Its Hurt But I Love You (Soojun)

18

⚠️⚠️⚠️

"Dia kasar sekali ckckck..." Sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celana, pria itu menatap pria lain di depannya.

"Oh Yeonjun? Kau sedang apa? Kenapa menunduk seperti itu?" Ucapnya seolah olah sedang terkejut.

"Kenapa kau melakukan ini pada ku?" Yeonjun berucap lirih, sangat lirih.

Pria tadi mendekat lalu berjalan memutari Yeonjun yang sedang duduk dengan keadaan terikat pada sisi kursi "Emm? Kenapa ya? Aku... Hanya ingin?"

Yeonjun hanya diam, untuk berbicara saja rasanya sulit. Pergelangan tangan nya memar karena ikatannya terlalu erat. Pipi sebelah kanan Yeonjun juga memar bahkan sedikit mengeluarkan darah di sudut bibirnya karena tamparan keras dari pria di depannya ini.

"Hey jangan menunduk seperti itu...." Pria tadi berjongkok di hadapan Yeonjun.

"Apakah sakit?" Ucapnya sambil mengusap lembut pipi dan sudut bibir Yeonjun. Segera Yeonjun memalingkan wajahnya.

Pria tadi terkekeh "Kau memang manis Yeonjun, pantas saja Soobin memilih mu dan meninggalkan kakak ku"

"Kakak mu?" Tanya Yeonjun.

"Ya kakak sepupu ku, Choi Jisu atau biasa di panggil Lia" Yeonjun terkejut. Pria itu berdiri dan membelakangi Yeonjun.

"Biar ku jelaskan. Tujuanku sebenarnya adalah ini, untuk membalas dendam atas kematian Lia!"

"K-kau.."

"Awalnya aku ingin langsung melenyapkan suami mu, tapi ku rasa bermain main sebentar tak apa bukan? Menjadikanmu umpan misalnya?" Pria tadi berbalik menatap Yeonjun.

"Dan bodoh nya aku malah mengulur ulur waktu dan mengajak suami mu bekerja sama. Ck harusnya saat itu aku langsung membunuhnya"

"Haruto.. ku mohon jangan bunuh Soobin! I-ini salah ku, jika kau ingin membalas dendam, bunuh saja aku! Kumohon jangan Soobin!" Yeonjun menggeleng ribut saat mendengar ucapan dari pria di depannya itu.

Benar, pria itu adalah Haruto. Dia yang memerintah anak buahnya untuk menculik Yeonjun.

Haruto terkekeh lagi "Tujuan ku kesini untuk melenyapkan Soobin, bukan dirimu Yeonjun. Suami mu lah yang membuat kakak ku terluka. Bahkan saat kematiannya pun Soobin tidak peduli. Menyebalkan!" Decaknya pelan.

"Kau tau? Sejak kematian kakak ku aku jadi sangat membenci kalian, Saat itu aku sangat sangat marah dan rasanya ingin langsung menghabisi Soobin. Dia sangat mencintai laki laki itu. Tapi Soobin meninggalkan kakakku demi orang seperti mu"

"Tapi Lia sendiri yang mengatakan dia tidak pernah mencintai Soobin.."

"Dia mencintai Soobin Yeonjun!!" Haruto meninggikan suaranya, dan itu membuat Yeonjun tersentak kaget.

"Padahal hanya dia yang aku punya sekarang, ah tidak lagi! Sekarang hanya aku sendiri" monolognya.

Haruto kembali berjalan mendekati Yeonjun, dia merogoh saku celana nya dan mengeluarkan pisau lipat.

"apa yang akan kau lakukan?" Ucap Yeonjun.

"Aku hanya mengeluarkan benda ini, kenapa kau parno sekali Yeonjun? Aishh disini tidak ada benda yang bisa ku sayat. Pisau ini jadi tidak ada gunanya" Haruto nampak mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan, dan berhenti setelah menatap wajah Yeonjun.

"Ah sepertinya aku salah.." Haruto menyentuh dagu Yeonjun agar laki laki itu menatap ke arahnya "Kau bilang tadi tak apa jika aku membunuhmu bukan? Baiklah maka akan aku lakukan" senyum Haruto.