Keadaan diruangan itu sangat hening, hanya sesekali sepasang kekasih yang sedang duduk di sofa berdehem melihat kelakuan jennie dan lim yang sama-sama diam. Lim sibuk dengan bukunya dan jennie hanya terus fokus menatapnya lekas
Rose yang sedang melihat ignya terkejut tak kala melihat berita yang muncul di berandanya
"astaga, apakah ini benar, sayang lihatlah" ucapnya kaget dengan sedikit mengeras membuat lim dan jennie meliriknya
"mian" dengusnya
Jimin menjawab dengan lirikan mata ke arah jennie, namun yang dilirik hanya menunduk sendu berharap dua kakanya akan membatunya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"sayang harusnya kita beritahu lim?"
"tapi aku tidak mau, kondisi lim sedang tidak baik"
"biarkan dia tahu dengan sendirinya"
"anii, aku tidak mau karena nanti dia akan marah padaku juga"
"nunna, kau jahat tidak" meniru dengan suara lim
"ahh kiyowo" balas jimin dengan cubitan di pipi rose
Tak sadar sedari tadi pasangan yang sedang tidak baik-baik saja ini memperhatikan mereka
Akhinya lim melirik jennie dengan tatapan seribu pertanyaan
"J"
"ne boo"
.
.
"lim sepertinya nunna akan pulang duluan, karena mommy dan daddy sedang dalam perjalanan"
"ne nunna, suruh mereka beristirahat dulu, jangan langsung kesini"
"kalau butuh apa-apa kau bisa hubungi somi diruangannya"
"ne nunna" balas lim sambil memeluk pinggang rose dan di balas kecupan kecil dipucuk kepala lim
Jennie yang sedari tadi diam karena merasa di abaikan oleh ke 3 orang itu, ia tidak tahu penyebab dari hal ini, padahal tadi malam rose dan jimin masih baik kepadanya
"lim"
"hhm ne"
"apa kau akan diam seperti ini saja?"
"hhmm aku tidak diam, aku sedang membaca"
"lim semalam, kau masih baik padaku kenapa sekarang seperti ini?"
"J bisa kau jelaskan soal pertunanganmu, taehyung, menjemput irene, lupa membalas pesanku, dan ini, ya ini baru terjadi semalamkan" susah payah lim menahan amarah dan matanya yang mulai memanas, jennie ia dengan susah payah menelan salivanya karena panik