BAB 3

227 26 0
                                    


Korea

Isah sudah tiba di Korea dijemput oleh orang suruhan dari perusahaan. Dia membawa koper dan tasnya menuju keluar dibantu supir.

Disepanjang jalan dia berbincang dengan supir Yang mengantarnya.
Dia diantar ke asrama Yang memang sudah disediakan oleh perusahaan.

"Terimakasih pak" kata Isah.

"Sama-sama nona" jawab supir itu setelah menaruh koper dan barang bawaan isah di depan pintu kamarnya.

Setelah itu Isah bergegas masuk dan menaruh kopernya di samping tempat tidurnya.

Didalamnya tampak satu set tempat tidur single bad ada dapur kecil, meja kerja dan satu meja untuk tamu ada juga kamar mandinya didalam.

Dia menghampiri kearah jendela tampak disana lampu-lampu sudah menyala tampak begitu indah jika dipandang.

Isah menghirup udara Yang begitu sejuk dimusim semi ini tampak jalanan nan jauh disana begitu ramai oleh kendaraan dan lampu dari mobil Yang melaju ke arah tujuan masing-masing.

Isah begitu tenang menikmati suasana ini. Kemudian dia tersadar bahwa dia Belum menghubungi orang tuanya dan sahabatnya.

Dia meraih tas gendong kecilnya dan mencari handponenya kemudian menghubungi kedua orang tuanya setelah beberapa saat dia menghubungi kedua sahabatnya.

Setelah bertelfon ria lalu Isah bersiap untuk tidur untuk barang bawaannya dia akan membereskan besok pagi kebetulan besok dia masih ada libur sampai tiga hari.

Keesokan paginya Isah bangun pukul empat pagi waktu Korea dia bangun untuk melakukan salat tahajud dan juga melakukan tadarus Yang biasanya dia lakukan ketika di Indonesia.

Jam sudah menu jukkan pukul Lima pagi dia bersiap membersihkan apartmentnya dan juga menata pakaiannya setelah melakukan shalat subuh.

Setelah semua bersih dan sudah tertata rapi Isah bergegas keluar apartment untuk ke supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk dia masak dan beberapa kebutuhan lainnya yang diperlukan.

Ternyata letak supermarket ada di depan gedung apartment.

Dia bergegas berjalan untuk menyebrang. Ketika menyebrang dia agak terburu-buru karena waktu untuk menyebrang tinggal beberapa detik saja.

Ketika dia hampir sampai tiba-tiba dari arah belakang ada sepeda motor Yang melaju kencang untung saja ada Yang menarik lengannya sehingga dia tidak terserempet motor tadi.

"Terimakasih" kata Isah setelah seseorang Yang menolongnya melepas cekalan lengannya.

"Sama-sama lain kali hati-hati" kata seseorang itu yang ternyata seorang laki-laki.

Tapi dia memakai kacamata dan juga masker Yang menutupi mulutnya. Sehingga Isah tidak dapat melihat dengan jelas wajah dari orang Yang menolongnya.

Isah hanya menjawabnya dengan anggukan dan senyum tipis. Setelahnya berpamitan Isah berpamitan dengan laki-laki itu.

"Sekali lagi terimakasih atas bantuannya. Kalau begitu saya pergi dulu"Kata Isah.

Isah bergegas pergi ke supermarket setelah laki-laki itu menganggukkan kepalanya.

Setelah berbelanja Isah bergegas untuk pulang ke apartment.

Hari sudah beranjak sore Isah memutuskan untuk keluar apartment untuk mencari udara sejuk kebetulan tidak jauh dari tempatnya tinggal ada danau Yang lumayan ramai pengunjung.

Isah sudah sampai di danau tersebut tampak banyak sekali orang Yang berlalu lalang disana.

Ada Yang membawa keluarga, sendiri adapun Yang datang bersama kekasihnya.

Isah memutuskan untuk duduk di kursi dibawah pohon sakura.

Ditempat Yang sama namun di kursi Yang tak jauh dari Isah tampak dua orang lelaki Yang sepertinya sedang mengawasi Isah.

"Kenapa enggak disamperin aja sih dari tadi kita cuma ngikutin dia terus". Ucap salah satu dari mereka Yang berdiri dibelakang laki-laki Yang masih mengamati setiap gerak gerik Isah.

"Belum saatnya. Takutnya dia takut juga dia sepertinya bukan orang yang mudah bergaul dengan lelaki. "Ucap laki-laki itu.

"Huft... Terserah deh Jun, Yang penting udah aku kasih saran sama kamu, tinggal kamu jalanin aja". Kata laki-laki itu.

Tiba-tiba mereka dikagetkan oleh suara handpone salah satu dari mereka. Mereka saling tatap sebentar sebelum menjawab.

"Halo"

"......"

"Iya, baik aku dengan Jisung akan segera ke sana. "

"...."

"Baik"

Setelahnya dia memutuskan sambungan telefonnya.

Kemudian dia menghadap ke arah depan tepatnya kearah Isah.

Tampak Isah sedang membereskan barangnya dan bergegas beranjak pulang karena waktu sudah hampir menunjukkan waktu magrib.

Sementara kedua laki-laki itu bergegas untuk pergi ke suatu tempat.

"Balik aja yuk. Dilanjut besok. Kita kan masih ada latihan buat performance minggu depan" Kata laki-laki satunya Yang bernama Jisung.

"Ya udah deh, balik aja. Kayaknya dia juga langsung pulang ke apartment ". Jawab Renjun. Mereka pun bergegas pergi menggunakan mobil.


My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang