Turalit (suara pintu terbuka)
"jen cha kita berangkat" teriakku dengan wajah yang riang agar jennie bergegas, namun seketika aku memasang muka datar karena wanita ini lagi
"ya tuhan mau apalagi tzu? Kita udah gada urusan" tegasku namun wanita ini malah berlari dan memeluku
"kau kembali dan tak mengabariku"
"lim cha" jennie yang baru keluar dari kamar seketika memilih untuk duduk Kembali di sofa
"jen bentar ya" ku Tarik tangan tzuyu untuk menjauh dari jennie
"kita udah selesai, gada lagi urusan antara kita plis jangan ganggu aku" ucapku pasrah karena sudah 1 tahun sejak putus ia selalu menganggu aku
"aku ingin Kembali padamu lim" ucapnya sambil memegang tanganku
"aku tak bisa, hatiku sudah sakit" ucapku sambil melepas genggaman tangannya dan segera masuk ke dalam apart
"sudah?" tanya jennie dingin
"cha pergi sekarang... ada apa dengan tanganmu" ucapku sambil melihat lengannya yang di plester
"sudah tidak mood"
"kok gitu" aku melihat wajahnya terbakar cemburu karena mungkin dia mendengar percakapanku dengan tzuyu
Ku Tarik tangannya segera menuju mobil, keheningan terjadi didalam seperti saat aku mengantarkannya pulang waktu itu
"jen can I say something?" tanyaku gugup
"sure"
"kamu sendirian atau sedang ada yang dekat? Selain yang kemarin" tanyaku to the point
"aku sedang denganmu tidak sendirian" ucapnya ketus melihat keluar jendela
"jika kau akan menyatakan perasaanmu aku akan menolak lim" tanpa melihat ke arahku
"menolak untuk tidak yakin bahwa aku juga mencintaimu sejak saat kita pertama bertemu" lanjutnya seakan tau apa yang sedang ada dipikiranku
"aku mencintaimu jennie kim" ucapku sambil mencuri pandangan padanya, namun ia masih juga menatap fokus pada jalanan
"hhmm" ucapnya dingin
"kenapa hey?" tanyaku heran karena mulai terdengar isakan tangis
"terima kasih lim" ucapnya sambil perlahan menatap padaku
Sesampainya di supermarket aku langsung menuju tempat parkir dan tanpa berpikir Panjang kutarik lembut dagunya agar menghadap ke arah ku
"kenapa hmm? Jika terlalu cepat aku akan tetap menunggunya" ucapku sehingga membuat emosinya reda
"terima kasih lim, terima kasih sudah mengerti akan aku jawab secepatnya" jawabnya sambil menggenggam tanganku
"jangan lama-lama yah nanti akunya diambil orang" ucapku memecah kecanggungan, setidaknya setelah ini percakapanku dengannya tidak terlalu formal
Setelah Lelah berkeliling untuk belanja aku berencana mengajaknya ke sebuah taman bermain tapi nampaknya dia sangat kelelahan, ku putuskan untuk pergi ke suatu restoran saja karena jamnya makan malam
Segera menuju parkiran, tetapi pada hari ini entah tidak ada space untuk mobil kita sehingga aku Kembali mengurung niat untuk mengajaknya ke restoran itu, segera ku lajukan mobil ke restoran Indonesia ya aku rindu masakan itu
"yuk turun" ajakan sambil melepaskan seatbelt dan membukakan pintu untuknya, itu berhasil membuatnya tersenyum senang yang ku balas juga dengan senyuman
"yuk" balasnya sambil menggandeng tanganku posesif
Kitapun duduk di outdoor room untuk mendapat oksigen yang lebih
"saya mau nasi goreng minumnya es teh manis less sugar" kataku sambil menatap jennie untuk bertanya
"samakan saja" sambil menatap pelayan yang melirik lim dengan penuh minat
"jadinya 2"
"terima kasih, silahkan tunggu 10 menit" sambil mengambil buku menu yang ada di hadapan lim, dan mengedipkan satu matanya
![](https://img.wattpad.com/cover/255173653-288-k759694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU
Fantasygimana? terimakasih sudah menjagaku sepenuh hati -J akan selalu begitu -L