Anneth menjauh dari teman-temannya. Lihat saja, saat jam pelajaran aturannya tempat duduk Anneth berada diantar Nashwa dan Zara kini berpindah ke pojok tempat bangku yang kosong tepat disamping Naura.
Anneth bahkan lebih banyak diam sekarang. Entahlah, saat Charisa mengajak Anneth untuk berbicara tadi bukannya dijawab malah ngajak Naura pergi bersamanya keluar kelas saat jam istirahat.
Tidak sampai disitu, Joa dan Zara juga mengajak Anneth untuk berbicara. Tapi Anneth malah memasang earphone nya. Tampak tidak peduli dengan teman-temannya.
Zara dan Nashwa bahkan sangat canggung duduk bersebelahan walau ada penghalang tempat Anneth biasanya.
"Anneth kenapa sih? Kok jadi pendiam gitu?" tanya Joa berbisik pada Charisa.
"Gak tau, gak kaya Anneth yang biasanya deh," ucap Charisa menjawab dengan berbisik juga.
"Apa ada hubungannya sama Zara juga Nashwa?" ucap Joa.
"Mungkin."
Lalu keduanya melirik ke belakang, dimana Anneth berada.
*****
Seluruh siswa sudah berkeluaran. Sekarang adalah jam istirahat terakhir, Anneth mengajak Naura pergi keluar kelas lagi sebelum Charisa, Joa dan Zara mengajaknya pergi.
"Nau nanti lo mau nggak makan gitu di rumah gue? Kakak gue lagi masak banyak nih," ucap Anneth sambil berjalan keluar kelas bersama Naura.
Ucapan Anneth tadi sempat di dengar oleh Nashwa. Nashwa melihat Anneth sekilas lalu menghela nafas.
"Boleh tuh, gue nanti datang deh sekalian ngerjain tugas bareng-bareng," ucap Naura.
Anneth mengangguk sambil tersenyum. Saat Anneth ingin memperbaiki rambutnya, Anneth merasakan jika ada sesuatu ditangannya.
Anneth melirik Naura sekilas kemudian melihat kearah tangannya, ada segumpalan rambut rontok ditangannya. Buru-buru Anneth menyembunyikannya dari Naura.
"Eh Neth. Kok lo cuek banget sih sama teman-teman lo tadi? Kalian ada masalah?" tanya Naura.
"Nggak kok, gue cuman mau diemin mereka aja. Biasalah gue iseng doang," ucap Anneth kembali berbohong.
Naura, gadis itu gak seperti gadis biasa yang mampu bisa bohongi. Naura beda, gadis itu sangat tau jika Anneth memang ada masalah dengan teman-temannya. Terlihat dari cara berbicara Anneth dan pandangannya Anneth tadi.
Tapi Naura memilih diam, mungkin Anneth tidak ingin jika masalahnya diikut campuri oleh orang yang belum kenal dekat dengan Anneth.
"Oh gitu ya," ucap Naura.
Lalu saat berbelok menuju kantin, Anneth melihat Deven yang berdiri tidak jauh darinya. Cowok itu sedang bersama-sama dengan teman-temannya.
Keliatan jika teman-temannya sedang asik bercanda ria. Anneth melangkah pergi sambil menarik Naura membuat gadis itu bingung.
Deven menoleh kemudian melihat Anneth pergi. Deven menatap lama Anneth yang membuat Gogo sadar jika Deven sedang menatap sesuatu. Gogo menoleh pada arah pandang yang dilihat oleh Deven.
Gogo melihat Anneth yang sudah menghilang dengan Naura dibalik tembok besar itu.
"Lo punya masalah sama Anneth?" tanya Gogo saat teman-temannya sibuk pada topik lain.
Deven hanya diam membuat Gogo merangkul cowok itu. "Gak selamanya diam lo itu berdampak bagus Dev, lo harus pikir baik-baik dah kalau ada masalah, apalagi kalau yang modelannya kaya Anneth," ucap Gogo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Atlantik [END]
Fanfiction[Follow sebelum baca] . [SUDAH DI REVISI, KALAU MASIH TYPO KALIAN KOMEN SAJA] Kalian punya sahabat tidak? Kalau iya, coba kamu baca dan ikuti kisah dari cerita ini. Menurut mu, kalau kita ingin memperbaiki suatu hubungan persahabatan kita, tapi ada...