0.37

1.6K 255 42
                                    

Saat jam istirahat tiba, Yewon menunggu Jaehyun di kantin. Biasanya mereka akan pergi bersama. Tapi Jaehyun menyuruhnya lebih dulu ke kantin karna dia harus rapat dengan teman-teman klub basketnya.

Yewon duduk seorang diri di bangku kantin, Joy tidak masuk karna sakit. Yeri juga belum di perbolehkan kembali sekolah. Yewon tampak menghela nafas, ia merasa kesepian sekarang. Tak jauh dari tempatnya duduk, ketiga saudari sepupunya tampak melambai tangan padanya, berniat mengajaknya bergabung. Namun Yewon hanya tersenyum menolaknya dengan halus. Meski status mereka adalah kerabat dekat Yewon, tapi Yewon tidak pernah terlihat dekat dengan Jisoo, Chaeyeong dan Lisa.

Bukan Yewon tidak mau, hanya saja ia akan sangat canggung berada di antara gadis-gadis paling populer di sekolahnya. Mereka populer sejak ia menginjakkan kaki di sekolah bergengsi itu.

Yewon memainkan ponselnya untuk mengusir rasa bosan. Sejenak berselancar di dunia maya yang sebenarnya sangat tidak menarik untuk ia ikuti. Satu notifikasi pesan terlihat masuk. Yewon segera membukanya.

From : Tuan Min 🥶

Aku ingin mentraktirmu hari ini, bisakah kau datang ke kedai depan minimarket?

Yewon tersenyum membaca pesan dari teman lelakinya. Tanpa menunggu lama ia langsung menyetujui tawaran Yoongi. Jika di pikir Yewon yang notabenenya adalah gadis SMA, mengapa ia tidak keberatan berteman dengan pria yang umurnya jauh dari dirinya. Dari wajahnya saja sudah terlihat jika Yoongi seorang pria dewasa. Tapi sepertinya Yewon tidak mempermasalahkan hal itu. Meski pertemuan pertamanya dengan Yoongi cukup buruk, namun sekarang keduanya malah berteman dekat.

Yewon tersenyum geli mengingatnya.

"Maaf lama."

Suara Jaehyun membuyarkan lamunan Yewon. Ia menatap kekasihnya yang tampak menampilkan wajah lelah.

"Ada masalah?" tanya Yewon.

"Sedikit, kami sempat berbeda pendapat tadi." ucap Jaehyun.

Yewon mengangguk, ia menawarkan minumannya pada Jaehyun yang tentu saja langsung Jaehyun terima. Yewon tersenyum saat Jaehyun meminumnya hingga tandas.

"Kau lelah sekali ya."

Jaehyun mengangguk. Ia menceritakan perihal klub basketnya yang sebentar lagi akan mengikuti kompetisi tingkat nasional. Meski Jaehyun termasuk anggota baru di klub basketnya, namun kemampuannya tak perlu di ragukan. Ia sering memenangkan pertandingan saat ia masih duduk di Sekolah Menengah Pertama.

"Jae, pulang sekolah nanti kita jenguk Joy ya."

"Maaf Ye, aku ada keperluan nanti. Aku titip salam saja untuk Joy."

Wajah Yewon berubah lesu. Baru kali ini ajakannya di tolak oleh Jaehyun. Sebelumnya pria itu tak pernah menolak ajakan atau permintaannya. Sesibuk apapun Jaehyun pasti akan mengiyakan ucapan Yewon. Bahkan sebelum mereka menjalin hubungan. Yewon mencoba mengerti, mungkin sekarang Jaehyun memang sedang ada keperluan.

"Baiklah, aku bisa pergi sendiri."

Jaehyun tidak menyadari jika sekarang Yewon tengah kecewa padanya.

"Yeri mengirim pesan padaku, katanya sore nanti ia sudah di perbolehkan pulang."

Yewon menoleh, ia terkejut dengan ucapan kekasihnya. Yeri memberitahu Jaehyun jika dia akan pulang dari rumah sakit. Tapi Yeri sama sekali tidak memberitahu dirinya. Yewon memeriksa ponselnya, tidak ada notifikasi pesan masuk dari Yeri.

"Dia memberitahumu?"

Jaehyun mengangguk.
"Kau tidak tau?"

Yewon terdiam, mengapa saudarinya tidak ada yang mengabarinya. Bahkan Yeri juga tidak mengirim pesan apapun padanya. Yewon membuang jauh-jauh pikiran negatifnya. Ia berusaha meyakinkan diri jika Yeri mungkin lupa memberitahunya.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang