BAB 15

136 17 0
                                    

Selamat membaca
Hari ini up dobel ya
Maaf telat upnya tadi hpnya lagi mati jadi baru bisa up jam segini.






Isah keluar kantor dengan perasaan lega karena semuanya sudah selesai tinggal menunggu konfirmasi untuk covernya saja dan pemasaran yang akan ditujukan untuk siapa dan di mana saja.

Terdengar suara notifikasi dari handponenya ternyata pesan dari Putri yang menanyakan keberadaannya.

Dia menjawab akan segera ke lokasi yang sudah di kirim Putri.

Setelah berjalan sekitar 100 meter dia sampai di sebuah caffe yang cukup di minati oleh semua orang.

Ia mendorong pintu masuk tersebut memang agak berat apa lagi dengan postur tubuh mungilnya ini.

Tiba-tiba dia merasa ringan mendorong pintu tersebut membuatnya menengok ke atas, tampak seorang pemuda dengan celana jeans dipadukan dengan sweater berwarna navy serta masker hitam tengah menatapnya.

Sontak hal itu membuatnya gugup dan segera ia menundukkan pandangannya.

"Terimakasih " kata Isah.

Isah berjalan ke depan mencari meja kedua temannya.

Dia mengedarkan pandangannya ke segala arah tampak dia sudah menemukan mejanya di sana Putri melambaikan tangannya ke arah Isah.

Isah menghampiri meja Puteri.

"Assalamualaikum " sapa Isah kepada Putri.

"Wa'alaikumussalam. Duduk sini Ais"

"Maaf ya aku agak telat" kata Isah sambil duduk di tengah antara Putri dan Kim.

"Iya enggak apa-apa kok. Tadi kita juga baru pesan belum datang pesanannya " Kim menimpali kata-kata Isah.

"Udah kamu pesan dulu sana. Sebentar aku panggil pelayan" lanjut Kim.

Segera ia memanggil pelayan.
Seorang wanita seumuran mereka mendekat lalu menyerahkan buku menu ke Isah.

"Cappucino hangatnya satu, cheesecakenya satu sama ramennya satu sama es krimnya satu sama puding buah yogurt satu" kata Isah sambil melihat ke daftar menu.

Setelahnya pelayan tersebut mengulang pesanannya.

Setelah mengucapakn untuk menunggu beberapa saat pelayang tersebut segera ke belakang.

"Kamu yakin bisa habisin semua yang kamu pesan?" tanya Kim.

"Kamu gak tau aja porsi makan Ais mah dua kali lipat makanan kita Kim" timpal Putri.

"Masak sih?"

"Iya sebenarnya sih aku makannya banyak. Dari pagi jam enam, terus jam sembilan terus siang sore jam lima nanti mau tidur belum nanti ngemil snack" jelas Isah.

"Woww. Kecil-kecil makannya banyak ya kamu Ais. Tapi badan kamu tetep kecil ya?"

"Alhamdulillah sih aku di kasih rahmat sama Tuhan aku"

"Gimana tadi kata pak Park? " tanya Putri.

"Alhamdulillah udah clear untuk naskahnya tinggal pemasaran sama cover doang sih. Kemarin aku udah kirim foto untuk visualnya tapi ini belum ada kabar lagi sih. Coba nanti aku cek email lagi" Isah menjelaskan detail pertemuan tadi dengan pak Park.

"Syukurlah. Semoga semuanya lancar dan pembaca kamu bisa segera nikmatin hasil kerja keras kamu ini"

"Aminn" setelahnya mereka mengobrol banyak hal sampai kemudia pelayan datang dengan pesanan mereka.

Setelah makanan tersaji di meja mereka makan dalam diam.

"Alhamdulillah " kata Isah setelah menyelesaikan makan nya.

"Habis ini jadi ke mall? " lanjut Isah.

"Jadi ya udah kita bayar dulu makanan kita. " kata Putri.

Mereka berjalan ke arah kasir untuk membayar pesanannya.

Setelah itu mereka berjalan keluar caffe untuk ke mall yang terletak di sebrang caffe tempat mereka makan tadi. Mereka berdiri di trotoar bersama beberapa orang yang menunggu lampu merah.

Setelah satu menit lampu merah menyala dan lampu warna hijau tanda pejalan kaki boleh melewati jalan menyala segera mereka berjalan berbaur dengan pejalan kaki lainnya.

Setelah sampai di seberang mereka berjalan masuk ke mall.

Tujuan mereka hari ini yaitu ke butik untuk membeli beberapa baju dan sepatu.

Kalau Isah hanya ingin membeli beberapa potong baju dan rok yang sesuai musim panas ini.

Dan juga ada beberapa make up yang ingin dia beli.

Setelah sampai di butik mereka berpencar ke tempat masing-masing. Isah berjalan ke arah pakaian panjang dan rok panjang.

Dia melihat-lihat apakah ada yang cocok untuknya atau tidak.

Setelah berjalan beberapa langkah dia menemukan rok warna hitam dengan motif bunga ada beberapa macam warna yang cocok untuknya sehingga membuatnya bingung.

"Kamu cocok pakai warna ini" terdengar suara berat seorang lelaki di belakangnya.

Isah maju ke depan dan berbalik ke arah suara tersebut.

"Eh gimana? " Isah agak bingung dan cangung.

"Kamu cocok pakai rok wanai ini dan baju ini. Kelihatan fresh dan cantik" kata laki-laki itu.

Setelahnya dia pergi setelah dipanggil temannya.

Isah menatapnya kebingungan namun dia tetap membawa pakaian yang di pilihkan laki-laki itu.

Segera ia menghampiri Putri dan Kim yang tampak di depan ruang ganti sedang bercermin.

"Kalian udah selesai? " tanya Isah sambil duduk di sofa yang di sediakan di butik tersebut.

"Ais cocok enggak? "Tanya Kim.

Dia memakai rok midi warna army dengan kaos warna sama sepertinya yang di pakai Kim ini pakaian one set.

"Bagus warnanya juga cocok sama kamu jafi kelihatan lebih cerah" timpal Isah.

"Kalau aku gimana? " tanya Putri.

Sedangkan putri dia memakai celana boyfriend dipadukan dengan kemeja kotak-kotak warna coklat-hitam.

"Bagus kok" akhirnya setelah memilih mereka ke kasir.

Ketika Isah akan membayar belanjaannya kata penjaga kasir belanjanya sudah di bayar.

"Maaf kak barangnya sudah di bayar sama kakak laki-laki yang tadi"

"Siapa ya kak? "

"Tadi dia pakai masker hitam, celana jeans dengan sweater navy. Tadi kakaknya menitipakan ini kak" kasir itu tampak mengambil sebuah paper bag di belakangnya.

"Siapa sih Ais? Kamu kenal? " Tanya Kim yang di iyakan oleh Putri.

"Udah terima aja. Siapa tau di dalemnya ada nomor dia" Isah mengambil barang yang diberikan oleh kasir tersebut.

Setelah berbelanja mereka pulang naik taksi dikarenakan barang belajaan mereka banyak.

Hari ini Kim akan menginap di flat mereka.

Setelah sampai di flat mereka langsung duduk di sofa sementara Isah dia berjalan ke daput membuka kulkas mengambil minuman.

Isah menghampiri kedua temannya itu dengan seteko air putih dan potongan buah mangga.

"Minum dulu " kata Isah sambil meletakan bawaannya ke meja.

"Terimakasih Ais" kata Kim.
Dia mengambil gelas dan menuangkan air ke dalamnya.

"Aku sekalian Kim" kata Putri dia tengah makan potongan mangga.

Kim hanya menganggukkan kepalanya.

Usah berpamit untuk ke kamarnya meletakannya belanjaannya dan sekalian dia mau shalat dhuhur.



My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang