14

2.2K 204 8
                                    







"Terima kasih Hyung, kau mau masuk dulu?"

"Sama sama, tidak usah! Aku harus menjemput Haechan dan eunseo setelah ini, kalau begitu aku pamit dulu"

"Ah baiklah, hati hati Mark!"

Mark mengangguk, kemudian berbalik menuju mobil dan pergi dari halaman rumah Soobin.

Yeonjun sudah di perbolehkan pulang setelah seminggu berada di rumah sakit. Yoongi mengatakan jika kondisi Yeonjun sudah sangat membaik, tapi masih harus melakukan Check up  rutin seperti sebelumnya.

Soobin dan juga Yeonjun beralih untuk masuk ke dalam rumah. Tanpa mengatakan apa apa, Soobin langsung menggendong Yeonjun ke kamar, merebahkan dengan hati hati.

"Istirahatlah, aku akan menemanimu" Soobin beralih ke samping Yeonjun, menarik selimut untuk mereka berdua, dan memeluk Yeonjun.

"Kau mengantuk?" Yeonjun membalas pelukan suaminya itu dan sesekali mengusap pipi berisi Soobin.

"Tidak, aku hanya ingin memeluk Hyung" Yeonjun tersenyum, dia beralih menelusupkan wajahnya di dada bidang Soobin.

Soobin sekarang sudah benar benar mencintai Yeonjun, dia juga sudah menepati janjinya kepada almarhum kedua orang tua Yeonjun dan juga Seokjin eommanya. Dia berjanji akan memperlakukan Yeonjun dengan baik layaknya seorang suami pada istrinya. Juga berjanji akan menjaganya.

Terbukti selama Yeonjun berada di rumah sakit, terlepas dari kejadian Lia yang hampir saja melenyapkan istrinya itu, Soobin selalu menjaga Yeonjun, tak terlepas dari pandangannya barang sedikit pun. Selama seminggu itu juga penjagaan di bilik rawat Yeonjun di perketat. Walaupun begitu Soobin sendiri masih tetap turun tangan untuk menjaga Yeonjun. Dia bahkan meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Berakhir Namjoon yang keteteran mengurus dua perusahaan besar sekaligus.

Dan Lia? Wanita itu sudah di kebumikan dua hari yang lalu. Yeonjun dan Soobin juga ikut serta dalam acara penguburan jenazah Lia. Sebenarnya Soobin tidak mau. Tapi karena Yeonjun yang meminta akhirnya ia menurutinya.

Soobin sendiri sebenarnya masih tidak percaya akan Lia yang tiada. Dia terkejut tentu saja. Belum lagi dia sendirilah yang menyaksikan nya. Namun karena terlanjur benci, rasa kasian atau prihatin pun sudah tidak ada lagi di dalam hati Soobin. Dia menepis semuanya.

Soobin juga sudah menyadari jika rasa cintanya pada Lia sudah habis. Yeonjun berhasil merebut hatinya dari Lia dalam waktu yang singkat. Bukan! Sebenarnya sudah lama. Namun Soobin baru menyadarinya sekarang.

"Jangan membencinya. Tidak baik masih menyimpan dendam pada orang yang sudah tiada" Soobin semakin mengeratkan pelukannya pada Yeonjun setelah mendengar penuturan lirih dari istrinya itu. Seakan tau apa yang di pikirkan olehnya sedari tadi.

"Tidak Hyung, aku sudah tidak membencinya. Hanya saja masih sedikit kecewa"

"Kalau begitu berusahalah untuk membuang rasa kecewa mu juga" Yeonjun menatap Soobin tersenyum, yang di tatap juga tersenyum hingga menampilkan dua bulatan dalam di pipinya.

"Baik Hyung"

"Aku bersyukur karena mendapatkan orang berhati malaikat seperti mu, dan aku menyesal karena baru menyadari hal itu" Tambah Soobin sambil mengecup kening yang lebih tua.

"Sudahlah lupakan. Jangan di ingat lagi, itu hanya semakin membuatmu merasa bersalah. Kau dan aku hanya perlu fokus untuk kedepannya bagaimana" Ucap Yeonjun seraya mengelus permukaan wajah Soobin lembut. Tak lupa tatapan teduh yang di berikan nya.

Melihat itu hati Soobin seketika menghangat. Dia bergerak mendekatkan wajahnya pada Yeonjun. Dan tindakan selanjutnya berhasil membuat darah yang lebih tua berdesir kuat.

Its Hurt But I Love You (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang