Tekad

1.7K 151 19
                                    

***

Kamu berbohong aku pun percaya
Kamu lukai ku tak peduli
Coba kau fikir
Dimana ada cinta seperti ini
Kau tinggalkan aku
Ku tetap disini
Kau dengan yang lain
Ku tetap setia
Tak usah tanya kenapa
Aku cuma punya hati
🎤Aku cuma punya hati

***

JANGAN LUPA VOTE, COMENT AND FOLLOW YA GAIS😎🔥

Grup WA udah ada tinggal cek profil aku dan tap link di sana atau di bio @wattpasnic on ig!

***

Ikutin alur dengan enjoy!

***

19. TEKAD

***

HAPPY READING! 💕

***

"Ada yang perlahan melepas, tapi bukan genggaman. Ada yang pergi, tapi bukan yang berharga. Ada yang kosong,  tapi tak tau itu apa. Ada yang terluka, tapi bukan luka yang nyata. Ada yang kesepian,  tapi bukan hati dan ada yang terbelengu dengan rasa sakit, tapi bukan kenangan pahit."

***

Langit menatap Senja yang belum tersadar. Sungguh, kalian bisa anggap Langit bodoh sekarang yang mau saja mengikuti omongan orang lain tanpa mendengarkan penjelasan asli.

Dengan perlahan, Langit menyentuh tangan Senja. "Bangun gue minta maaf" Katanya.

Langit sudah mendengar semua penjelasan dari Biru tadi sebelum ia kembali ke ruangan ini. Memang kenyataannya, penyesalan akan selalu datang di akhir.

Flashback on:

Biru menghentikan langkahnya di sebuah kursi dekat taman rumah sakit membuat Langit pun menghentikan langkahnya.

"Disini gue ketemu Senja" Ucap Biru membuat Langit menatap cowok itu yang masih memandang lurus ke depan.

"Gue gak sengaja ketemu dia karna mama gue yang salah menganggap dia adalah adik gue yang di bawa oleh orang namanya Binta. Binta sartika wijaya" Ucap Biru lagi sedangkan Langit hanya menyimak cerita cowok itu.

"Gue pikir pertemuan gue sama Senja hanya sebatas tapi gue gak percaya saat Senja sekolah di SMA Galaxy juga"

"Gue gak bermaksud rebut dia dari lo. Itu sama sekali gak ada di otak gue. Gue cuma mau jagain Senja karna gue tau banyak orang yang benci sama dia"

"Kalau lo tanya gue sayang dia atau gak, ya gue jawabnya sayang tapi lo harus ingat kata sayang itu bermacam macam bukan hanya sayang kepada seorang laki laki dan perempuan. Gue sayang dia karna gue anggep dia sebagai adik gue"

"Gue emosi saat liat dia ngeliat lo sama Rinjani dengan tatapan terluka pas di rooftop tadi"

Langit terkejut mendengar itu. Ia tak menyangka bahwa ada Senja disana. Jujur, bukan maksud dia untuk berduaan dengan Rinjani tetapi gadis itu menghampirinya dan bercerita tentang Senja dan Biru.

"Gue ajak Senja ke taman karna gue tau dia butuh ruang untuk menumpahkan semuanya. Gue suruh dia nangis meskipun dia berusaha tahan tapi wajahnya gak bisa bohong yang terlihat merah apalagi matanya"

"Setelah itu dia ajak gue ke kantin, dia sama sekali gak tau kalau ada lo di kantin. Gue ngomong kayak tadi di kantin supaya lo nyadar betapa sakit yang Senja rasain tapi dengan lantangnya lo nerima ajakan Rinjani otak lo dimana?!" Ucap Biru yang berusaha menahan emosinya.

2. LANGIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang