CDPU || Diary Zara

7.8K 621 31
                                    

Hari ini zara disibukan dengan beberapa lembar kertas latihan soal untuk UN. Ia sedang berada di kamar saat ini. Teman-temannya sudah tidur semua, kini tinggal ia yang terjaga ditemani dengan segelas susu strawberry.

"Ya allah, pusing bangettt sih" zara mulai mengeluh. Lihatlah jam dinding sudah menunjukan pukul 23.04WIB. Dan ia?masih saja belajar. "Duh maafin umi ya nak, kita lembur. Umi janji sebentar lagi ya" ucap Zara sembari mengelus perutnya.

__________

Ia berangkat sekolah seperti biasa namun sekatang sangat awal karena ia sedang sibuk-sibuknya ujian kelas 12. Ahdzan mengantarkannya sampai depan gerbang. Zara pun mengecup tangan Ahdzan. Untungnya saat ini masih agak sepi. Jadi ia tidak harus bersembunyi-sembunyi.
"Assalamualaikum" salam zara yang akan masuk ke sekolahan.
"Waalaikumussalam, jangan nakal sama umi yah" salam ahdzan sembari mengelus perut Zara. Untung tidak ada orang dasar Bapak-Bapak!!.

Kini ia sudah mengerjakan tes. Dan bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa memilih tempat ternyamannya masing-masing ada yang ke perpuskataan, ke gazebo, atau ke kantin. Dan zara tempat favoritnya tentu ke kantin. Ia dan kawan-kawan memilih memedan bakso kesukaan zara.
"Ra, kamu susah dihubungi akhir-akhir ini"kata Nilna.
Salsa pun menganggukan kepalanya.
"Iya, akhir-akhir ininkan aku sibuk mondok. Hp juga di suami"jawab Zara.
"Pantes" ucap Ayu.

Bel pulang berbunyi zara pulang ke pondok dan melanjutkan ngajinya.
Setelah sampai di pondok ia bergegas mengganti pakaian nya.
"Ayu, udah mulai mau mulai belum?" Tanya Zara pada Ayu.
"Sepuluh menit lagi ra" jawbanya.
"Astaghfirullah!!"

Zara berbegas ganti pakaian dan mencari kitab.
Setelah ketemu ia langsung turun ke tempat ngaji. Kebetulan yang ngisi kakang ndalem namanya kang Fahmi. Yah Fahmi temannya Ahdzan.


Setelah selesai mengaji Zara membersihkan badannya dan sholat ashar di masjid pondok. Namun saat ingin mandi ia panggil salah satu mbak ndalem.
"Mba Zara, di panggil Kang Ahdzan"ucap mbak tersebut. Akhirnya mau tidak mau ia langsung beregegas ke ndalem dan menemui si suami itu.

"Assalamualaikum" salamnya dari luar.
"Waalaikumussalam" jawab ahdzan yang langsung membukakan pintu untuk zara. Zara langsung mengecup tanhan Ahdzan tanda taadzim padanya.

"Ada apa ustadz?" Tanya Ahdzan.
"Kita pulang" ucapnya to the point sembari mengemasi laptop serta barang-barang miliknya.
"Lohloh, Zara masih mau mondok ustadz!!" Pekik zara saat Ahdzan akan menyeretnya keluar kantor.

Ahdzan tidak menghiraukan gerutuan zara dari tadi. Zara masih ngedumel dan bibirnya yang di moncongkan.
Zara hanya berpikir. Bukannya di pesantren ia tidak melakukan hal-hal aneh? Latas mengapa Ahdzan membawanya pulang seperti membawa kambing. Hellow ini istrinya ya bukan kambing.

Setelah sampai di rumah. Ahdzan masuk selepas mengucap salam. Dan disambut denga bi wati.
"Eh den, non" sapanya. Dan ahdzan hanya mengangguk samar.

Dan masih ingatkah kalian. Ahdzan masih sama menyeret zara layaknya kambing. Zara sangat sebal pada Ahdzan kali ini.

Setelah sampai di kamar Ahdzan langsung mandi dan sholt Ashar. Zara yang sudah sholat pun hanya membaringkan badanya. Menunggu ahdzan mandi setelah itu gilirannya sembari menanti adzan maghrib.

Ahdzan keluar dengan sarung serta kaos putih polosnya. Dan langung menaruh handuk pada jemuran di balkon.
Ia melihat zara yang sedang rebahan. Ia yakin Zara tidak tidur hanya memejamkan matanya saja.

Setelah selesai dengan ritualnya. Ahdzan langsung merebahkan badannya di samping zara tak lupa tangannya yang melilit perut zara.
"Astaghfirullah!!" Ucap Zara kaget yang langsung membuka matanya. Sedangkan Ahdzan berada sangat nyaman dengan kepala di ceruk leher zara.

Cinta Diamku Pada Ustadz(After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang