BAB 20

126 23 5
                                    

Akhirnya autor udah bisa update lagi.
Kemarin sempat sakit dua minggu. Dan belum bisa upload ceritanya.

Selamat membaca dan jangan lupa klik ⭐ dan komen.





Setelah berpamitan dengan kedua kakak Karin. Mereka bertiga bergegas masuk kegedung.

Sebelum masuk mereka mengantri di depan pintu masuk dikarenakan ada beberapa pemeriksaan barang bawaan para penggemar.

"Kau duduk di kursi bagian mana?" Tanya Isah.

Mereka kini sedang mencari tempat duduk sesuai dengan yang tertera di tiketnya.

"Aku duduk di kursi VVIP nomor 302 kalian?" Tanya Karin sambil menunjukkan nomor tiketnya.

"Ah aku di nomor 303 sedangkan Isah di 301. Jadi kita sebelahan" jelas Putri. Mereka berjalan mencari nomor kursi mereka.

Setelah menemukannya mereka bergegas duduk, tampak kursi sudah mulai terisi penuh dan sepertinya acara akan segera dimulai.

Acara berjalan dengan lancar dan sukses sesuai rencana.

Para pengemar VVIP diarahkan untuk ke ruangan fanmeting. Isah dan kedua temannya duduk di barisan nomor dua dari depan.

Setelah menunggu giliran, akhirnya Isah maju kedepan dia membawa beberapa hadia yang akan diberikan ke pada para member NCT.

Pertama dia meminta tanda tangan Jisung, Mark, Haechan, Jeno, Jaemin, terakhir Renjun. Isah memberikan kotak yang sudah dibungkus kertas kado berwarna biru ke Renjun.

"Hai" terlihat Renjun menyapa Isah dengan senyuman yang terpatri diwajahnya.

Ia sadar senyuman itu tidak pernah luntur sejak gadisnya naik ke panggung.

"Hai..." Jawab Isah. Dia mengeluarkan album didalam tasnya dan sebuah kotak yang akan ia berikan ke biasnya itu.

"Namanya siapa?" Tanya Renjun berbasa-basi.

"Isah". Isah menjawab sambil menunjuk halaman mana yang akan diberi tanda tangan.

"Tunggu sebentar ini untuk kamu" timpal Isah. Ia memberikan kotak tersebut ke Renjun.

"Aku juga punya hadiah untukmu. Tunggu sebentar" Renjun, memanggil managernya untuk mengambilkan hadiah yang memang sudah dia siapkan untuk gadisnya.

"Untukmu" Renjun memberikan kotak tersebut untuk gadisnya.

Isah yang menerima uluran kotak tersebut agak terkejut pasalnya sepertinya hanya dia yang mendapatkan hadiah dari biasnya tersebut.

Ia tadi memperhatikan saat menunggu antrian gilirannya tadi. Namun, ia juga tidak bisa menolak pemberian dari pria tersebut, ia bahagia namun juga takut, takut fans lain iri atau jadi membencinya.

Namun, dia sadar ia memakai masker yang mana itu sebuah keuntungan untuknya. Karena dengan demikian  tidak ada yang tahu wajahnya.

Acara sudah berakhir, Isah dan kedua temannya berjalan beriringan keluar gedung.

"Kita antarkan dulu Karin ke hyungnya" Kata Putri.

Wajahnya tampak berseri hari ini meskipun suaranya hampir habis karena terus berteriak di konser tadi.

"Iya kita antarkan. Dimana kedua hyung?" Tanya Isah.

Mereka sudah didepan gedung, disampingnya Karin tengah mengutak-atik handphonenya.

"Ah itu oppa masih ditempat tadi" Akhirnya mereka memutuskan untuk bergegas ke gedung sebrang jalan.

Lampu merah masih menyala, mereka belum menyebrangi jalan. Selang beberapa detik lampu lalu lintas berganti hijau menandakan pengguna jalan harus segera menyebarang.

"Oppa" Karin sedikit berlari menghampiri hyungnya.

Tampak Kris sudah menunggu di tempat tadi mereka bertemu sebelum ke konser.

"Hem" terdengar suara gumaman Kris.

Dia menatap kedua gadis yang mengantar adiknya. Dipeluknya badan mungil Karin tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada kedua teman baru adiknya.

Setelah itu, Karin berpamitan dengan Isah dan Karin. Mereka berjanji untuk saling bertemu lain waktu.

Setelah sebelumnya, mereka bertukar nomor.

Isah dan Putri tengah menunggu bisa di halte.
Mereka sambil berbincang dengan segelas minuman di tangan masing-masing.

Isah bercerita, kalau minggu depan ia akan berkunjung ke gedung SM entertainment store untuk membeli beberapa gift dan album.

Putri berkata bahwa ia juga ingin pergi kesana, tapi dia belum tahu apakah ia bisa pergi minggu depan atau tidak. Dikarenakan jadwalnya yang tidak menentu.

Jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam. Isah dan Putri baru saja masuk ke dalam apartemen yang mereka tempati. Dilihat dari wajah mereka, tampak lelah.

Apalagi Putri yang selama konser tadi dia terus berteriak bersama penggemar lainnya.

"Mandi dulu, aku udah pesesnin makanan" Kata Isah yang sudah selesai mandi.

Ia melihat putri masih berpakaian seperti tadi hanya saja mantelnya sudah dibuka, dan sudah tersampir di sofa ruang tengah.

Putri hanya menganggukkan kepalanya. Ia berjalan dengan langkah gontai.

Selesai mandi mereka makan bersama di ruang tengah. Mereka makan dengan lahap karena mereka tampak kelaparan.

Setelahnya Putri bertugas untuk mencuci piring sedangkan Isah ia membereskan meja dan lantainya.

Semua sudah bersih, mereka pun masuk ke kamar masing-masing.

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang