Halo semua, pakabar kalyan hari iniii? Oh ada yang kangen gak soalnya Ryn semalam gak ada update apapun Hahahhahahhaha.
Dah ah, jangan lupa voment ya🍃
Enjoy thet reading🍃
.
.
.Author Pov🍃
Anya menatap pantulan dirinya dikaca wastafel, dia merunduk dan melihat lingerie tipis berkain sutra berwarna abu gelap.
Ini hadiah pernikahan dari mertuanya dan baru hari ini bisa dipakainya.
"Adit beneran minta jatah gak sih? Jadi ragu.." gumamnya, lagipula jika mereka 'bermain' pastilah Anya yang akan jadi pihak atasnya.
Dialah yang bekerja keras menggoyang bukan digoyang.
Anya berdecak sebal "Bodo amat, gaskeun wae." gerutunya kemudian keluar dari dalam kamar.
Dia melihat Adit duduk dengan tenang sembari bersender dikepala ranjang.
Dia sedang asik menonton acara di film Stcv. Mendengar langkah kaki membuat Adit menoleh, matanga membulat lucu dan sekali lagi ada yang tegak tapi bukan keadilan.
Anya tersenyum malu, dia berjalan mendekat, lalu naik kekasur dan langsung duduk didepan Adit.
"Dit? Yakin kan?" tanya Anya gugup. Adit tersenyum tipis, mata sayunya benar-benar membuat Anya gerah.
"Ya-kin.." lirihnya, dia sudah kepanasan nih, Ac kamar gabisa menghalau rasa panas dan gerah dari dalam.
Anya mengangguk pelan, kemudian memposisikan Adit agar terlentang dikasur.
Perlahan tapi pasti, Anya mulai duduk diperut bawah Adit dan melepas 1 per satu kancing piayam milik Adit. Setelah terbuka dan menampilkan tubuh putih nan seksinya.
Anya meneguk ludahnya, dia mulai meraba dada Adit.
"Ahh.." Adit sensitif sekali, baru disentuh doang. Anya mulai membuat kissmark didada dan leher Adit, itu memeluk leher Anya erat.
"Eunghh..A-nya.." bisiknya sensual.
Anya merasa, itunya mulai berdenyut dan basah. Tanpa basa-basi dia melepas lingerienya dan juga melepas celana Adit beserta celana dalamnya.
Anya mengatur posisi yang pas, dia mengangkat tubuhnya "Dit," panggilnya pelan.
Adit menatapnya sayu, matanya sudah memerah dan basah. "Ya.." lirihnya.
Anya menyeringai "Berteriak untukku." ujarnya kemudian menghentak masuk.
"ARGHH!! Ahhhh!..eunghhh.."
Anya menyeringai, dada Adit membusung keatas dengan bibir tipis yang mulai mengeluarkan desahan-desahan yang kembali membangkitkan gairah Anya.
Bahkan air mata sudah mulai menetes dari kedua mata Adit "Hiks..eungghh..hiks..A-nya...hiks..ahhh.." desahannya semakin kuat.
"Tenang sayang, ini gabakal lama kok." bisik Anya seksi.
Adit menatap Anya dengan mata yang hampir terpejam.
Pagi hari mulai menyapa, keadaan kamar yang berantakan dan kasur yang sudah tak rapi lagi, serta cairan keperawanan dan sperma yang membekas dikasur.
Anya sudah selesai mandi, walau selangkangannya nyeri akibat kegiatan semalam, tapi Anya senang karena dia dan Adit sudah resmi saling memiliki.
Anya memakai kaus oversize dan hotpants pendeknya, sebenarnya harinya bersama Adit tinggal 2 hari lagi. Sebab Anya harus pergi Koas keluar Kota. Dan masa Koasnya taklah sebentar.
Dia berjalan mendekati kasur, disana Adit tertidur lelap, tubuhnya yang telanjang dan memperlihatkan bercap merah di dada serta lehernya, sangat seksi dimata Anya.
Adit tidur sedikit meringkuk, kakinya memang tak sekaku dulu, namun tetap saja dia belum bisa menggerakannya dengan leluasa.
"Adit, bangun yuk." ujar Anya lembut sembari membuka selimut yang Adit pakai, lenguhan pelan terdengar.
Adit mulai membuka matanya perlahan dan mengerjab "A-nya.." bisiknya parau khas orang bangun tidur.
Dia berbalik menghadapa Anya, kemudian kedua tangannya terangkat "Gen-dong.." mintanya manja. Astaga Anya jadinya kan gemas Yarobun.
Dengan perlahan dia menggendong Adit bridal. Kemudian membawanya kekamar mandi "Ada yang sakit?" tanya Anya lembut. Adit menggeleng pelan, dia mendusel dileher Anya dan menggigit kulitnya.
Menggemaskan sekali, Anya jadinya tak tahan untuk tidak menyerang Adit, suaminya itu sangat menggemaskan.
Beruntungnya Anya.
"La-per.." gerutunya saat merasa perutnya berbunyi.
"Hahaha, iya habis ini kita makan ya sayang." Adit mengangguk saja, kejadian semalam masih terputar jelas dikepalanya. Dimana dia menangis tersedu karena napsunya sudah diambang batas.
Tapi...semalam Anya seksi sekali, Adit kan jadinya semakin bergairah.
Tok tok tok tok!!
"Iya!?" seru Anya sebelum masuk kekamar mandi.
"ANYA CEPETAN KELUAR, ADA TEMEN ABANG YANG MAU ABANG KENALIN KE KAMU!"
Baik Adit maupun Anya membeku, apa-apaan Gian mau ngenalin Anya sama orang lain. Tiba-tiba firasat Adit jadi gaenak, dia mencengkram kuat kaus Anya dan menyembunyikan wajah hendak menangisnya.
"Jangan dipikirin ya, pasti temen abang perempuan. Jangan sedih." bisik Anya berusaha menenangkan Adit, apalagi bahu prianya sudah bergetar.
"Adit, sayang..." bisik Anya lirih, dia lemah kalau Adit sudah mulai menangis, dia menciumi bahu telanjang Adit. "Aku gak mungkin berpaling dari kamu, aku udah seutuhnya jadi milik kamu sejak semalam Dit.." gumamnya.
"A-a-aku..hiks..ha-nya..ta-kut..hiks.."
"Jangan takut, Anya gak akan ninggalin Adit. Anya cinta sama Adit, percaya sama Anya."
"Ja-ngan hiks..ting-ga-lin..hiks..A-dit.."
"Enggak bakal sayang.."
Abangnya gerot apa gimana sih!? Apa perlu Anya getok palanya pake panci warna pink yang ada didapur!?.
Bersambung.
200 vote dan 60 komen, aku tunggu ya💃
![](https://img.wattpad.com/cover/267902855-288-k531840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lumpuh Husband [End]
RomansaDijodohin, sangat klise sekali. Tapi dijodohin sama pria lumpuh? Dan pria itu adalah teman masa kecilnya. Udah lumpuh, manja+cengeng, apa jadinya kehidupan rumah tangganya. "Dit, ayo ganti popoknya." "Anhhya..annhya.." "Kenapa Dit?" "Anhyaa..Anhyaa"...