"apa kau ada pekerjaan akhir-akhir ini?"
"aku sedang libur satu bulan"
"yasudah ikut denganku ya" ajakku lembut sambil melajukan mobil somi, aku bawa dia ke mansion kakekku ya setidaknya agar dia merasa sedikit aman karena tidak tinggal sendirian
Sesampainya di garasi, jennie masih mencoba menormalkan dirinya karena aku lihat dari matanya dia sangat trauma pada lelaki itu
"kita turun ya" aku turun duluan lalu membukakan pintu untuk jennie, tanpa disadari ini sudah pukul 6 dan sedangkan aku akan berangkat pukul 7, namun aku harus tetap tenang agar tidak membuat jennie kaget dan merasa bersalah
"som mana grandma?" tanyaku padanya yang sedang duduk menatap layar tv
"dikamar baru beres mandi"
ceklek grandma keluar dari kamarnya
"okey, grandma ini ada jennie" ucapku sambil membawa jennie ke hadapannya
"lim ke kamar dulu, mau bersih-bersih dan siap-siap"
Drtt drrtt drtt (panggilan masuk)
"lim aku berangkat bandara"
"aku baru selesai, sebentar lagi berangkat, duluan saja nanti aku menyusul ne"
"oke, see you lim"
Ku simpan ponselku di tas kecil lalu beranjak untuk mengecek semua barang yang ada di kamar dan koper, merasa semuanya sudah lengkap segera ku bawa satu koper kebawah untuk menuju ke ruang tengah yang di bantu oleh roben
"lim ini makan malammu dan namtan ya"
"oke grandma terima kasih lim pamit yah" sambil mengecup punggung tangannya
"bang jangan lupa lulus tahun ini ya" ucap adikku
"siap" sambil mengangkat jempol dan menggangguk yakin
"grandpa dimana?"
"sedang di dapur membuat susu coklat untukmu"
"lim bagaimana jika jennie ikut denganmu, lagi pula ia juga sedang libur" katanya tiba-tiba yang baru keluar dari dapur sambil membawa sebotol susu coklat dingin
"hah" ucapku kaget melirik ke arah jennie dengan mengangkat satu alis
"bersama lim? Apakah tidak apa jen?" tanyaku canggung
"jennie mau kan?" tanya grandpa sambil memberikan susu kepadaku
"jika lim tidak keberatan" jawabnya yang dengan pasrah aku balas dengan anggukan, karena jika membiarkannya pulang ke apartement itu akan membuatku sangat khawatir karena ia terancam
"urusan izin biar grandpa yang urus"
"yasudah berangkat sana, jangan ada yang ketinggalan lim" lanjutnya lagi
Aku pun pamit kepada semua yang ada di mansion termasuk adikku, entah apa yang membuat senyumnya tertata rapi di bibir adikku, sampai aku yang sedari tadi memandangnyapun malah di acuh kan
"berangkat dulu, bye"
"ne, safe flight" ucapnya kompak
Aku, jennie dan roben sekarang sedang perjalanan menuju bandara yang disana juga sudah ada namtan, ya karena penerbangan kita sama dengan tujuan yang sama pula
Sesampainya di bandara roben menurunkan 2 koperku dengan memberikan kode tiket jennie yang baru saja ia akali dan akhirnya berhasil
"sudah semua tuan muda, silahkan" menuntunku menuju ruang VIP karena aku sedang Bersama jennie si artis kebanggan korea, tetapi selama berjalan pandangannya selalu kebawah dan jangan lupakan genggamannya sangat kuat di lenganku
Sebelum masuk keruangan aku dan jennie mengambil beberapa snack yang sudah di siapkan oleh pihak bandara
"semuanya sudah tuan muda, saya pamit dulu hati-hati dijalan ne"
"ya terima kasih roben, hati-hati juga"
Aku dan jennie membukuk memberikan ucapan terima kasih karena sudah banyak membantu kami
Clekkk
"nam, sori lama tadi ada insiden dulu" kataku sambil mendudukan diri yang disusul oleh jennie
"santai, ehh ada yang lain"
"ahh kenalin jennie, temen gua"
"namtan" "jennie" keduanyapun saling berjabat tangan dan akhirnya mengobrol dimana mereka bisa langsung merasa cocok dengan obrolannya dan aku? Aku hanya menjadi pendengar yang baik
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU
Fantasíagimana? terimakasih sudah menjagaku sepenuh hati -J akan selalu begitu -L