Hari ini Isah berangkat bersama Putri. Hari Isah memakai celana legging dan tunik warna milo serta pashmina berwarna sama dengan tuniknya.
Sedangkan Putri, ia memakai celana jeans dipadukan dengan blouse strips lengan panjang.
Mereka menaiki bus setelah menunggu beberapa menit. Isah sedang bermain handponenya.
Dia sedang stalking instagram Renjun idolanya.
Ketika dia men scroll feed instagramnya dia dikagetkan dengan berita bahwa boyband favoritnya akan mengadakan comeback bulan depan.
Betapa senangnya Isah satu bulan lagi dia bisa bertemu biasanya tapi dia akan melihat jadwalnya dan juga uangnya apakah cukup atau tidak.
"Kenapa Ais? " tanya Putri yang melihat dari tadi Isah tampak bahagia sambil menatap handponenya.
"Ahh.. Ini biasku sama boybandnya akan mengadakan comeback bulan depan" Isah menunjukkan laman feed instagramnya.
Putri yang melihat hal tersebut langsung kaget dengan mulut terbuka lebar segera dia menutup mulutnya takutnya ada hewan kecil Yang masuk.
"Beneran ini? "Tanya Putri menyakinkan. Isah mengangkukkan kepalanya yakin.
"Nanti kita nonton ya? Comeback stagenya? "Usul Putri setelah menetrakkan keterkejutannya.
"Oke" mereka sudah sampai di pemberhentian bus dekat kantor.
Mereka bergegas turun dan berjalan masuk ke kantor.
Isah berjalan ke arah mejanya meletakkan tas dibawah samping mejanya kemudian menyalakan komputernya tampak di layar tampilan desktop foto Renjun biasanya.
Dia mulai melihat data-data yang akan dia kerjakan sesekali mengecek email dari atasannya.
Ketika sedang mengecek laporan tampak terdengar ketukan dimejanya dia menengok ke sampingnya tampak seorang lelaki bermata sipit tengah menatapnya.
"Tok... Tok... Tok"
"Iya ada apa? "Tanya Isah memastikan.
"Bisa minta tolong antar ini ke ruangan manager "kata pria itu sambil menunjukkan sebuah map berwarna biru tua.
Isah mengerjapkan matanya sebentar lalu dia mengangguk.
Tampak pria tersebut mengucapkan terimakasih.
Isah berjalan ke arah ruangan manager yang terletak di lain ruangan dengannya.
Dia mengetuk pelan pintu didepannya.
Terdengar suara perempuan di dalam yang menyuruhnya masuk.
Isah membuka pintu tersebut kemudian masuk."Ada apa? "Tanya managernya yang bernama Rosa.
"Saya menyerahkan laporan dari Pak Choi"
"Ah ya Coba aku lihat, kamu boleh keluar sekarang lanjutkan pekerjaanmu"katanya sambil mengambil map tersebut dia baca sebentar isi map tersebut.
Isah bergegas keluar ruangan dan dia akan melanjutkan beberapa laporan.
"Ke kantin bawah yuk? "Terdengar suara di depannya yang ternyata adalah meja temannya yang bernama Jisoo.
Dia adalah seorang wanita Korea yang berasal dari Seoul.
"Eh udah jam makan siang. Aku ke musola dulu ya? Nanti aku nyusul kamu"kata Isah.
Setelah membereskan mejanya Isah mengambil tas kecil Yang selalu dia bawa Yang berisi mukena dan al-quran.
"Ais!! " terdengar seseorang memanggilnya.
Dilihatnya Putri berjalan kearahnya sambil menenteng tas kecil."Tadi aku samperin kamu ke ruangan gak ada? "
"Eh maaf tadi aku lupa ngasih tau kamu kalau mau duluan"
"Ya udah yuk ke musola. Oh iya aku setuju buat satu flat sama kamu"
"Alhamdulilah ya udah kapan kamu pindahnya? "
"Besok aja kan ya? Kan dua hari libur jadi bisa beres-beres barang Yang buat pindahan nanti kamu ngenip di kamar aku aja. Biar simple. "
"Siap deh" mereka sudah sampai di depan pintu masuk musola kemudian mengambil air wudhu sebelum salat.
Hari ini semua pekerjaan Isah sudah selesai semua.Laporan-laporan kemarin pun sudah dia buat memang melelahkan tapi dia senang melakukan pekerjaan ini.
Hari ini dia berrencana ke asrama Putri membantu membereskan barang - barang yang akan dibawa pindah ke flat Isah.
Pukul lima sore Isah bersama putri keluar dari kantor menuju asrama yang ditinggali Putri.
Mereka naik bus. Sekitar 10menit mereka sudah sampai di asrama Putri.
Mereka masuk kemudian menyapa kepala asrama dan meminta izin untuk pindah.
Setelah di izinkan mereka ke kamar Putri yang terletak di lantai dua nomor dua dari lift samping kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol My Husband
Romantik"Ya Allah. Jika aku jatuh cinta, biarkan aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut kepada-Mu." Kata yang selalu dia ucapakan dalam doanya. Untuk calon suaminya kelak. Namun takdir memang penuh misteri begitupun kehidupan Isah gadis asal In...