya membentuk wajah seseorang yang membuat Nashwa tersenyum lebar.

"Senang ya?" kekeh Nashwa lalu gadis itu duduk di rumputan palsu itu yang sengaja di buat untuk menjadi penghias lapangan lari rumah Nashwa.

Gadis itu berlari karena mengingat apa kata Anneth. Jika ada sesuatu yang sedang dipikirkan kamu lari saja, pasti semuanya akan hilang begitu saja.

Begitulah Anneth, perduli pada orang lain.

"Ini."

Nashwa menoleh kesamping lalu menemukan Kakaknya disana. Nuca.

"Kenapa sama laptop aku?" tanya Nashwa lalu mengambil laptopnya.

Nuca tidak menjawab, cowok itu lalu kembali pergi. Biarpun keluarga Nashwa sudah kembali utuh, tapi sifat dingin Nuca tidak pernah berubah.

Nashwa membuka laptopnya itu kemudian melihat ada video disana. Itu dari gmail Tiara sendiri.

Nashwa mengerutkan keningnya kemudian membuka filenya.

Garis Atlantik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang