Yewon masih setia menunggu di depan ruang UGD. Ponselnya berdering sejak tadi, namun ia abaikan. Sesekali ia menatap jam di pergelangan tangannya. Entah mengapa ia jadi khawatir pada wanita di dalam sana.
Pintu ruang UGD terbuka, Yewon yang melihatpun bergegas mendekati Dokter.
"Bagaimana keadaannya?"
Dokter pria itu terlihat menatap Yewon sejenak.
"Anda keluarganya?"
Yewon menggeleng perlahan.
"Aku hanya tak sengaja bertemu dengannya."Dokter itu terlihat tersenyum.
"Dia baik-baik saja. Anemianya memang terkadang kambuh." ucap Dokter itu. Cara bicaranya seolah ia sudah begitu mengenal wanita yang Yewon tolong tadi."Kau yang bernama Kim Yewon?"
Yewon tentu terkejut saat Dokter itu menyebut namanya. Dari mana pria itu tau. Yang lebih membuatnya terheran, sejak tadi pria itu tak berhenti tersenyum. Kim Jongin, name tag yang terpasang di jas kedokterannya.
"Dokter, apa aku boleh melihatnya?"
Tidak ingin terlalu memikirkan Dokter di hadapannya, Yewon lebih ingin tau mengenai keadaan wanita di dalam sana.
"Ah tentu, dia juga ingin bertemu denganmu."
Di kediaman keluarga Kim, tampak Taeyeon dan Jennie duduk dengan cemas menunggu kedatangan seseorang. Jennie menggeram kesal karna sejak tadi semua panggilan telponnya tidak mendapat jawaban. Dalam hati Jennie berjanji akan memberi pelajaran pada adiknya karna sudah pergi tanpa pamit dan tidak memberi kabar.
"Anak itu benar-benar."
Ia menatap jam dinding di ruang tengah, pukul sepuluh malam dan Yewon belum juga kembali.
"Apa pesanmu sudah di balas?"
Jennie menggeleng, membuat Taeyeon menghela nafas. Tak ada satu pun pesan Jennie yang mendapat balasan. Tapi Yewon membacanya. Hal itu tentu membuatnya sungguh geram.
"Kakakmu bilang Yewon bertengkar dengan Yeri, apa masalahnya?" tanya Taeyeon kembali.
Jennie meletakkan ponselnya dengan kasar di atas meja. Sekarang ia jadi khawatir dengan Yewon. Kemungkinan pertengkaran tadi membuat Yewon enggan pulang.
"Hanya masalah kecil, tapi di besar-besarkan." jawab Jennie.
"Jennie, Mommy tidak ingin ada pertengkaran di antara kalian. Terlebih adik-adikmu, mereka masih terlalu labil."
'Yah, labil. Tapi sudah memperebutkan seorang pria.' Batin Jennie.
Pintu utama rumah Kim terbuka, menampilkan seorang gadis yang sejak tadi di tunggu dengan cemas oleh Ibu dan Kakaknya.
Taeyeon segera menghampiri Yewon, ia menatap putrinya dari atas hingga bawah. Memastikan jika Yewon baik-baik saja.
"Do Hwan bilang kalian pergi ke rumah sakit, apa yang terjadi?"
Yewon menatap dua orang di hadapannya yang tampak meminta penjelasan. Pikiran Yewon sedang kacau sekarang. Masalahnya dengan Yeri belum selesai, dan sekarang ia harus di hadapkan sebuah hal yang baru saja ia ketahui.
"Kau mengabaikan semua panggilan juga pesan dariku. Sebenarnya kau ini kemana saja?" suara Jennie mulai terdengar seperti mengintrogasi.
"Mom."
Yewon menatap wajah Ibunya. Entah ia harus menilai bagaimana wanita di hadapannya itu. Taeyeon sungguh wanita yang sangat baik. Tapi mengapa dia tidak mengatakan yang sebenarnya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE
FanfictionKebencian melupakan segalanya. Menenggelamkan sebuah fakta terjalinnya ikatan darah. Hidup dengan segala kelebihan juga kemewahan, tanpa cela sedikitpun. Namun sebuah kenyataan harus di telan. Tak ada yang sempurna, setiap kelebihan selalu ada kekur...