Yewon duduk dengan cemas di depan ruang UGD. Sesekali ia mengusap kasar wajahnya, menyesali dirinya yang tak bisa menjaga Yeri. Joy dan Jaehyun sudah pulang, itu karna waktu sudah menunjukkan waktu malam. Yewon mengusir kedua temannya karna mereka pasti sudah di cari keluarganya.
Derap langkah terdengar di sepanjang koridor rumah sakit. Taeyeon dan Donghae terlihat berjalan tergesa di ikuti Irene dan Jennie. Raut kekhawatiran tampak di wajah mereka. Taeyeon mempercepat langkahnya saat melihat Yewon duduk di depan ruang UGD.
"Yewon."
Gadis itu mendongak. Ia langsung berdiri saat melihat keluarganya datang. Bersamaan dengan itu, Dokter yang menangani Yeri tampak keluar dari ruang UGD.
"Keluarga dari pasien atas nama Kim Yerim."
Taeyeon yang mendengar pun langsung berjalan mendekati Dokter. Yewon juga ikut mendekat.
"Bagaimana keadaan putriku?" tanya Taeyeon panik.
Donghae sudah berdiri di sebelahnya. Ia mengusap lembut bahu Taeyeon guna menenangkannya.
"Putri anda baik-baik saja. Syukurlah segera di bawa kemari. Jangan meremehkan penyakit asma yang di derita putri anda. Jika tak segera mendapat pertolongan, kemungkinan buruknya akan mengalami gagal nafas." jelas Dokter.
Taeyeon melemas mendengar penjelasan Dokter. Donghae dengan sigap menahan tubuh Taeyeon agar tidak jatuh. Ia membawa istrinya untuk duduk di kursi tunggu. Setidaknya sekarang Yeri sudah mendapat penanganan.
Donghae mengucapkan terima kasih pada Dokter yang menangani putrinya. Pria itu benar-benar kalut saat tau Yeri kembali mengalami serangan asma berat.
Yewon kembali menyalahkan dirinya, gara-gara ketidakbecusannya Yeri mengalami hal buruk seperti ini.
Yewon merasa seseorang menarik tangannya kasar.
Plakk
"Kau sengaja membuat adikku seperti ini!"
Pipinya terasa panas, juga telinganya sedikit berdengung. Yewon tidak menyentuh pipinya yang baru saja mendapat tamparan Jennie. Ia menunduk dalam. Membiarkan Jennie meluapkan amarahnya.
"Kau tau kondisi adikku tapi kau tetap membawanya keluar!"
Tidak ada yang melerai atau menenangkan kemarahan Jennie. Bahkan Taeyeon dan Donghae hanya diam di tempatnya. Mereka masih kalut dengan kondisi Yeri.
"Pergi!" ucap Jennie tajam.
Yewon mendongak, ia melihat wajah Jennie yang penuh amarah.
"Kak, biarkan aku tetap disini. Aku ingin melihat Yeri."
"Ku bilang pergi!"
Yewon tersentak mendapat bentakan dari Jennie. Ia tau ia salah. Tapi ia tidak ingin pergi, ia ingin tau kondisi Yeri. Ia benar-benar khawatir pada Yeri.
"Apa kau tidak sadar, kau yang sudah membuat Yeri seperti ini! Kau benar-benar pembawa masalah di keluarga Kim!"
Yewon menunduk, terlihat cairan bening mengalir di pipinya. Semua ucapan Jennie benar. Ia memang selalu membawa masalah di keluarga Kim. Terlebih sekarang ia sudah membuat saudarinya masuk rumah sakit.
"Pergilah! Jangan tunjukkan wajahmu di hadapan adikku!"
......
Seorang gadis terlihat duduk di salah satu bangku di depan minimarket. Sesekali ia menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Penampilannya sungguh menyedihkan, matanya juga terlihat sembab. Ia melirik jam di pergelangan tangannya. Ini sudah tengah malam dan ia masih betah di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE
FanfictionKebencian melupakan segalanya. Menenggelamkan sebuah fakta terjalinnya ikatan darah. Hidup dengan segala kelebihan juga kemewahan, tanpa cela sedikitpun. Namun sebuah kenyataan harus di telan. Tak ada yang sempurna, setiap kelebihan selalu ada kekur...