Selamat tinggal

776 59 16
                                    

***

Kalian pasti tau kan gimana caranya menghargai karya penulis?:)

***

47. Selamat tinggal

***

HAPPY READING SEMUA !

***

Warning warning epribadeh harap menyiapkan tisu untuk part ini!! Juga siapin hari karna disini bakal emosi!!

***

"Kehilangan memang menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kehilangan memang menyakitkan. Namun adanya kehilangan mengajarkan kit apa itu arti mengikhlaskan karna bagai manapun juga tidak ada yang abadi didunia ini"

***

"Lo gila ya?!" Pekik seseorang dengan wajah kesalnya berbeda dengan seseorang yang kini dihadapannya, yang tersenyum miring setelah memikirkan rencananya.

"Yes i'm crazy"

"DASAR GAK WARAS"

"Lo bakal liat seberapa gak warasnya gue"

Orang itu sudah tidak percaya lagi dengan seseorang dihadapannya ini. Menurutnya, semuanya sudah terlewat batas. Ia tidak ingin masuk penjara karna rencana licik itu. Rencana licik yang dibuat oleh kakak kandungnya sendiri.

"Gue mau berhenti aja Kak, gue gak mau ikut rencana lo. Kita udah terlalu jahat kak, menurut gue selama ini dia udah tersiksa itu udah cukup buat dendam kita" Ucapnya. Ia sudah tidak kuat lagi jika harus menuruti keinginan kakaknya lagi.

Meskipun ia sangat tidak suka dengan orang itu tapi ia juga merasa rencana ini sudah keterlaluan. Bisa bisa ia masuk penjara jika ketahuan nanti.

"Gak! Semuanya belum selesai! Lo gak usah sok suci deh, gak inget lo sama apa yang udah mereka perbuat sama Papa? Sadar dong! Karna mereka hidup kita jadi begini!"

"Papa pergi ninggalin kita karna mereka! Mama depresi dan akhirnya pergi juga karna mereka! Punya Abang yang sibuk diluar negri gak pernah mikirin kita, punya orang tua tiri yang sama sekali gak peduli! Lo sadar gak? Semua berawal karna mereka! Lo mau maafin gitu aja? Gue sih gak bisa"

"Dan gue tetap jalanin rencana itu! Gak peduli lo mau ikut apa gak"

Semua ucapan seseorang itu terselip nada emosi juga kecewa. Namun, ia tidak menyesali apa yang ia perbuat saat ini.

Menurutnya, mereka sudah menghancurkan keluarganya. Ia akan membalas semuanya. Dan ia yakin, mereka harus merasakan apa yang ia rasakan selama ini bersama adiknya. Hidup berdua tanpa kasih sayang itu sangat berat. Semua yang ia punya saat ini, gak sebanding dengan kasih sayang orang tuanya.

2. LANGIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang