BAB 10

161 25 0
                                    

Jangan lupa tekan tombol  ⭐ dan juga komen yang mendukung ya





Caffe D'lov

Suara denting bel pintu masuk cafe berbunyi beberapa pria masuk menuju meja pojok.
Seorang pelayan menghampiri meja tersebut.

"Silahkan mau pesan apa kak? " Pelayan tersebut menyerahkan buku menu.

Seorang pemuda berambut pirang mengambil buku tersebut memberikan beberapa buku lainnya ke sebelahnya.

"Kalian mau pesan apa? "Tanya leader mereka Taeyeon.

"Pesan menu family aja deh" seru Doyoung yang di iyakan oleh member lainnya.

Setelah memberitahukan pesanan mereka kepada pelayan.
Segera pelayan tersebut beranjak pergi ke bagian chef memberikan catatan pesanan mereka.

"Renjun tadi kenapa telat? "Tanya Taeyeon.

"Ah... Itu tadi ada yang ketinggalan dimobil. "Jawab Renjun.

"Oh iya gimana kabar cewek yang kamu suka Ren? " Tiba-tiba Mark menyahuti Renjun.

Renjun agak gugup menjawabnya tampak dia sedikit tidak nyaman dengan pembahasan ini tapi dia sudah berjanji untuk selalu menceritakan apapun kepada member lainnya.

"Tadi sebenarnya waktu aku mau ke atas setelah mengambil barangku. Aku dan dia berpapasan di lift" kata Renjun terlihat pipinya merah sehingga mengundang tawa geli hyungnya.

"Ciee Renjun" seru Winwin.
Member lainnya juga menggodanya.

Mereka berbincang - bincang sambil menunggu pesanan.
Setelah beberapa menit pelayan datang dengan membawa pesanan mereka.

Di atas meja mereka telah tersaji makanan diantaranya ramen, topokki, dagijg barbeque, steak, mie kedelai hitam, lobak, acar, kimchi, kue ikan ada juga minuman mereka. Setelah semua tersaji mereka makan sambil berbincang.

Setelah makan mereka bergegas untuk kembali ke dorm masing-masing.

Tampak disalah satu dorm lebih tepatnya dorm member Nct Dream di sebuah kamar tampak seorang lelaki tengah melepaskan pakaiannya.

Dia akan merogoh saku sweaternya untuk mengambil handphonenya ada sesuatu yang jatuh dari dalam sakunya sebuah sapu tangan warna biru muda jatuh dibawahnya.

Diambilnya sapu tangan tersebut dibolak-balik benda itu terlihat disudut kanan sebuah inisial "R" besar dengan benang warna pink.

Seketika dia teringat kejadian siang tadi saat dia akan ke lantai tempatnya miting.

"Renjun" terdengar suara Chenle dari luar kamarnya.

Laki-laki itu Renjun segera memasukkan sapu tangan tersebut di sebuah kotak barang berharganya bergegas dia menuju ke arah pintu di bukannya pintu tersebut.

"Ada apa? "

"Mabar" kata Chenle. Renjun tampak diam sebentar.

"Bentar deh aku mau mandi dulu lengket banget badannya"

"Oke aku tunggu di ruang tamu. "

Setelah Renjun mengiyakan ajakannya Chenle segera pergi ke ruang tamu.

Renjun menutup pintu kamarnya dia mengambil handuk dibelakang pintu bergegas dia ke kamar mandi.

Setelah 15 menit Renjun keluar dengan rambut basah dan wajah yang tampak lebih segar dia lilitkan handuk sebatas pinggang.
Dia berjalan menuju ke arah lemari di dekat meja kerjanya.

Dibukanya lemari berpintu putih itu dia mengambil celana training berwarna abu-abu dengan kaos over size berwarna putih bertuliskan new york.
Setelah itu dia mengambil handpone diatas meja.

Dia bergegas keluar menghampiri Chenle yang sudah duduk diatas sofa empuk dengan bantal sofa di pangkuannya tangan yang memegang hanpone sepertinya dia bosan menunggu Renjun mandi sehingga dia memilih bermain sendiri sebentar.

"Sorry lama Chenle "kata Renjun.

Dia mendudukkan bokongnya di sofa sebelah Chenle.
Segera dibuka handphonenya membuka gamenya.

"Hem. Udah cepet buka gamenya udah di tungguin sama yang lain Jaemin udah ngajakin dari tadi "

"Oke" akhirnya mereka bermain game dengan Jaemin yang berada diluar sepertinya dia ada di rooftop.

"Woi kirilah Jun" terdengar suara Jaemin di airpond tengah berteriak kepada Renjun.

"Sabar kali Na" sahut Renjun sambil membenarkan letak airpondnya.

"Aishhh kalah lagi" terdengar suara Jaemin disebrang sana berteriak.

Terdengar suara tawa Chenle menyahuti teriakan Jaemin.

"Lah ini gimana sih? " Tanya Renjun seakan-akan tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"Udahlah aku mau tidur udah ngantuk ini" kata Chenle yang di iyakan Jaemin disebrang sana.

Kemudian mereka selesai bermain game beranjak ke kamar masing-masing.

Renjun memasuki kamarnya di rebahkan tubuhnya ke atas kasur. Terdengar suara helaan nafasnya. Dilihatnya sapu tangan di nakas diambilnya benda tersebut dipandangnya sejenak.

"Nanti kalau ketemu aku akan mengembalikan saputangan ini "Batin Renjun.

Di beranjak dari rebahannya diambilnya sebuah spidol hitam di tempat pensilnya.

Di menggambar seperti karikatur di pojok kiri atas saputangan tersebut gambar gadis pujaannya dan dia memberi inisial namanya di samping gambar tersebut.

Setelahnya dia bergegas tidur sambil menggenggam saputangan tersebut.



My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang