Saat ini keluarga Dipta sedang berkumpul memeriahkan kedatangannya.
Kalian pasti bingung kenapa Dipta bisa berbaur dengan mereka , padahal dipta diasingkan oleh mereka.
Flashback on
"Gimana kabar kalian" tanya Dipta
"Alhamdulillah baik kak, mama dan papa sering tanyain kakak ke syasya" jawabnya. Dipta hanya mengangguk saja.
"Kak.."
"Hm?" Sambil menaikkan alisnya satu.
"Aku mau jujur dan cerita tentang 7 tahun ini kak"
"Gak usah di bahas,kalo ujung-ujungnya kakak emang nggak di harapkan oleh mereka"ucapnya dingin.
"Please... Kali ini aja dengerin syasya ngomong" Dipta hanya mengangguk.
"Sebenarnya waktu kakak bilang ingin menjadi abdi negara , mama papa dan semua keluarga kita mendukung kakak . Tapi, keluarga dari pihak mama nggak mau salah satu dari keluarga yang jadi abdi negara . Kata mereka " ngapain kita sekolahin tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya kalian jadi abdi negara ,apa istimewanya jadi kayak gitu ha?. Saya paling benci dengan anak yang tidak suka mendengarkan perintah saya , mending kalian buka usaha . Minta saham saya kasih tapi saya tidak menerima jika salah satu dari kalian jadi orang gak jelas kayak gitu " semua keluarga saat berkumpul pun tak bisa melakukan apa-apa.
"Sampai akhirnya aku yang sembunyi di balik pintu pun membuka suara .pas keluarga mama pulang dengan tidak ada sopan santun. "Mama cama papa kenapa nggak mau bantu kakak cih, kacihan kakak loh . Nggak ada yang mau bantu , apa kakak bukan kakak kandung ChaCha campek mama cama papa nggak mau bela kakak. Kalo kalian nggak cuka kakak dicini chacha akan ikut kakak aja di lumah oma". Mengingat ucapan candelnya.
" Pas mama dan papa nggak ada yang jawab . Setiap hari syasya tanya mengalihkan pembicaraan, dan pada saat umur syasya udah lumayan paham akan sekitar. Mungkin aja mama sama papa capek dengan ucapan aku yang tiap hari minta penjelasan tentang semua itu dan akhirnya mereka cerita , tp semua keluarga ada kecuali keluarga mama.
" Sebenarnya sebelum papa dan mama bersatu kita satu universitas tp beda jurusan , dulu papa kamu orang yang dingin, datar ya sama persis dengan kakak kamu. Mama dulu biang kerok tempat kuliah , sampai ada saatnya mama bikin papa kamu cek-cok dengan hal yang nggak bermutu sekali . Cuman gara-gara mama ngambil makanan yang udah dipesan terlebih dahulu oleh papa.Papa paling nggak suka jika barang atau apapun itu milik nya nggak boleh ada yang ngambil. Papa anti cewek dia bomatan orangnya tapi, saat dengan mama . Papa kalian malah nanggepin ucapan mama, itu pun satu kampus gempar dengan tanggapan papa yang mau-maunya cek-cok. Dari situ mama dan papa dekat sampai akhirnya papa ingin melamar mama, dengan tidak etisnya kakek kalian yaitu ayah mama ngomong" .
" Kalau kamu mau melamar anak saya ,kamu punya apa emangnya?" Ayah ista.
"Saya tidak punya apa-apa om ,hanya saya saja saya punya sang pencipta dan cinta saya untuk anak om" jawab Tirta.
"Ya nggak bisa gitu donk , pekerjaan kamu apa ?, Bukan melenceng dari soal "
" Saya memang tidak punya apa-apa tapi saya berusaha untuk menjadikan ista merasa cukup hidup dengan saya dan uang dari apa yang saya usahakan . Tapi kali ini saya masih pengangguran om"
"Cih.. pengangguran. Mau sampai kapan ha? ,Ista mau di kasih makan apa kalo kamu belum punya pekerjaan. Kamu ingat ya ista ini anak dari pembisnis yang kaya dan turunan kolom rat,dia dari kecil sudah terbiasa dengan kebutuhan yang mewah "
"Tapi saya kan masih mencoba om, apa salahnya saya meminta ista jadi calon istri saya"
"Tujuan kamu nggak salah tapi , saya Anti yang namanya rakyat jelata"
"Astaghfirullah" batin Tirta .
Dan pada akhirnya papa berusaha selama kuliah sampai wisuda , selama 5 tahun dan usaha papa nggak sia-sia sampai sekarang. Maka dari itu keluarga buka tidak mendukung kakak ,tapi atas dasar keluarga mama yang menyuruhnya . Sekarang kakak jangan benci atau kecewa sama mereka , karena mereka sama-sama kangen kakak . Setiap kita telfon pasti mama dan papa mendengarkan pembicaraan kita , entah itu ghibah atau apa .
Waktu kita video call camera pasti di balik ke belakang jadi muka aku , dan camera depan di lihat oleh mereka . Sampai mama bilang" mama kangen kakak, kangen suara dan pelukan kakak. Kangen kakak yang suka usil sama mama kalau lagi masak , kangen kumpul bareng dan cerita tentang apa yang di lakukan hari ini" sampai saat ini mama selalu datang ke kamar kakak hanya untuk menangis dan ketiduran di kasur kakak.
Jadi kakak jangan over thinking ya ,kita bukan melupakan kakak tapi kita mencari cara agar kakak di terima lagi di keluarga meskipun harus ada pertumpahan darah dengan keluarga mama".
Flashback off .
Dipta yang mendengarkan pun terharu , ternyata keluarganya bukan tidak saya atau kurang nya kasih sayang itu semua mereka lakukan agar dia sendiri bisa masuk lagi meski tidak jadi seorang pembisnis .
Skip***
Kini Dipta sedang menunggu hasil dari tempat kerjanya . Menunggu surat tugas yang akan di laksanakan.
#Assalamulaikum !!!!
Gimana kabar kalian. Author harap kalian baik'ya di masa pandemi ini. Tetep melaksanakan protokol kesehatan.#hehe maaf ya cerita MY HUSBAND AND MY FAMILY , agak lama up nya . Author masih sibuk dengan tugas PKL (Praktik kerja lapangan) .
#kalo ada ide ,tulis aja di komentar ya . Atau ada salah penulisan mohon maaf ya 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband and My Family
Teen Fictionbatin Azi "jika memang takdirku maka aku akan coba ,jika bukan aku harus keluar dari takdir ini " batin Dipta "jika ini cerita ku ,akan ku jelajahi sampai akhir dari cerita ini" ____--------_____--------_____-------_____------___ "coba dulu kita ber...