Tingkah gila Revan

714 58 2
                                    

***

Ok balik lagi gak ngaret lah...

Jangan lupa vote and coment juga klo bisa follow juga☹☹⚘

Happy reading☹⚘

***

36. Tingkah Gila Revan

***

"Karna Langit akan lebih indah bila ditemani oleh Sang Senja nya"

***

Langit bersama sahabatnya sedang bersantai ria dimarkas hingga panggilan seseorang membuat mereka semua menoleh.

"Bang, anggota udah kekumpul semua" Ucap orang tersebut yang tak lain adalah Bima. Seseorang yang bertugas untuk mengecek anggota thunder jika kumpul juga seseorang yang mencari informasi tentang musuh musuh mereka. Yang mungkin dapat dipastikan, Bima lah ketua selanjutnya Langit pilih ketika mereka lulus dari SMA Galaxy. Mengingat Bima adalah adik kelas mereka, kelas X satu kelas dengan Rinjani.

Langit menganggukkan kepalanya lalu berjalan menuju anggota yang lain disusul para sahabatnya dan Bima yang mengikuti dari belakang.

Baik Langit maupun Raga, kedua nya sama sama fokus melihat ke arah anggota thunder membuat mereka semua bingung sendiri.

Langit menoleh ketika Raga memanggilnya lalu membisikkan sesuatu membuat Langit langsung menatap apa  yang diberi tahu oleh Raga.

"Bima, Aldi jaket lo berdua kemana?" Tanya Langit membuat kedua orang tersebut saling tatap sebentar lalu kembali menatap Langit.

"Anu bos maaf sebelumnya jaket kita berdua hilang" Ucap Bima dengan nada yang sedikit ragu. Jawaban itu cukup membuat Langit dan yang lain terkejut.

"Kok bisa?" Tanya Savier dengan nada cuek seperti biasanya.

"Gatau gue bang waktu abis kumpul sama bocah dulu di warkop tuh jaket gue sama punya Aldi taro di meja terus pas kita balik udah gak ada" Ucap Bima menjelaskan semuanya.

"Udah lo tanya ke pak Kamis atau mitha?" Tanya Bintang membuat Bima dan Aldi menganggukkan kepalanya.

"Udah bang tapi kata mereka berdua gak liat" Ucap Aldi membuat Langit menghela napas pasrah.

"Lo cari orang yang ngambil sampe dapet terus bawa ke gue orangnya siapapun itu mau cewek atau cowok" Ucap Langit membuat Bima dan Aldi mengangguk.

"Bos terus kita ngapain?" Tanya salah satu anggota yang terlihat tak semangat sejak tadi.

"Gak tau gue cuma mau ngecek sesuatu doang" Ucap Langit dengan santainya lalu duduk dikursi yang tersedia membuat para anggotanya cengo seketika.

"PAK KETU SERIUSAN GAK NGAPA NGAPAIN? TAU GINI BABANG REVAN JEMPUT DOI DULU DAH TADI" Ucap Revan yang tak santai membuat mereka menatapnya malas.

"Doi aja otak lo van" Ucap Arkan yang sudah sangat sangat malas berdiri disamping Revan yang mulai gilanya.

"YEU KALAU GITU GUE GANTI DAH GAK MIKIRIN DOI TAPI MIKIRIN RAYSA AJA GIMANA?" Ucap Revan yang langsung mendapat tatapan sinis dari Arkan.

"Bang btw Raysa lagi deket banget ya sama Rayen?" Tanya Aldi kepada Revan.

"SERIUS LO AL?" Tanya Revan yang sama sekali tidak santai.

"Yeu gue kan nanya bang lo malah nanya balik soalnya kemarin gue ketemu mereka lagi jalan jalan kayaknya" Ucap Aldi lalu melirik Arkan. Kemudian cowok itu terkekeh kecil melihat Arkan yang pura pura tak peduli padahal dapat ia lihat tatapan mata cowok itu menandakan bahwa dia cemburu.

2. LANGIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang