10🍃Cemburunya Adit

16.3K 1.4K 137
                                    

Haiii balik lagi bareng Ryntimtam disini. Oh ya aku mau beri kalian pertanyaan.

"Anaknya Diana adalah ibu anak perempuanku."

Pertanyaannya:Aku siapanya Diana?

Pilihan a.Neneknya
b.Mertuanya
c.anaknya.
d.ibunya.

Bagi yang tau, plis dijawab. Sakit kepala Ryn nyari tau jawabannya hiks.

Oh ya dan jangan lupa vote dan komen ya🍃.

Enjoy the reading🍃
.
.
.
.

Author Pov🍃

Anya kembali mengangguk ketika mendengar penjelasan dari Dion, dengan Adit yang terus menggenggam tangannya erat.

"Jadi Anya, Hipersalivasi Adit sudah mulai berkurang dan itu adalah kemajuan yang besar. Kamu juga harus rajin melatih Adit berbicara, agar lidahnya tak kaku begitu juga dengan rahangnya,"

Anya mengangguk. "Kakinya juga sudah mulai bisa dilatih berjalan, namun jangan dipaksa. Dan latih pijakannya di bebatuan kecil khusu akupuntur kaki." jelas Dion.

Anya mengangguk, senyum bahagia terpancar diwajahnya. Itu adalah kabar baik bagi Anya, dia menatap Adit yang sedari tadi hanya diam saja.

Tapi tatapan mata Adit terhadap Dion sedikit berbeda. "Kamu dengar Dit? Kamu udah mulai sehat." ujar Anya semangat.

Adit melirik Anya, kemudian senyum tipis diberikannya. "Hi-ha..Anhh-ya.." jawab Adit lembut.

Dion hanya tersenyum sopan, walau tak elak tatapan matanya terlihat tak bersahabat terhadap Adit.

"Terima kasih Kak Dion. Kami akan datang lagi 3 hari lagi." pamit Anya sembari berdiri dari duduknya. Dan menarik kursi roda Adit.

Dion juga ikut berdiri "Dan untukmu Anya."

"Heum?"

Dion tersenyum kecil "Usahakan istirahat yang cukup, jika kamu sakit maka siapa lagi yang akan menjaga Adit. Sekarang kalian sudah menikah dan kesehatan bersama itu penting." ujar Dion sembari menepuk bahu Anya pelan.

Anya terdiam, kemudian mengangguk patuh "Oke, Anya bakalan terus jaga kesehatan biar bisa jaga Adit." ujar Anya semangat.

Dion tertawa pelan dan mengangguk, setelahnya pasutri baru itu keluar dari ruangan milik Dion. Sesaat pintu tertutup, raut wajah Dion berubah drastis.

Dia tertawa pelan "Haha, Hahahaha Anya-Anya. Kamu bakalan jadi milik aku, hahaha yahh..benar sekali. Laki-laki cacat itu tak pantas bersanding disebelahmu." bisiknya senang.

Seringai keji terbentuk, benar, Anya akan menjadi miliknya. Dalam waktu dekat maupun tidak, yang pasti Anya akan jatuh ke pelukannya.

🍃🍃🍃🍃🍃

Anya memasangkan seatbelt ditubuh kurus Adit, kemudian mengecup pelan pipi Adit. "Aku seneng banget, kamu udah mulai ada kemajuan." ujarnya senang.

Adit hanya diam, tatapan matanya kosong. Masih teringat tepukan yang Dion berikan dibahu Istrinya, membuat Adit sedikit terguncang.

Kepalanya mendadak pusing, seakan semuanya tercampur jadi satu. "Adit? Kamu kok diam aja?" heran Anya sembari menepuk pipi Adit pelan.

Adit tersentak, dia nampak linglung sejenak. Kemudian menoleh kearah Anya "Anhh-ya.."

"Iya Adit?"

Adit menatap getir Anya, tak lama air mata meluruh turun dari kedua matanya. "Loh-loh!? Kok nangis!?" Anya panik tentu saja.

"Kenapa!? Ada yang sakit!?"

Adit menggeleng pelan, dia masih menangis. Bahkan semakin kuat dan sesenggukan, bibir mungilnya terbuka semakin lebar karena menangis.

"Anhh-ya..aaaaa..heuks..Anhh-ya..heuks.."

Anya menggigit bibirnya guna menahan air matanya sendiri, dia tak bisa mendengar tangisan pilu milik Adit. Sangat menyayat hati Anya "Kamu kenapa Adit?" tanya nya parau.

Adit terus menangis, dia sampai tersedak ludahnya sendiri. "Anhh-ya..heuks..uhuk..heuks..Anhh-ya..." racaunya.

Anya tak tahan, dia melepas seatbeltnya kemudian memeluk Adit erat "Adit kenapa? Adit kenapa nangis? Adit jangan nangis.." bisik Anya dengan suara serak menahan tangis.

Adit menyenderkan kepalanya dibahu Anya, dan terus menangis.

Anya hanya tidak tau, hati Adit sakit sekali saat melihat Anya tersenyum pada pria lain. Senyum yang biasa Anya berikan untuk Adit kini terbagi untuk pria lain.

Mengingatnya kembali membuat Adit menangis. "Heuks..Anhh-yaa..heuks..khaa-han..heuks..khhi-ha-hin..Kha-khit.." tangisnya pilu.

Anya memejamkan matanya erat "Anya gabakal ninggalin Adit..hiks..Adit gausah takut soal itu..pegang janji Anya, Anya gabakal berpaling dari Adit..hiks..Anya cinta sama Adit.." bisik Anya.

Adit semakin menangis, tak menyangka Anya akan berkata semanis ini.

Tapi, kepercayaan diri Adit hilang entah kemana. Ucapan Anya seakan bagai penghibur baginya. Adit tak mempercayai hal itu.

Sudah 2 orang, 2 orang yang mengincar Anya. Dan mereka sempurna, tampan, mapan. Sedangkan Adit?

Hanya pria lumpuh yang masih mengenakan popok. Makan menggunakan selang dihidung, mandi masih dimandiin.

Berbicara tak lancar, ileran, cacat, jelek.

Adit tak yakin jika Anya akan bertahan disebelahnya selamanya.
























Bersambung🍃

ADIT KOK GITU SIH!?

My Lumpuh Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang