JENNIE LAGI

107 4 0
                                    

Clekkk

"huh" hembusan nafas berat kecewaku, entah rasanya kesal tapi aku tak bisa marah

Berhubung tugasku belum selesai, aku melanjutkan fokusku tanpa menghiraukan siapa yang masuk

"lim kau sudah pulang?" yang aku jawab dengan deheman "hhmm"

.

.

Akhirnya aku bisa lepas dari mino oppa, karena ada yang meleponnya ku tunggu sampai dia pergi baru aku memutuskan untuk masuk ke apart lim, karena takut jika nanti dia malah nekad untuk menemuiku

"lim kau sudah pulang?" namun tidak ada jawaban jawaban, ya tuhan dia sangat dingin tidak seperti biasanya

Mungkin dia sedang sibuk dengan urusannya, aku duduk di sofa samping lim, dia masih terfokus pada tablet dan bukunya

"lim aku membelikan ini untukmu" susu coklat dingin kesukaan lim karena ku lihat stok di kulkas sudah mau habis

"sedang promo jadi aku belikan 3 untukmu" aku terus berbicara tetapi tidak ada respon respons

"lim? Lim lim lim" panggilku yang masih tetap di abaikan

"lim kau kenapa?" tanyaku sambil mendekat dan melihat apa yang sedang ia kerjakan yang ternyata sedang bermain game di tabletnya

"astaga kau diamkan aku dan lebih memilih gamemu" yang hanya di balas kekehan kecil olehnya, kuambil tablet menerima sontak ia langsung menatap padaku, tetapi tatapan itu membuatku takut dan iapun beralih pada bukunya

"kau darimana?" tanyanya tanpa melihatku

"hhmm dari cari angin sambil membeli beberapa camilan" hanya ber oh ria

"kau dari tadi lim?" lanjutku dan sama dia hanya menjawabnya dingin, apa dia melihat aku dan mino oppa berduaan

"kau kenapa?" tanyaku padanya karena sedari tadi wajahnya sangat murung

"tidak, aku hanya sedang cape" dingin sekali jawabnya

"kau darimana? Mengapa keluar tidak memberi tahu aku?" lanjutnya posesif

"tadi aku keluar karena bosan, sudah menonton 2 film dan akhirnya aku putuskan untuk jalan-jalan sebentar dan pulangnya aku mampir ke minimarket dan pulang" jelasku yang di balas kekehan sinis olehnya

"lalu pria tadi siapa?"

"pria?" jawabku pura-pura tidak tahu, ternyata benar dugaanku

"aku melihat semuanya jennie" ketusnya sangat dingin bukankah dia sudah memiliki nama panggilan untukku

"dia mantan kekasihku" ucapku jujur dan dia langsung menatapku tajam

"ohh kenapa tidak pergi dengannya, nampaknya dia masih menyayangimu"

"ya memang, tapi aku tidak" jawabku kesal, aku mengerti perasaan lim sekarang, namun aku masih tetap belum bisa untuk menjawabnya

"mian lim" gumamku

WILL YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang