25

1.4K 102 4
                                    

5 bulan kemudian...

Tok tok tok!!

"Masuk" setelah mendapat perintah dari sang atasan, pintu itu terbuka.

"Oh ada apa Hyuna?"

"Maaf sajangnim, saya kemari mengantarkan berkas yang harus anda tanda tangani" ucap Hyuna, lebih tepatnya Shim Hyuna sekretaris baru di kantor Soobin sejak dua bulan yang lalu. Mark sudah menjadi kepala divisi regional dan bukan sekretaris Soobin lagi.

Soobin sedikit risih dengan nada bicara Hyuna yang terkesan di berat berat kan, lebih terkesan... Mendesah?

Tapi Soobin tidak ambil pusing, tangannya ia gerakkan untuk meraih pulpen di sisi meja dan menandatangani berkas yang tadi di sodorkan sekretaris nya. Setelah selesai, Soobin mengembalikannya kepada Hyuna.

Hyuna menerimanya dan tersenyum semanis mungkin kepada Soobin. "Terimakasih sajangnim" Dan di balas Soobin sekenanya.

Wanita itu berlalu meninggalkan ruangan Soobin dengan pinggul yang sengaja di lenggak lenggokkan. Sengaja menarik perhatian dari sang atasan. Namun sayangnya Soobin sama sekali tidak menoleh ke arahnya, Sang atasan ternyata lebih menyibukkan atensi nya pada kertas kertas yang berserakkan di atas meja.

Hyuna yang melihat itu mendesah kecewa, setelah menutup pintu ruangan atasannya, dengan perasaan jengkel ia melangkahkan kakinya ke ruang kerjanya juga, sedikit di hentak hentakkan. Membuat beberapa karyawan yang tak jauh dari sana menatap hyuna dengan heran.

"Kenapa sajangnim tidak terlihat tergoda dengan ku? Apa dia tidak memiliki ketertarikan sama sekali dengan orang lain? Terbuat dari apa hatinya"

Hyuna sendiri sudah lama menyukai atasannya, lebih tepatnya saat dia baru bekerja di sana sebagai sekretaris Soobin. Tepat dua bulan yang lalu.

Hyuna mendumal tidak jelas di ruangannya.

"Lihat saja, aku pasti akan mendapatkan hati si Choi Tampan Soobin. Bagaimanapun caranya" ucap Hyuna dengan senyuman lebarnya.

.
.
.

"Yeonjun sudah ku katakan kau diam di sana! Jangan banyak bergerak!!"

"Apanya? Aku hanya memindahkan keranjang buah Gyu, kenapa kau heboh sekali"

"Heii, kau bilang aku heboh? Aku mengkhawatirkan mu bodoh!, Kalau terjadi apa apa bagaimana? Bisa di goreng aku oleh suamimu" Beomgyu berjalan mendekat dan bertolak pinggang di hadapan Yeonjun yang sedang duduk seraya memakan buah apel yang baru saja dia kupas.

Yeonjun terkekeh "Gyu jangan berlebihan, aku tidak apa apa, perutku belum sebesar itu jadi tenanglah, tidak akan terjadi apa apa"

Saat ini Beomgyu tengah berada di rumah Pasangan SooJun, dia mampir sekaligus menjaga dan mengawasi rubah gendut yang sedang bunting ini, sekaligus membalas budi sahabatnya yang selalu menjaganya saat hamil si kembar dulu. Dan yaa, Taegyu memutuskan untuk menyewa apartemen yang berdekatan dengan kediaman SooJun.

Kata Beomgyu agar dia lebih sering berjumpa dengan rubah kesayangannya. Sekaligus membantu Yeonjun jika dia membutuhkan sesuatu selama di tinggal Soobin berkerja.

Tidak jauh beda dengan Hyungyu dan Soojun, setiap malam soojun selalu mengatakan jika dia merindukan adik kelewat pintarnya itu.

Beruang ini sangat baik bukan? Tuhan Sisakan satu yang seperti Beomgyu untukku:(

Beomgyu hanya bisa menghela nafas panjang, dia beralih mengambil si kembar dan membawanya ke sofa tempat Yeonjun tadi.

"Baju yang ku berikan pas bukan?" Tanya Yeonjun pada Beomgyu. Beomgyu mengangguk mengiyakan "Ya, anakku terlihat manis dengan bando itu juga"

Its Hurt But I Love You (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang