23🍃Pulang dan Bang Gian(T)

10.4K 1K 65
                                    

Haiii semuaaa, jangan lupa vote dan komen yaa. Btw setelah ini dan Spoiled Male Omega selesai, aku gatau mau ngapain.

Bisa kasih ide aku harus melakukan apa? Hiatus atau book baru? Book lain yang belum tamat itu lagi hiatus, hehe..HAHAHHAHAHAHHAHAHA.

Enjoy the reading🍃
.
.
.

A

uthor Pov🍃

Adit tersenyum amat lebar nan manis kali ini, dia bahagia karena akhirnya Anya diperbolehkan pulang, tapi sedikitnya ada rasa kesal karena Abang iparnya ikut pulang ke rumah mereka.

Bukan Fian ataupun Rian, tapi Gian tanpa T. "Jadi selama abang disini, Anya gaboleh deket-deket sama Adit. Paham?" titah Gian tak terbantahkan.

Adit mengerutkan dahinya tak suka, apa-apaan ini. Dia gak dibolehin deket sama istrinya, peraturan macam apa ini!?. Gian yang sadar hal itu kini mendelik.

"Apa!? Kau mau melawan!?." semburnya galak. Adit menggeleng pelan. "Eng-gak..bang.." ujarnya malas.

Dia memilih meraih tangan Anya dan menggenggamnya erat, kemudian menciumi telapak tangan Anya. Sesekali menjilatinya "Rin-du..A-nya..ba-nget.." lirihnya melas.

Anya terkekeh pelan, dia mengusap pelan kepala Adit, kemudian dia mencium punggung tangan Adit lama. Dan juga beralih pada pipi embul Adit.

"Anya juga rinduuuu Adit."

Mereka asik uwu-uwuan, tanpa sadar jika ada satu jomblo karatan yang mupeng gara-gara aksi mereka. "Bujang, sopankah begitu?" sinis Gian kesal.

Anya dan Adit menoleh "Sipapasi paga." celetuk Anya random, Gian mendelik kesal, dengan sengaja dia menarik telinga Anya.

"Ngelece ya sama Abang. Mau abang lelepin di kolam lele!?"

"Pasipapa paga? Sipapasi papasi papasi paagaaa."

Gian semakin kesal sedangkan Adit tertawa geli. Lucu sekali melihat wajah tampan Gian memerah menahan emosi, dengan cepat dia menggeret kopernya dan berjalan menjauh.

"Ah abang, kamarnya ada disebelah ruang cuci. Santuy aja kamarnya luas kok!" seru Anya saat Gian sudah agak jauh, Gian menggerutu kesal dan hanya memberikan jari manisnya.

Agak sopan begitu kan?.

Anya tertawa melihat kekesalan Gian padanya, memang lebih asik gangguin Bang Gian ketimbang 2 lainnya. Jika menganggu bang Fian maka dia akan berceramah panjang kali lebar.

Jika dia menjahili Bang Rian maka pria itu akan menangis dan mengadu pada Ibu mereka. Tapi jika menjahili Gian, maka mereka akan baku hantam saat itu juga. HAHAHHAHAH.

Namun sayangnya, baku hantam tak lagi mereka lakukan, karena pernah sekali mereka lakuin itu.

Dan tali beha Anya langsung putus seketika. Alhasil Anya berteriak histeris dan menendang nunut serta bola pingpong milik Gian.

Sejak saat itu, mereka gapernah baku hantam lagi. Hehe.

Anya kini berjongkok didepan Adit, dia menciumi seluruh sisi wajah milik Adit, apalagi kali ini Hipersalivasi milik Adit sudah berkurang banyak.

Dia hanya liuran disaat bangun tidur, kelaparan, lagi bengok, ataupun jika lagi terpesona. "Kangen banget sama Adit, kangenku ini asli no tipu-tipu club." gumam Anya lembut.

Adit tersenyum tipis, dia menyentuh pipi Anya dan mendekatkan wajahnya, dengan perlahan dia mencium bibir Anya lembut dan melumatnya.

Anya hanya terdiam membeku, tak membalas lumatan Adit. Saat napas mulai terasa sulit barulah Anya mendorong tubuh Adit dan meraup udara sebanyak mungkin.

"Hahhh, hampir mati aku." desah Anya lega, dia memegang dadanya dan terasa sangat berdebar.

Dia melirik Adit yang hanya menatapnya dengan mata sayu "A-ku..mau.." bisiknya lirih, napas hangatnya menyapu wajah cantik Anya.

"Kamu mau apa Dit?" tanya Anya lembut. Dia menahan kedua tangan Adit yang hendak membuka 2 kancing kemeja teratasnya. "Dit!?" serunya panik.

Serasa mau diperkosa heyyy.

Adit mencium bibir Anya lagi "Ma-u..A-nya.." lirihnya, dia sesekali melenguh pelan. Anya melirim kebawah dan terlihatlah bagian tertentu disana menggembung.

Jangan bilang. "I-tu..u-dah..gak..ka-ku lagi..ja-di..a-ku..mau.." bisiknya berat.

Anya meneguk ludahnya kasar, sial. Adit tengah menagih hak nya sebagai seorang suami pada Anya.



























Bersambung🍃

Ya Allah Adit udah gedeeee AAAAAAAAAAAA

My Lumpuh Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang