Prolog

6.4K 449 10
                                    

"E-eomma sudahlah jangan menangis, aku minta maaf" lirih seorang pemuda manis bersurai blonde sambil berusaha menenangkan ibunya.

"Baiklah, aku akan menerima perjodohan ini, tapi eomma berhentilah menangis" lirihnya lagi.

"Kau bersungguh?" Tanya eommanya.

Pemuda manis itu mengangguk sambil tersenyum "iya eomma" kemudian ia memeluk ibunya itu.

"Terima kasih Yeonjun-ah, eomma beruntung memiliki anak seperti mu" ucapnya sambil mengusap sayang surai belakang anaknya.

--------------------

"Aku sudah bilang kan? Aku tidak mau!!" Ucapnya tegas pada seorang laki laki yang berada di depannya dengan tatapan nyalang.

"Kenapa kau tidak mau? Aku sangat yakin kalau dia cocok dan yang terbaik untukmu nak" ucapnya masih berusaha sabar menghadapi anak keras kepalanya itu.

"Kenapa kau sangat yakin appa, bahkan aku saja belum tau dia siapa, dan juga? Dengan alasan apa kau menjodoh jodohkan ku seperti ini?" Tanyanya lagi masih dengan amarah yang ada di dalam dirinya.

"Soobin, dengarkan appa, ini adalah pesan terakhir dari eomma mu sebelum dia meninggal untuk menjodohkanmu dengan anak sahabatnya, dan lagi Appa dan suami sahabat eomma mu tengah menjalin kerja sama di perusahaan kita, jadi cobalah untuk mengerti" ucapnya berusaha menjelaskan kepada anak satu satunya itu.

Pria bersurai ungu itu terdiam, merenungkan apa yang baru saja ia dengar dari mulut appa nya itu.

Apa benar ibunya yang meminta? Pesan dari ibunya benar begitu? Kenapa ibunya meminta dirinya untuk di jodohkan dengan anak sahabatnya?.

Pertanyaan itu masih terpikir di benaknya, ini menyangkut ibunya, dan dia tentu sangat menyayangi ibunya.

Soobin menghela nafas berat "Baiklah, aku menyetujui nya, Tapi dengan satu syarat". Ucapnya sambil menatap ke arah pria yang berada di depannya itu.

Appanya tersenyum "Apa? Katakanlah!" Titahnya.

"Apapun yang ingin aku lakukan jangan pernah mencegah atau membantahnya, aku tidak mau di larang larang" Ucapnya telak.

"Baiklah, tapi appa mohon kepadamu, apapun yang nantinya akan kau lakukan semoga saja itu merupakan tindakan yang baik, aku yakin kau tentu saja tidak melupakan nasehat dari eomma mu" Ucapnya dengan nada pelan namun terkesan lembut.

Soobin mendecih "terserah apa katamu pak tua!" Lalu melenggang pergi meninggalkan Appanya yang hanya bisa tersenyum tipis melihat putra semata wayangnya itu.

"Maafkan appa" cicitnya pelan.















________________________________

Book pertama, jdi kalau gaje pliss maapin.

See you~

Its Hurt But I Love You (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang