Its Hurt But I Love You (Soojun)

4

Hppy reading^^
Ga typo ga afdol

Pernikahan merupakan bentuk wujud kasih sayang atau perjuangan, sebagian besar pernikahan hadir di landaskan karena cinta, saling mengasihi, mamahami, percaya, dan kedekatan satu sama lain.

Namun berbeda dengan pasangan yang di jodohkan, mereka sama sekali tidak mengetahui bentuk rasa cinta itu, merasakan atau mengalaminya.

Mungkin bisa saja perlahan rasa cinta itu hadir ketika kedua pasangan sama sama menjalani seiring berjalannya waktu.

Begitu juga dengan Yeonjun dan Soobin, mereka sekarang telah selesai mengucapkan janji pernikahannya di altar, pendeta menyuruh kedua pasangan tersebut untuk berciuman.

Soobin memutar badannya ke samping menghadap Yeonjun, begitu juga dengan Yeonjun.

Soobin perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Yeonjun, Yeonjun yang melihat pergerakan dari Soobin mendadak kaku dan gugup.

Soobin lebih mendekatkan wajahnya kepada Yeonjun, bibir mungil itu tepat berada di depan bibir tebal milik Yeonjun, bahkan hidung mereka sudah bersentuhan.

Soobin menatap dalam mata Yeonjun yang menatap ke arah bibirnya, dapat ia rasakan hembusan nafas Yeonjun pada wajahnya yang tak beraturan, cukup tau bahwa Yeonjun gugup.

Bibir keduanya sukses menempel, tidak ada lumatan, hanya ciuman lembut yang di berikan oleh Soobin.

Riuh tepuk tangan dan sorak ramai terdengar dari para tamu yang hadir, untuk acara pernikahannya saja sudah seramai ini, bagaimana jika resepsi nanti.

Acara resepsi sudah di mulai, banyak dari teman teman Soobin yang ikut menghadiri acara tersebut, dan juga ada banyak kolega kolega besar yang bekerjasama dengan perusahaan Namjoon dan Taehyung.

Yeonjun dan Soobin sedari tadi tidak bisa duduk, mereka harus menyalami para tamu undangan yang mengucapkan selamat kepada mereka berdua.

Baru saja mereka ingin duduk tetapi tamu kembali berdatangan, seakan akan tidak ada habisnya.

Setelah selesai menyalami para tamu, barulah mereka berdua bisa duduk.

Yeonjun meringis merasakan pegal pada kakinya, Soobin mendengar itu.

"Kenapa?" Tanya Soobin, ia melihat Yeonjun seperti merenggangkan kedua kakinya.

Yeonjun tergelak lalu menggeleng "Tidak, kaki ku rasanya sakit, tamu banyak sekali" ucap Yeonjun sembari tersenyum.

Soobin mengangguk "Kau ingin makan? Biar ku ambilkan!" Tawarnya.

Dengan cepat Yeonjun menggeleng ribut "Ah tidak usah, aku tidak lapar sama sekali, kau saja yang makan, mau aku ambilkan?" Tanyanya kembali kepada Soobin.

Soobin menggeleng "kau belum makan apa apa sejak pagi, tunggu di sini biar ku ambilkan" ucapnya lalu beranjak menuju meja yang penuh dengan makanan yang tersusun rapi.

Yeonjun hanya diam melihat suaminya itu.

Soobin kembali dengan piring yang berisi kue dan buah buahan, kemudian memberikannya kepada Yeonjun.

Yeonjun mengambilnya "Terima kasih" cicitnya pelan.

Sementara Yeonjun asik dengan makanannya, Soobin mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan ini, mencari sosok yang sedang ia tunggu kehadirannya.

Tak lama pandangannya menemukan objek yang dia cari sedari tadi, senyuman pun tercetak di wajah tampannya itu.

"Hai, wah kau terlihat tampan dengan setelan pernikahan mu" Ucap seorang perempuan di depannya itu, nadanya memuji, namun tersirat tidak ikhlas dalam mengucapkan nya.