15

2.2K 200 16
                                    

Jangan lupa vote❤️
Happy reading^^


"Soobin berhenti mengganggu ku, aku sedang memasak"

"Tidak mau!"

Yeonjun hanya bisa menghela nafas lelah, ia hanya bisa pasrah setelah berkali kali mengatakan pada suaminya itu untuk tidak menggangu nya saat memasak. Tapi itu hanya sia sia, ia lupa jika suaminya ini sangat keras kepala.

Sementara Soobin yang sedari tadi sudah di marahi oleh Yeonjun untuk melepaskan pelukannya tidak sama sekali menggubris ucapan Yeonjun. Ia suka sekali mendengar ocehan dari istri mungil nya ini. Oleh karena itu Soobin semakin mengeratkan pelukannya pada punggung sempit Yeonjun seraya mengusak usakan hidungnya pada pucuk kepala yang lebih tua.

Tidak beberapa lama masakan Yeonjun sudah selesai. Yeonjun berjalan ke meja makan sambil menata masakannya di sana. Tentu nya masih dengan Soobin yang terus memeluk Yeonjun dari belakang. Mengikuti langkah kaki istrinya yang berjalan kesana kemari untuk mempersiapkan makan malam untuk mereka berdua.

"Sekarang duduklah dan makan makanan mu!" Pinta Yeonjun pada Soobin. Soobin pun langsung mendudukkan dirinya dan kembali menarik tangan Yeonjun dan beralih mendudukkannya di pangkuan Soobin.

Lagi lagi Yeonjun hanya bisa menghela nafas. Ini sudah menjadi kebiasaan Soobin saat akan makan bersama. Jika Yeonjun bertanya kenapa harus duduk di pangkuan nya dengan anehnya Soobin menjawab 'paha ku lebih empuk dari pada kursi makan'. Yeonjun bingung tapi ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya.

Sudah sebulan terakhir sejak Yeonjun keluar dari rumah sakit, sejak itu lah Soobin selalu menjaganya. Soobin benar benar memperlakukan Yeonjun layaknya gucci antik yang memang harus di jaganya baik baik. Terkadang Soobin juga sangat posesif terhadap istrinya itu. Yeonjun sebenarnya sedikit risih. Namun itu tak lepas dari rasa syukur dan bahagianya. Setidaknya Soobin sudah benar benar berubah dan menepati janjinya. Sekali lagi Yeonjun sangat bersyukur dan berterima kasih akan itu.

"Soobin..?"

"Hmm?"

"Tadi Haechan mengajak ku untuk pergi berbelanja besok. Sekalian membeli mainan baru untuk eunseo, apakah boleh?" Tanya Yeonjun hati hati. Takutnya suaminya ini tidak mengizinkan. Sudah ku katakan bukan? Soobin akhir akhir ini sedikit posesif.

"Hanya dengan Haechan?"

Yeonjun mengangguk "Uhm! Ah tidak. Bertiga dengan Eunseo"

Soobin terkekeh "baiklah, tapi aku akan tetap menyuruh beberapa bodyguard untukmu Hyung! Tidak ada penolakan!"

Yeonjun tersenyum lega, walaupun sedikit kesal karena masih di kirimkan beberapa orang untuk menjaganya. Bukan tidak mau, tapi Yeonjun sedikit risih saat ia pergi kemana mana selalu diikuti oleh pria berbadan besar yang bertugas menjaganya. Tidak terkecuali saat ia ingin ke toilet. Mereka bahkan juga masuk ke dalam.

"Baiklah, Terima kasih" Soobin mengangguk.

Setelah nya hening, kedua pasangan suami istri, ah tidak! Suami suami itu sama sama fokus pada makanan mereka. Tapi tidak lama...

BRAKK!!

"YEONJUN-AH! AKU DATANGG!"

sebuah teriakan yang sangat memekakkan itu terdengar membuat Yeonjun dan juga Soobin terlonjak kaget. Bahkan Soobin tersedak.

"Ukhukk..ukhukk!!"

"Oh astaga Soobin.. i-ini minumlah!" Yeonjun memberikan segelas air putih pada Soobin. Tangan nya beralih mengusap usap tengkuk Soobin.

"Eoh? Astaga Soobin maafkan aku, aku hanya terlalu bersemangat" ucap seorang namja mungil yang merupakan pelaku pendobrakan pintu tadi dengan kuat. Siapa lagi kalau bukan Choi Beomgyu.

Its Hurt But I Love You (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang