0.42

1.7K 240 19
                                    

Seorang pria menatap gerbang rumah yang menjulang tinggi di hadapannya. Dari luar ia bisa melihat betapa luas dan mewahnya rumah keluarga Kim. Pria yang tak lain adalah Yoongi, ia datang ke rumah Kim dengan tujuan ingin bertemu Yewon.

Sudah beberapa hari temannya itu tak datang menemuinya. Itulah alasannya datang ke rumah Yewon. Ia khawatir karna Yewon tak ada kabar beberapa hari ini. Yoongi memang sudah beberapa kali mengantar Yewon pulang, namun satu kalipun ia tak pernah masuk ke rumah mewah itu. Ia hanya mengantar Yewon sampai depan gerbang lalu bergegas pergi.

Yoongi menghela nafas panjang. Ia merasa tak memiliki nyali untuk masuk ke dalam. Melihat banyaknya pria-pria berjas yang berjaga. Yoongi takut jika nanti akan di usir.

Yoongi terlihat membalikkan tubuhnya, sepertinya ia benar-benar tidak berani untuk bertamu pada keluarga kaya raya itu. Yoongi berjalan menuju motor besarnya, bersamaan dengan itu sebuah mobil mewah tampak melintas di hadapannya. Mobil itu berhenti tepat di depan gerang rumah mewah Kim, tak lama pintu gerbang itu terbuka.

Yoongi tidak berhenti menatap mobil mewah itu, hingga seorang gadis tampak turun dari mobil dan berlari kecil menghampirinya.

"Yoongi!"

Yewon berseru memanggil Yoongi dengan wajah berbinar. Yoongi yang melihat pun ikut tersenyum. Namun ia merasa ada yang berbeda dari Yewon, gadis itu terlihat lebih kurus dari terakhir ia melihatnya.

Kaca mobil yang tadi Yewon naiki tampak terbuka. Di sana Yoongi melihat seorang gadis menatapnya intens. Yoongi yang di tatap seperti itu pun tampak mengusap belakang lehernya. Ia pikir gadis itu salah satu kakak Yewon.

Yewon ikut menatap ke arah pandang Yoongi. Ia bisa melihat kakak keduanya sedang menatap selidik pada Yoongi. Yewon jadi teringat saat sang kakak marah besar padanya karna ia bergaul dengan pria seperti Yoongi.

Jennie membuang pandangannya, ia menutup kaca mobil lalu menjalankan mobilnya memasuki halaman luas rumah Kim.

"Sudah biarkan saja. Kakakku memang seperti itu, tatapannya memang menakutkan." ucap Yewon saat menangkap raut gelisah di wajah Yoongi.

"Kau sedang apa di sini? Mengapa tidak masuk?" tanya Yewon.

Yoongi menatap ke arah rumah Yewon. Bagaimana mungkin ia masuk begitu saja ke rumah mewah itu.

"Mereka bisa saja menghajarku jika masuk seenaknya."

Yewon ikut menatap pria-pria berjas yang tak lain adalah bodyguard keluarganya.

"Kau takut? Ayolah untuk apa kau takut, Do Hwan sudah mengenal mu bukan."

Yewon menarik tangan Yoongi untuk ia ajak masuk ke halaman rumahnya. Hal itu tentu membuat Yoongi terkejut. Keluarga Yewon sangat-sangat berkelas. Ia bisa pingsan jika berada di tengah-tengah mereka nanti. Terlebih ia hanya seorang pemilik minimarket.

"Kak Do Hwan!"

Pria bertubuh tegap itu menoleh, ia tampak menyipitkan matanya saat melihat Yewon datang dengan menggandeng seorang pria.

"Pacarmu berkunjung?"

Duk

"Akhh apa yang kau lakukan Nona?"

Do Hwan meringis saat tanpa rasa bersalah Nona mudanya itu menendang tulang keringnya.

"Bicaramu Tuan, kau ingin kaki kananmu merasakannya juga?"

Sontak Do Hwan langsung menggeleng. Sangat menggemaskan wajah pria berbadan besar itu. Sebesar apapun tubuhnya ia tetap tidak bisa melawan Yewon.

Do Hwan beralih menatap Yoongi. Pria yang ia tau adalah teman dekat Yewon, pria berkulit putih itu tampak membungkuk padanya.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang