06🍃Adit nangis.

17.9K 1.7K 161
                                    

Haiii balik lagi bareng Ryntimtam disiniiii, oh ya buat Nerd Boyfriend aku stop dulu, soalnya biar terasa. Jadi akunya Up Adit-Anya aja.

Hipersalivasi mengakibatkan liur keluar dengan volume besar, biasanya ini terjadi pada ibu hamil karena hormon dan juga pada Bayi.

Vote bagi yang berbaik hati dan komen untuk yang berbesar hati🍃

Enjoy the reading🍃
.
.
.
.

Author Pov🍃

Mobil Pajero milik keluarga Adit sudah sampai di Mall dan saat ini sedang terparkir di basemant. Anya sudah bersiap untuk keluar, tapi Adit menahan ujung kemejanya.

Membuat Anya menatapnya penuh, Adit hanya menatapnya melas, bibir mungil yang terus terbuka dan mengeluarkan liur itu seakan ingin mengatakan sesuatu.

"Kenapa Adit? Adit gamau keluar?" tanya Anya lembut, Adit mengangguk pelan. Kepalanya tersandar disandaran mobil, dia berusaha mengkode Anya jika dia tak mau keluar.

Anya mengelus kepala Adit pelan "Yaudah, Adit tunggu dimobil aja sama Pak Mamat. Biar Anya yang keluar, Anya sebentar aja kok." bujuk Anya.

Tapi Adit malah mengeratkan pegangannya, matanya mulai memerah dan berkaca-kaca. Kepercayaan diri Adit langsung lenyap saat melihat banyaknya orang yang berlalu-lalang di basemant.

Belum yang ada di dalam Mall, Adit malu, dia juga gamau membuat Anya malu dengan membawa Adit. "Adit, Anya sebentar-"

"Aaaaaa..haaaaaa..heuks..Anhh-ya..heuks..khaa-nan..khee-hua..heuks..Kha-khit..heuks..ghaa-hau..heuks..aaaaaaa..heuks. " tangisnya menyayat hati Anya.

Tangan Anya dingin seketika, dia meraih 3 lembar tisu lalu menyeka air mata dan liur Adit yang semakin banyak. Dia menangis dengan mata yang terpejam, terbuka, terpejam, terbuka.

Dia tak mau Anya keluar, lebih baik mereka pulang saja.

Anya berusaha menenangkan Adit, tapi dia malah menangis semakin kuat.

"AAAAAAAA..heuks..HAAAAAAAAAAA..Heuks..ANHH-YAAAA..KHAA-HAN..heuks..KHEE-HUAAAAA..heuks.." racaunya.

Hati Anya terasa teremat, matanya berkaca-kaca. Perlahan Anya memeluk Adit dengan sangat erat, menumpahkan air mata kesedihannya dibahu Adit.

"Annh-ya..heuks..khaa-han..heuks...khee-hua...heuks.."

Anya tak menjawab, dia terus mengelus punggung Adit agar pria ini tenang. "Khaa-ti..heuks...Anhh-ya..heuks..khaa-hu..heuks.." tangis Adit.

Anya menggeleng kuat "Enggak Dit. Anya gak malu...Anya gapernah malu...Adit gak bakalan buat Anya malu...jangan bilang gitu Adit..hiks..Anya sedih huaaaaaaaaaa.."

Anya tak tahan, dia meraung dibahu Adit, dia gabisa gini. Hatinya sesak mendengar ucapan Adit yang mengatakan Anya akan malu jika bersama Adit.

"Aaaaaa..haaaaa..heuks..Khaa-hit..heuks..shaa-hat..heuks..Khaa-hit..khee-hek..heuks..Anhh-ya..heuks..khaa-hu..heuks...aaaaaaaa"

Adit berkata, jika dia cacat, dia jelek, Anya akan malu kalau bersama Adit. Hal itu membuat Anya menangis semakin keras.

"Aaaaaa..haaaaaa..heuks..Khaa-hit..heuks..ghaa-hu..heuks..khee-hat..heuks..Khaa-hit...heuks..khee-hi..heuks.."

Anya menggeleng keras "Adit gaboleh benci diri Adit, Adit harus kuat biar bisa sehat lebih cepat hiks..Anya janji Adit bakalan sehat..hiks..Adit gaboleh benci diri Adit.." Adit masih menangis begitu juga dengan Anya.

Mereka asik menangis, sampai akhirnya jatuh tertidur denga isakan yang masih tersisa. Anya masih memeluk Adit dan bersandar dibahunya.

Sedangkan Adit menyandarkan kepalanya yang terkulai dikepala Anya. Sesekali isakan akan keluar, bahkan Adit akan menangis sesaat sebelum tidur lagi.

Pak Mamat hanya tersenyum sendu dikursi kemudi, terharu sekali dia melihat bagaimana Anya menyanggah ucapan penuh pesimis dari Adit.

"Nona Anya memang jodoh Den Adit, semoga Den Adit bisa sehat." gumam Pak Mamat sebelum akhirnya mengeluarkan mobil keluar dari Basemant.

Pilihan terbaik adalah pulang.

Alasan Adit tak mau keluar, karena ucapan seseorang saat berada dikampus tadi. Saat Anya masuk ke ruang Rektor dan Adit dibiarkan diluar sebentar.

Ada seseorang yang menjatuhkan kepercayaan dirinya.

"Orang cacat, gapantes dapat cewek sempurna kayak Anya. Anya cuma punya gue dan sebentar lagi, Anya pasti bakalan buang lo."

Adit hanya terdiam dengan mata yang memerah, siapa pria tampan didepannya ini. Apa dia pacar Anya?.

"Nikmati waktu lo selama sama Anya, setelah ini gue bakalan tarik Anya lagi agar dia jadi milik gue."

Hal itu. Membuat Adit takut, takut jika Anya meninggalkannya demi pria tampan itu.























Bersambung🍃

Duh, kasihan Adit😭

My Lumpuh Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang