32🍃Ketauan.

12.5K 1K 49
                                    

Haiii semuanyaaa, jangan lupa vote dan komen ya. Unch-unch aku sayang kaliaaaaan💃✨

Enjoy the reading🍃
.
.
.
.

Author Pov🍃.

Adit tersenyum penuh kegembiraan saat ini, Mira membawanya berkunjung kerumahnya dan berkenalan langsung dengan kedua orang tua Mira.

"Jadi, gimana kelanjutan hubungan kalian?" tanya Nazwa, selaku Ibu dari Mira. Mira tersenyum malu-malu sedangkan Adit hanya tersenyum tanpa jawaban.

Dikepalanya banyak memikirkan banyak hal, jika dia melanjutkan hubungannya dengan Mira, berarti dia harus menceraikan Anya. Apa dia sanggup?.

"Kami masih pacaran Bu."

Deg!

Adit menatap Mira dengan tatapan horornya, apa katanya? Sejak kapan mereka pacaran? "Wahh, langgeng ya. Kalau bisa kalian langsung tunangan aja nih." celetuk Dimas, ayah Mira.

Adit meneguk ludahnya kasar, dia tak mau membuka suaranya. Pasalnya dia tak tau harus mengatakan apa, kepalanya cukup pusing dengan segala hal yang diterimanya.

"Jangan gitu Yah, kami aja baru pacaran. Masa disuruh tunangan." celetuk Mira dengan nada rajukan.

"Yah gapapa dong, biar langsung halal."

Adit tak mendengarkan apapun lagi, dia fokus pada makanan dan juga pikirannya. Dia harus mengambil langkah terakhirnya.

Setelah selesai makan malam bersama, kini keduanya tengah melanjutkan perjalanan menuju rumah Adit. "Mira." panggil Adit tenang.

Mira menoleh, senyum manis tak lepas dari wajahnya, dia bersandar dibahu Adit "Kamu, ke-nal sama. Rian gak?" tanya Adit tenang.

Mira diam, kemudian mendongak menatap Adit yang juga menatapnya lekat "Rian? Kenal. Emangnya kenapa?" tanya Mira cuek, Adit tersenyum samar.

Sebenarnya, ini rencananya. Mimpi yang pernah dia dapatkan beberapa waktu silam adalah kejadian hari ini, gadis yang menjadi perusak dirumah tangganya bersama Anya adalah Mira.

Adit senang bertemu gadis itu, dia berhasil mendapatkan beberapa informasi penting tentang faktor kenapa Mira mendekatinya. Untuk merebutnya dari Anya, kemudian Mira akan meninggalkannya.

Karena memang, begitulah rencana Mira, ah atau lebih tepatnya rencana dalang sebenarnya. "Ri-an..ka-tanya..ma-u ni-kah.." celetuk Adit santai.

Mira menegang "Maksud kamu?" tanya Mira dengan nada shocknya.

Adit menyeringai "Ri-an..ma-u ni-kah..sa-ma..se-kre-ta-risnya. Ka-mu..ga..ta..u?" ujar Adit berpura-pura kaget, Mira terdiam.

Kedua tangannya mengepal sangat erat, apa-apaan itu, padahal Rian berjanji akan menikahi Mira kalau Mira berhasil menghancurkan pernikahan Adit dan Anya.

"Brengsek..mereka bohongi aku.." lirih Mira menyuarakan isi pikirannya, namun dia tal sadar akan hal itu.

"Mereka bilang..aku bakalan dapetin Mas Rian..tapi apa.."

Adit hanya tersenyum sembari mengelus rambut Mira, keluarkan semuanya Mira. Katakan semuanya agar Adit tau siapa-siapa saja dalang dari rencana busuk ini.

Sayangnya, Adit sudah tahu terlebih dahulu bahwa hal ini akan terjadi. Dia sudah merencanakan semuanya, tinggal menunggu Anya pulang dan dia akan mengatakan semuanya.

Agar Anya tak salah paham terhadap rencananya ini.
.
.
.
.

Adit berjalan perlahan disebelah Mira, mereka sudah sampai dan saat ini tengah berjalan masuk kerumah Adit. "Jadi Dit, kapan kita Tunangan?" tanya Mira tak tau malu.

Adit tersenyum tipis "Tung-gu..a-ku..ce-raikan..A-nya..du-lu.." jawabnya santai.

Mereka masuk perlahan, pas sekali ada Jihan dan Kardi. Mira langsung carmuk "Malam Calon mertua." sapanya lembut.

Jihan langsung mendelik jijik "Habis darimana kau Adit!?" seru Jihan emosi. Dia langsung mendekati Adit yang pucat, Bundanya gatau soal rencana Adit.

Makannya Adit dimusuhi mulu.

"Kami habis dari rumah saya Tante, orang tua saya bertanya kapan hubungan kami dibawa ke jenjang serius." sela Mira gatau malu.

Jihan melotot tak percaya, begitu juga dengan Kardi "Ada hubungan apa kalian sebenarnya?" tanya Kardi dingin. Adit meneguk ludahnya kasar.

"Ka-mi-"

"Kami pacaran. Dan sebentar lagi mau tunangan."

Prang!

Semua tersentak kaget dan menoleh ke sumber suara, disana Anya berdiri dengan pecahan kaca piring dikakinya, tangannya tremor. Keringat dingin bercucuran seketika mendengar perkataan tadi.

Adit juga shock, kenapa Anya ada disini?.

"A-nya-"

"Brengsek!" desisnnya marah, dia langsung berjalan cepat melewati mereka berempat. Bahkan Adit merasa hidupnya selesai saat ini juga, apalagi tatapan penuh luka yang Anya berikan.

"Selesaikan ini Adit, jika kamu sudah sehat maka ini saat yang tepat kalian untuk bercerai." ujar Kardi sembari merangkul Jihan yang nampak terpukul.

Jihan tak percaya. Putranya benar-benar berselingkuh dari istri sahnya, betapa..malunya Jihan pada Ibu Anya, sahabat baik Jihan yang pastinya akan sangat kecewa pada putranya.






















Bersambung🍃

My Lumpuh Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang