CDPU || Dibalik Tuduhan

6.7K 559 21
                                    

"Sudah, sudah. Mendingan kita cari apa benar zara yang ambil atau bukan".

Mereka semua pun mencari uang milik Alisa. Berpencar dari kasur, karpet, laci, lemari, rak, dan lainnya.
Setah sekian menit mereka mencari tiba tiba ada yang menemukan. Dompet biru dengan gantungan kunci milik Alisa berada di tas Zara .

"Ini bukann??" Tanya nya agak teriak.
"Iyaa itu punyaku!!" Seru alisa.
Zara bagaikan tersengat listrik sekarang ia menangis ia tidak melakukannya. Ia bukan pencuri. Ini pasti fitnah.

"Nah terbukti kan"ucap Bila dengan smirk nya.
"Tidak tidak aku tidak melakukannya!!!" Ucap Zara.
"Zara semua sudah terbukti. Kamu harus kena takdzir" ucap mbak mbak keamanan.

"Mbak ini fitnah, aku tidak melakukannya Demi allah mbak" kekeuh Zara.
"Jangan bawa-bawa nama Allah, jika kamu berbuat kesalahan Zara"
"Tapi benar bukan aku mba" tangis Zara pecah.
"Bu-bukan a-aku hiks" tangisnya pada Ayu dan diah
"Iya Zara, kamu percaya sama kamu kook. Kita akan buktikan kalau kamu tidak berslaah" ucapnya.

"Zara kamu harus kena hukuman" ucap Mba Kemanan.
"Ikuti saya"

Zara pun pasrah ia sudah bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah. Tapi apalah dayanya itu terbukti ada pada tempatnya.

"Pengumuman diharapakn semua santriwati berkumpul di halaman belakang sekarang juga" speaker itu berbunyi. Ia akan di beri hukuman.

"Hiks, ustadz hiks" tangisnya sambil menyebut Ahdzan. Ia sangat lemas sekali.

Para santri berbondong-bondong menuju ke halaman belakang. Yang akan menyaksikan Zara di takdzir.

"Zara sudah siap?" Tanya mbak kemanan
Ia pun hanya mengangguk sembari menangis.

Byurrrr

Air got telah memenuhi seluruh tubuh Zara saat ini. Bau yang tidak enak menyengat di tubuhnya. Setelah ia diguyur air got. Ia beristighfar selama 1000 kali.

"Astghfirullahaladzim" ucapnya sembari tangis.

_______

Disisi lain Ahdzan sedang mengajarpun di kejutkan dengan Kang Firman yang memanggilnya.
"Ahdzan!!"
"Ada apa, saya lagi ngajar kang" ucapnya malas.
"Zara dzan. Zara" ucapya ngos ngosan.
"Apahh?!?!,zara kenapa ?!" Tanya Ahdzan seirus.
"Zara di takdzir siram air got karena ketauan mencuri Dzan"ucapanya.

Tubuh Ahdzan melemas, ia sangat khawatir denga Zara. Zara istrinya tentu ia sangat khawatir apalagi Zara sedang mengandung.
Ya allah, jaga istri dan anak hamba ucap ahdzan dalam hati.

Ia pun meninggalkan tugas untuk santrinya dan pergi ke asarama putri. Untuk mencari Zara.

Setelah ia sampai, ia melihat betapa tersiksanya Zara dengan lumpur yang ada di tubuhnya.

Ia melihat tak kuasa menahan air matanya.
Ia menghampiri Zara tanpa menghiraukan tatapan dari santri-santri lainnya. Setelah takdziran selesai ia menuntun Zara agar bebersih badan terlebih dahulu. Mereka sangat bingung bisa-bisanya. Ustadznya yang dingin menolong Zara. Bersentuhan lagi. Mereka semua berbisik-bisik namun masih terdengar di telinga Ahdzan.

"Sebaiknya kamu mandi setelah itu kita ijin ke kyai dan ummi. Lebih baik kamu pulang" ucap Ahdzan dingin pada Zara. Zara yang melihat Ahdzan dingin padanya justru menambah sakit hatinya.
Zara haya bisa menganggukan kepalanya.

__________
"Pak Yai, saya ijin membawa Zara pulang ke rumah" ijinya setelah ia duduk di hadapan Kiyai Saefur.
Kiyai Saefur yang mendengar itu pun mengerti kondisi Zara disini. Apalagi dia baru saja di takdzir dalam keadaan mengandung. Ahdzan tidak ingin Zara stress dalam kondisi seperti ini.

"Baiklah kang, jaga istrimu. Kami mempersilahkan Zara pulang sampai lahiran nanti" ucap kiyai saefur dengan sedikit guratan senyuman.
Sedangkan umi fatimah duduk di dekat Zara. Sembari mengelus tangan Zara yang sudah ia anggap seperti anak sendiri.

"Terimakasih yai, kalau begitu kami pamit terlebih dahulu". Ahdzan pamit dengan mengecup tangan Guru nya.

"Jaga dirimu baik-baik nak, masalah tuduhan tadi biar keamanan mencari tau ya" nasehat umi fatimah menenangkan Zara agar dia tetap tegar menghadapi semuanya.

"Iya umi"

Ahdzan membawa Zara menggunakan motor matic miliknya. Sebenarnya ahdzan sedang sedih saat ini. Melihat istrinya yang diguyur air got hati suami mana yang tidak sakit.

Setelah mereka sampai. Ahdzan langsung naik ke atas di ikuti Zara.
"Ustadz!" Panggilnya sedikit berteriak.
Ahdzan menoleh ke arah Zara mengangkat satu alisnya seolah bertanya apa?
Zara menghapiri Ahdzan
"U-ustadz mar-ah sama Zara ya?" Tanya Zara sambil menunduk memilin ujung jilbab yang dikenakannya.
Ia menatapnZara lama dan langsung ke kamar.

Ahdzan tak kuasa menahan air matanya. Ia menatap ke arah atap rumah. Berusaha agar air matanya tidak kelaur.
"Cepat istirahat, besok cek kandungan" ucap Ahdzan dengan membuang muka ke arah samping.
Ia percaya Zara tidak melakukan hal sekeji itu. Ia akan membuktikan kalau istrinya tidak bersalah. Ia tak akan segan-segan memberi pelajaran untuk orang yang telah membuat istrinya menderita.

______________

"Diah, Sebenarnya apa sih hubungan Zara sama Ustadz Ahdzan?" Tanya Ayu sambil memakan makanannya mereka berada di halaman belakang sambil membaca kitab.
"Hem, aku juga gatau Yu. Nanti kita biacarakan kalau Zara kembali ke sini" jawab Diah
"Oh iya Di, kita harus cari tau siapa yang memfitnah Zara. Biar zara bisa kembali ke sini lagi" ucap Ayu seius. Kali ini ia akan membuktikan kedok orang di balik Tuduhan kepada Zara.
"Siap kita harus cari siapa orangnya"

Sayup sayup Ayu dan Diah mendengar suara bisikan orang di balik tembok.

"Bagus juga kamu. Akting yang sangat bagus" ucap seseorang dengan nada sinis.
"Kali ini kamu udah bantu aku buat menyingkirkan Zara dari pondok ini" lanjutnya.

Mendengar itu Diah dan Ayu kaget mereka saling tatap perasaan tidak percaya dengan apa yang telah mereka dengar. Mereka masih belum melihat siapa orang dibalik tembok tersebut.
Ayu dan diah memilih mendengarkan dengan seksama apa yang telah mereka liat.

"Kamu senjataku buat nyingkirin Zara. Jadi jangan sekali-kali kamu bocorin siapa yang udah naruh uang itu di tas Zara" ucapanya
"I-iya mbak" ucap lawan bicara. Ayu tau yang bicara tersebut adalah Alisa

Alisa adalah adik tingkat. Ia sangat penurut
"Oh iya, tugasmu sudah selesai kamu boleh kembali ke asrama"ucap orang tersebut.

Alisa pun berlari menuju kamarnya.
"Zara sudah keluar dari pondok ini. Jadi nggak ada lagi saingan ku buat dapetin Ustadz Ahdzan" ucap nya.
Saat orang tersebut menghadao ke arah cahaya. Ayu dan diah melihat jelas siapa orang yang bucara tersebut.

Mereka kaget.
"Yu, ternyata dibalik semua ini ulahnya si Bila" bisik diah.
"Iya di, kita harus bongat kejahatannya si Bila itu. Biar dia nggak nindas adik kelas lagi" jawab Ayu dengan berbisik.



Pageraji, 2 Mei 2021

Jangan lupa like dan comment

Cinta Diamku Pada Ustadz(After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang