hilangnya harapan

40 5 0
                                    

Hai hai... Maaf ya buat yang nungguin cerita ini , 2 bulan aku off nulis karena sibuk sekolah 🏫. Di akhir sekolah ini banyak yang harus dilakukan, selamat tahun baru yang merayakan.

WELCOME TO 2022🎉🎉


Setelah kejadian tersebut semua orang menuju ke rumah sakit, gala serta Xeon sedang di proses polisi yang ada .

Tadi tak sengaja gaga menelfon polisi takut sang kakak kenapa-napa. Karena gaga pun anak buah azi tidak jadi menghabisi nya.

" Ya Allah aku nggak mau istri ku ninggalin aku sebelum aku ya Allah, perjalanan kita masih panjang . Anak saja kita belum ada ya Allah , hamba mohon engkau selamat kan istri ku dari mara bahaya" batin Dipta.

"Tuhan selamat kan mbak" batin kakak beradik itu.

"Selamat kan emak dari maut ya Allah" batin sahabat nya.

Operasi sudah berjalan 5 jam tapi tidak selesai-selesai. Dari tadi para suster bolak-balik keluar ruang operasi membawa beberapa kantong darah.

Tak lama dokter keluar dari ruang operasi.

"Keluarga nona Zahra?"

"Saya suaminya"

"Saya ibunya"

"Saya ayah nya"

"Kami keluarga"

Ucap mereka serentak , membuat para pengunjung yang lewat terhenti.

"Baiklah, Alhamdulillah nona Zahra sudah membaik walaupun tadi sempat kritis dan kehilangan banyak darah. Dengan doa kalian nona Zahra melewati semuanya ,tapi ada kabar buruknya bahwa nona Zahra dinyatakan koma " ucap dokter ,yang lainnya cuma diam mematung di tempat dan dokter pun melanjutkan ucapannya.

"Jika dalam 1 Minggu nona Zahra tidak bangun maka kami akan mencopot alat yang ada di badannya" setelah ucapan itu ibunda Azi pun pingsan , sahabat nya menangis, dipta hanya diam dan pandangan kosong.

Di situlah semua harapan runtuh pada akhirnya.  Tak ada lagi canda tawa hanya kesedihan yang mendalam.

Tak lama datang lah...

Tak

Tak

Tak

Suara sepatu berhak 5 cm menggema di penjuru ruangan. Terlihat wanita cantik ,muka wanita tersebut khawatir akan berita yang didapatnya.

"Assalamualaikum" ucapnya.

"Waalaikumussalam"

"Bagaimana keadaan nona Azi?"tanya nya .

"Kabar baiknya emak udah melewati masa kritis tapi, kabar buruknya dia koma . Kata dokter jika dalam jangka waktu 1 Minggu emak tidak bangun maka dokter akan mencabut alat yang ada di badan emak" ucap al yang sedikit bergetar.

 
" Astaghfirullah , nona tadi malam kau menyuruhku menyiapkan semua untuk inikah? . Ya Allah aku mohon selamat kan nona" batin sisil.dia sekretaris Azi kalian pasti tau.

"Baiklah nona al ,aku minta tolong jika ada apa-apa hubungi saya" ucap sisil.

" Oke ,nanti saya kabarin kamu ya ."

Setelah mengucapkan itu sisil pergi  untuk melakukan perkejaan yang lainnya.

Setelah 2 hari suasana di rumah sajit masih sama ,hanya bunyi detak jantung saja . Sahabat Azi mulai kembali sekolah dan para abang sekaligus keluarga nya sama mereka melakukan aktivitas kembali.

Saat ini Dipta sedang ada di lapangan dia di tunjuk oleh komandan untuk melatih pasukan khusus yang akan di antar untuk misi baru .

"Dip" panggil gio.

"Hm"

"Jangan bengong aja ,pliss lu sekarang fokus sama yang disini fikiran lu yang di sana dipending dulu bisa?"

"Halah!, Enak aja kalo ngomong tuh bibir ya ,gak tau orang khawatir lu "

"Siap salah "

"Udah sono lh "

Dipta pun mulai memikirkan apa yang sahabat nya ucap ,benar juga dia tidak boleh melibatkan urusan rumah dengan kerjaan.





Maaf ya segitu dulu cerita nya , insyaallah bakal up nggak lama ya 🤗🤗

My Husband and My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang