"Ku tutup telvon nya""Ya Hyung, tunggu sebentar. Aku masih ingin berbicara dengan mu"
Helaan nafas panjang terdengar dari dua belah bibir pemuda kelahiran September tersebut. "Aku harus menjemput Soojun soobin! Kau bilang masih ada rapat bukan?lalu apa lagi?"
"Rapatnya sebentar lagi, ck aku malas sekali!"
Mendengar keluhan yang berasal dari seberang sana, Yeonjun terkekeh. "Kasihan sekali, sekarang bagaimana rasanya mengurus semuanya sendirian suami ku? Apa menyenangkan?"
"Kau meledekku? Huh sangat sangat tidak menyenangkan. Aku masih kesal dengan Appa, bisa bisanya dia mengambil Mark Hyung dariku"
"Jangan salahkan Appa, itu semua salahmu. Kau seenaknya saja meninggalkan pekerjaan dan membiarkan Mark yang mengambil alih dan mengurus semuanya. Wajar jika Appa turun tangan" Yeonjun tersenyum geli. Sambil membayangkan betapa jengkelnya Soobin karena ia ledek barusan. Tangannya bergerak mengambil kunci mobil di atas meja.
"Hyuung..kenapa kau terus terusan menyalahkan ku? Jelas jelas yang salah Appa. Dia ya–"
"Aishh sudahlah, aku bisa terlambat menjemput anakku jika terus terusan mendengar ocehan mu, sudah aku tutup dulu"
Belum sempat Soobin melayangkan protesan nya, Yeonjun lebih dulu mematikan sambungan telepon. Memandang layar ponselnya sambil terkikik geli.
Tungkainya ia bawa ke halaman depan rumah untuk memasuki sebuah mobil yang terparkir di sana.
Hari ini Yeonjun memilih menjemput anaknya sendiri, menggunakan mobil dan tentunya sudah mendapatkan izin dari sang suami.
Awalnya Soobin tidak mengizinkan, namun karena keras kepala dan Yeonjun yang berjanji akan berhati-hati. Dengan terpaksa Soobin mengizinkan. Dari pada rubahnya ini merajuk dan tidak memberinya jatah kan bahaya. Lagi pula sopir pribadi yang bertugas antar jemput Soojun sedang cuti.
Setelah benar benar memastikan sabuk pengaman nya sudah terpasang dengan benar, Yeonjun mulai menyalakan mobilnya dan melaju menuju sekolahan Soojun.
Sesampainya di tempat tujuan, Yeonjun menunggu Soojun keluar dari sekolah di samping mobilnya. Bersandar pada mobil dan sesekali membalas sapaan dari ibu ibu atau submissive yang ikut menjemput anak masing masing.
Lima menit berlalu akhirnya segerombolan murid di sekolah pun mulai terlihat. Yeonjun mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan anaknya.
Seketika Yeonjun tersenyum melihat orang yang ia cari sudah terlihat. Tidak sulit untuk mengenali Soojun, dengan tubuh lebih tinggi dari teman sepantaran nya membuat Soojun lebih mudah di kenali.
"Ibu yang menjemput ku? kemana paman shin?" Tanya Soojun saat sudah berdiri di depan Yeonjun.
Yeonjun mengangguk "Paman Shin sedang mengambil cuti, memang nya kenapa jika ibu yang menjemput?"
"Tidak, aku senang" Soojun terkekeh pelan dan tersenyum, menampilkan lesung pipi persis seperti milik ayahnya.
"Ya sudah, ayo pulang" ajak Yeonjun, namun langkahnya terhenti saat Soojun memegang lengan kiri nya.
"Kenapa?"
Soojun tidak menjawab, melainkan dia menunjuk ke arah belakang. Yeonjun pun ikut menoleh pada arah telunjuk Soojun.
Terlihat di sana ada Eunseo yang sedang menggeret tas berukuran sedikit besar di tangan kanannya. Gadis imut itu tampak kesulitan. Terlihat dari kernyitan di dahinya dan keringat yang mengalir di dekat pelipis. Seberat itu kah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt But I Love You (Soojun)
RomanceChoi Yeonjun yang tiba tiba saja di jodohkan dengan namja tampan yang memiliki sifat keras, kasar, egois dan temperamen bernama Choi Soobin. BXB AREA!! •Choi Soobin [Dom]! •Choi Yeonjun [Sub]! Start : 28 April 2021 Finish : 08/05/21 #8 in Soojun 1...