WILL YOU

KEDELAPAN

"kau menyebalkan" tiba-tiba jennie langsung meninggalkan kami berdua

"astaga, dia marah. Aku duluan ya namtan sampai jumpa"

"hati-hati ne, awas di terkam"

.

.

.

"lim menyebalkan sekali, kenapa dia melakukan itu? astagaaaaaaa" ucapku berteriak

"J tunggu"

"J?" akupun menoleh kebelakang dengan lim yang mengejarku, aku segera masuk ke lift dan meninggalkannya

"mengapa perasaanku semakin aneh, cemburu setiap melihat lim dekat dan tertawa dengan wanita lain"

.

.

Karena jennie memilih meninggalkanku menggunakan lift, akhirnya aku memutuskan untuk turun melalui escalator meskipun lumayan jauh karena kita berada di lantai 16, aku sekuat tenaga harus sampai duluan ke lobby

"astaga cape sekali huhh huhh huhh"

TING suara lift terbuka

"OMO!"

"wae?" tanyaku padanya

Dia melihat keatas karena tidak mungkin jika lim sampai duluan dari jennie

"kau naik apa?"

"aku loncat, kenapa? terkejut"

Tanpa menjawab ia langsung melenggang keluar dari mall ini dan Kembali menyusuri jalanan menuju apartemen, aku terus mengikuti dan mengawasinya dari belakang dengan sesekali ia menoleh ke arahku dan aku berikan senyuman padanya

"lim kau menyebalkan" teriaknya dan aku hanya memperhatikan tanpa ada niat mendekatinya

"limario" teriaknya lagi sambil menghadap padaku dan aku hanya memasang muka datarku

"wae?"

Ia berlari kepadaku dan langsung memelukku

"wae J? kau kenapa sangat sensitive seperti ini?"

"aku tak tahan lagi menahannya lim, aku terima"

"kau? Terima apa?"

"aku menerimamu menjadi kekasihku"

"kekasih?"

"ne, wae? Apa kau sudah memiliki kekasih?"

"hhmm ne, maafkan aku J" ucapku dan dia langsung merenggangkan pelukannya

"J tunggu" lanjutku menarik tangannya

"aku bercanda, saat aku menyatakan perasaan ini aku tau kau juga memiliki rasa yang sama, hanya karena pekerjaanmu itu yang menjadi masalah bukan? Karena aku bukan dari kalangan idol dan kamu takut jika para fans tidak setuju"

"lim" ucapnya menatapku dengan sendu

"aku mengerti J"

"mian lim"

"gwencahana"