0.23

1.7K 237 27
                                    

"Kalian kemana saja? Mengapa tidak langsung pulang?"

Pria berbadan tegap itu hanya mampu menunduk saat Taeyeon menanyainya. Wanita itu terlihat marah saat tau putrinya mengalami demam tinggi. Ia menganggap jika Do Hwan tak menjaga Yewon dengan baik.

"Maaf Nyonya, nona Yewon tidak ingin langsung pulang dan meminta saya untuk mengantarnya ke sungai." ucap pria itu dengan menundukkan kepala.

"Lain kali kau harus memastikan keadaannya. Bukan membiarkannya tetap di luar dalam keadaan sakit."

Do Hwan sungguh menyesali kecerobohannya. Jujur ini bukan tentang pekerjaannya sebagai bodyguard, ia sudah menganggap Yewon seperti adiknya sendiri. Dan tentulah ia akan berusaha melindunginya.

"Maafkan saya Nyonya." ucap Do Hwan menyesal.

Taeyeon berlalu begitu saja meninggalkan Do Hwan. Bahkan tidak ada yang memberitahunya jika Yewon sakit. Ia juga menyesal karna terlalu sibuk dengan perusahaan hingga sedikit lalai memperhatikan anak-anaknya.

"Nyonya."

Taeyeon menghentikan langkahnya saat akan menaiki anak tangga. Seorang asisten rumah tangga terlihat menghampirinya.

"Kemarin, Nona Yeri yang menjaga dan merawat Nona Yewon."

Taeyeon terkejut mendengar ucapan wanita paruh baya itu. Apa ia tidak salah dengar? Yeri bersedia dekat dengan Yewon?

"Apa kau sungguh-sungguh?" tanya Taeyeon.

Wanita itu tampak menganggukkan kepalanya.

Hal yang sulit di percaya, tapi itu membuat Taeyeon tersenyum lebar. Keyakinannya selama ini terbukti, cepat atau lambat putri-putrinya pasti bersedia membuka hati untuk Yewon.

......

Jung Woo tampak menatap serius putranya. Donghae duduk di hadapannya dengan banyak pikiran memenuhi otaknya. Pria itu baru saja menyelesaikan masalah yang menimpa perusahaan. Dan sekarang ia harus di hadapkan dengan rencana sang Ayah yang cukup membuatnya terkejut.

"Cepat atau lambat publik harus tau siapa Yewon sebenarnya." ucap Kim Jung Woo.

Donghae terlihat menghela nafas berat. Sang Ayah berencana membuat acara besar dalam rangka memperkenalkan Yewon ke hadapan publik. Donghae sebenarnya tidak keberatan dengan keinginan Ayahnya. Hanya saja ia butuh waktu yang tepat untuk menggelar acara itu.

"Ayah, bisakah kita bicarakan lebih dulu dengan istri dan anak-anakku, terutama Yewon."

Donghae tau, putrinya pernah meminta padanya agar statusnya tidak di ketahui banyak orang. Bahkan saat acara rutinan pertemuan keluarga para pembisnis, Yewon tak pernah mau datang.

"Sampai kapan kau akan terus menyembunyikan status putrimu? Setidaknya Yewon akan aman karna tak akan ada yang berani mengganggu anggota keluarga Kim."

Ucapan Ayahnya benar. Itu demi keselamatan Yewon kedepannya. Semua orang juga harus tau jika dirinya mempunyai satu putri yang lain.

"Lalu bagaimana kita memberi tahu semua orang?"

Mengingat Yewon adalah anaknya dengan wanita lain. Hal itu tentu mengancam nama baik keluarga Kim, juga Yewon tentunya. Ia tidak ingin Yewon mendapat pandangan buruk dari publik.

"Bicarakan dengan istri dan anak-anakmu. Yang lain biar Ayah yang urus."

......

Ritual sarapan keluarga Kim berjalan seperti biasanya. Yewon tampak duduk manis di meja makan tepat di sebelah Yeri. Gadis itu terlihat lebih baik dari kemarin. Ia juga sudah mengenakan seragam sekolah. Meski sebelumnya ia harus memohon pada sang Ibu agar di izinkan untuk masuk sekolah, karna Taeyeon sebenarnya menyuruhnya untuk tetap di rumah.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang