Sebuah teror

1.5K 149 28
                                    

***

Kau memang bukan
Mentari...
Tapi kau mampu
Hangatkan
Hari
Kau buat ku terpikat
Hatiku sunggu semakin terikat
Kisah ini..
Tentang kita dan cinta.
🎤Tentang kita dan cinta

***

Jangan lupa vote and coment juga follow akun ini Plus ig mwah😍

***

Coba mana yang tim LangitSenja balikan? Atau kalian tim Langit Senja putus aja? 😋

***

22. Sebuah teror

***

"Jangan terlalu bodoh dan membiarkan hal hal yang menurut lo tak penting. Justru hal yang lo anggap main main bisa menjadi hal yang menghancurkan lo nanti"-Langit.

***

Happy Reading!

***

Senja menutup matanya ketika angin menerpa wajahnya di pagi hari ini. Terasa sangat sejuk.

Langit yang menatap itu tersenyum ketika melihat Senja sangat menikmati udara di pagi hari ini. Ya, mereka sedang berada di jalan menuju SMA Galaxy.

"Lo masih hutang cerita loh" Ucap Langit yang langsung membuat Senja membuka matanya dengan senyuman kecil.

"Iya Senja inget kok dari tadi Langit bilang itu gak bosen apa?" Tanya Senja dengan nada polosnya membuat Langit terkekeh lucu.

"Kali aja lo lupa"

Senja cemberut mendengar itu. Entahlah kenapa Langit menjadi sangat menyebalkan seperti ini. Senja bingung, sifat Langit yang menyebalkan kenapa bisa jadi ketua geng?.

"Langit"

Langit mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?"

"Kok Langit bisa ya jadi ketua geng?" Tanya Senja dan langsung membuat Langit tertawa.

"Karna gue ganteng" Jawab Langit dengan asal.

Senja memukul pundak Langit pelan. "Mana ada anggota milih ketua karna muka ganteng lagian juga Langit gak ganteng ganteng banget"

"Berarti gue biasa aja dong?"

"Ih gak gitu maksudnya Langit"

"Kan lo sendiri bilang kalau gue gak ganteng ganteng amat" Ucap Langit menirukan gaya bicara Senja membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal.

"Tapi gak gitu konsepnya ih Langit nyebelin"

"Ngangenin" Koreksi Langit membuat Senja menatapnya bingung.

"Senja bilang beneran ya Langit kalau Langit itu nyebelin pake banget banget bukan ngangenin gimana sih" Ucap Senja dengan nada yang terdengar sangat lucu.

"Ah masa?"

"Iyaaa"

"Boong ah aku itu ngangenin nggak nyebelin" Ucap Langit yang tanpa sadar mengganti kata lo-gue menjadi aku-kamu dan tidak disadari oleh keduanya.

"Nggak itu salah. Langit itu nyebelin bukan ngangenin kayaknya anggota Langit khilap deh pas milih Langit jadi ketua. Atau Langit yang maksa ya soalnya Langit itu suka maksa" Ucap Senja dengan tampang polos dan jujurnya membuat Langit langsung tertawa kencang. Untung suaranya tidak terdengar oleh kendaraan lain. Bisa di kata gila dia nanti.

2. LANGIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang