Seharian menunggunya aku tidak mendapatkan kabar darinya, entah mengapa akhir-akhir ini ia sangat berubah
Apakah mungkin lim sudah cape karena tidak di beri kepastian, astaga bagaimana ini tuhan aku tak ingin mengecewakannya tapi aku juga belum yakin apakah bisa menjaga hatinya atau tidak
Clekk pintu terbuka
"Aku pulang" teriak namja yang sedari tadi aku tunggu-tunggu kehadirannya
"lama sekali" kesalku sambil melirik ke arahnya
"tadi aku belikan ini untukmu" sambil memberikan satu kotak bingkisan
"gomawo"
"ne, kamu siap-siap bentar lagi kita berangkat" ucapnya sambil menuju ke kamarnya
"lim" panggilku
"ne"
"aku ingin bicara" akhirnya ia mendekat ke arahku
"ada apa?" jawabnya sambil duduk di sampingku
"mengapa akhir-akhir ini kamu dingin kepadaku?" tanyaku to the point
"aku?" tanyanya sambil mengambil coklat miliku
"aku seperti biasa saja, mungkin hanya perasaanmu saja" lanjutnya
"tidak lim, kau mengabaikan pesanku dan sering pulang malam aku kha.."
"aku sedang banyak pekerjaan jen"
"tapi tidakkah bisa kau mengabariku sesekali"
"memangnya kau siapa? Kita hanya sahabat jennie, jadi jika aku tak mengabarimu mengertilah pekerjaanku sedang banyak, aku tidak mau di cap sebagai karyawan yang tidak baik" ucapnya sedikit meninggi, aku yang tak menyangka bahwa ia akan berkata seperti itu, ternyata benar dugaanku lim sudah mulai cape karena tidak di beri kepastian
"mian" ucapnya pelan sambil pergi meninggalkanku
"lim" lirihku
"ne, apa lagi? Sudah kau bersiap jam 7 kita berangkat" ucapnya merubah nada bicaranya
.
.
"maaf jen, aku tidak berniat berbicara seperti itu aku hanya cemburu pada namja yang kau sebut sahabat itu" ucapku pelan sambil melihat ia yang memasuki kamar, karena akhir-akhir ini aku sering melihatnya pergi Bersama mantannya
45 menit kemudian aku sudah siap dan sedang menunggu wanitaku, ehh tidak maksudku sahabat wanitaku, sambil meminum susu coklat kesukaanku
Ting
"lim aku sudah sampai di restoran"
"baiklah aku sebentar lagi berangkat"
Ceklek
"sudah sele.."
"astaga"
"kenapa? Apakah pakaianku buruk?"
"hhmm tidak" jawabku sambil mengalihkan pandangan
"bagaimana tidak si mino itu tidak menyukaimu jen, jika kau sangat sexy seperti ini" ucapku pelan
"apa lim? Aku tidak mendengarnya"
"ahh ani, ayo berangkat namtan sudah sampai"
"mengapa sedari tadi lim tidak melirikku? Apakah benar pakaianku aneh?"
"ayo jen sampai" ucap lim sambil membukakan pintu untukku
"ne" jawabku sambil menggandeng lim
"jen, lim disini" sapanya
"astaga cantik sekali" gumamku yang mungkin terdengar oleh jennie, ia pun menatap tajam padaku dan aku hanya mengangkat satu alis ku
"duduk jen" ajak namtan
"jadi bagaimana lim, kau jadi ambil yang dikorea, paris atau menetap disini?" lanjutnya memecah keheningan kami
"aku masih memikirkan itu, bagaimana denganmu?"
.
.
"korea? Lim tidak cerita tentang ini" aku merasa lim benar-benar berubah, ada apa dengan mu lim
Makanan yang kami pesan pun datang, setelah selesai makan
.
.
"tampan" cletuk namtan yang membuat jennie dan lim langsung menoleh padanya
"uhuukk" secara bersamaan jennie dan namtan memberikan minum padanya, tetapi akhirnya lim meminum minumannya miliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU
Fantasygimana? terimakasih sudah menjagaku sepenuh hati -J akan selalu begitu -L