Keesokkan harinya Azi pulang seperti tidak terjadi apa-apa,para keluarga sudah tau ia pulang pas Subuh tadi dan sekarang azi berada di kamar.Azi yang tidur bergelut dengan dunia mimpi nya terusik dengan elusan pipi.
" Hey sayang , bangun yuk udah siang nih " ucap Dipta duduk di samping ujung kasur . Sang empunya hanya diam tak bergeming. Malah mengeratkan selimut nya .
"Gembul bangun ih ,udah siang kamu nggak laper apa" lagi dan lagi azi diam menikmati alam nya. Dipta pun punya ide jail dengan memeluk tubuh azi dan...
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup"Ya Allah bangun bidadari surga ku ,ibu dari anak-anakku , gembul ku, sayang ku ,by " sambil mengelus pipi chubby nya. Dipta tidak tau bahwa Azi baru pulang jam 5 Subuh.
" Eughh" Azi merasakan pelukan yang erat,muka yang agak basah gara-gara di cium dan pipi yang di elus.
Mencoba membuka matanya perlahan tapi,dia tidak bisa bergerak. Lalu membuka selimutnya dan menatap wajah yang tampan tak asing baginya.
Baru 5 menit Azi melihat nya lalu terdengar suara yang membuat nya sadar apa yang dilakukannya.
"Udah lihat muka aku yang tampan hmm?" Ucapnya,sang empunya pun sadar langsung melepaskan pelukan hangat dan nyaman itu.
"Ih lepas kak"
"Kak ,lepas sesak nih"
Dipta pun yang mendengar diam dia tidak lupa apa yang di ucapkan tadi malam bahwa panggilan di ganti by ,lah ini malah kakak auto diem donk.
Azi yang melihat tak ada pergerakan pun bingung.
"Lah kenapa nih kak agam malah diem Bae-Bae . Ada yang salah kah atas ucapan ku" batin Azi.
"Kak lepas donk " rengekan. Dipta hanya diam tatapan datar. Azi pun baru ingat kemarin dia berbicara apa terhadap Dipta.
"Hahaha sumpah tuh muka bete banget, pengen gue karungin deh . Eh? Kerjain seru nih" batin Azi.
"Om minggir donk , adek gemes mau bangun"
"Ih om nggak denger ya . Eh ngapain om meluk pasti nih aku habis di lecehin" Dipta menatap Azi tajam.
" Ya Allah om , jangan gitu juga om kalo mau minta sama istri om aja jangan dedek gemesin ini yang jadi sasaran"
"Ayoo lah om kan-" belum selesai azi ucap dipta melepaskan pelukannya dan keluar kamar tanpa sepatah kata pun. Azi yang melihat cekikikan .
"seru juga ngerjain nya" ucap azi sambil menuju kamar mandi .
(∆∆==∆∆)
Ini Azi dan Dipta memakai baju yang sama.Dipta pun turun dengan wajah datarnya yang lain melihat Dipta pada ngerutin dahi .
" kenapa tuh abang/menantu kesayangan kok muka kek tembok" batin mereka yang ada di meja makan.
Tak lama Azi pun datang dengan cekikikan. Keluarga pun yang melihat mengkode azi apa yang terjadi . Yang di kode hanya mengedihkan bahunya. Lalu duduk disebelah dipta.
Makan pagi pun sudah mulai tidak ada komentar dari tempat makan ini udah tradisi.
"Eh mbak" panggil gaga selesai makan.
"Napa dek " orang yang mendengar di panggil adek' pun senang.
"Main yokk" ucapnya santai.
"Nggak ih ,aku cape mau bobok lagi mumpung libur sekolah" ucap nya sambik menarik Dipta yang selesai makan . Yang di tarik hanya diam.
"Yah ... Padahal habis main mau gaga traktir makan"menghela nafas panjang ' kecewa?' ia lah gak biasa nya mbaknya ini menolak.
Azi yang mendengar tetep saja sambil menarik tangan Dipta.
Ceklek'
Azi pun melepaskan tangan dan mulai merebahkan tubuhnya di atas king size nya . Dipta hanya diam saja dan tidak melakukan apapun dia duduk di sofa yang ada di kamar nya maksudnya kamar azi jadi kamar dia juga.
Tak lama Azi mulai membuka matanya melihat suaminya yang diam sambil memejamkan mata.
Azi yang melihat berjalan menuju sofa dan merebahkan diri menjadikan paha Dipta sebagai bantalan . Muka azi menengok ke perut Dipta dan memeluk nya , tak lama tangan kanan azi mengambil tangan Dipta menuju kepala meminta untuk di usap.
Awalnya Dipta tersentak kaget membuka matanya dengan Azi yang memeluk dan tidur di pahanya,tak lama merasakan tangan azi mengambil tangan nya meminta agar kepalanya diusap . Dipta hanya menurut. Tak lama terdengar suara.
"By aku minta maaf ya soal tadi . Aku hanya bercanda nggak bermaksud lain by " ucap azi tapi tak ada sahutan , azi pun bangkit dan memeluk Dipta erat menyembunyikan wajahnya di leher Dipta .
" Sayang kamu dengar kan ,aku hanya bercanda nggak bener an. Jangan diem donk ngomong ih" azi tak merasa kan balasan atau ucapan dari Dipta.
Hiks... hiks... hiks
Awalnya dipta melamun ia mencerna kata-kata tadi. Lalu kagetnya mendengar isakan dari azi. Buru-buru ia membalas dan salah satu tangan pun membelai rambut yang tak berhijab . Ia azi membuka kerudungnya saat masuk kamar ,rambut panjang yang indah dan lembut.
"Hey! Kok nangis sih "yang di tanya hanya menggeleng di curuk leher nya dan merasakan leher yang dingin karena air mata.
"Coba bicara baik-baik jangan kayak gini aku jadi merasa bersalah sayangku"
"A- aku gapapa kok hiks maaf-in aku hiks ta-tadi bercanda doank . Jangan cuekin aja aku nggak bisa , mending kamu marah dari pada diem kayak gini" ucap Azi sesegukan.
Dipta yang mendengarkan tersenyum lebar. Ia tak menyangka jika istrinya itu manja dan cengeng. Dibalik sifat nya ternyata hatinya lembut.
"Udah ih gak usah nangis tadi aku kesel aja kamu panggil aku om ,emang aku om kamu . Kamu juga panggil aku kakak padahal tadi malem panggil nya by" azi mendongak ke atas dan tangan Dipta sambil mengusap air mata Azi yang turun.
"Maaf nggak lagi kayak tadi " ucap seperti bocah umur 5 tahun yang mengadu pada sang ayah . Dipta yang mendengarkan memeluk kembali menaruh kepala azi di dada nya dan dagu Dipta diatas kepala azi.
Setelah setengah jam berpelukan erat azi pun bangkit dan duduk disebelah dipta. Setelah itu mulailah azi dan Dipta bercerita tentang dirinya , sekolah, asrama dan lainnya.
"Dibalik sisi kamu yang seperti ini ,aku jadi yakin kamu memiliki banyak misteri yang belum aku tau " batin Dipta.
#Next to cerita nya ya harao bersabar menunggu cerita selanjutnya . Maaf tidak sampai 1000 kata . Masih merangkai cerita yang pas oke
#DON'T FORGET TO VOTE KOMENTAR AND SHARE YAA
#DILARANG KERAS MENGCOPY PASTE CERITA UDAH DI BUAT
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband and My Family
Teen Fictionbatin Azi "jika memang takdirku maka aku akan coba ,jika bukan aku harus keluar dari takdir ini " batin Dipta "jika ini cerita ku ,akan ku jelajahi sampai akhir dari cerita ini" ____--------_____--------_____-------_____------___ "coba dulu kita ber...